Bulan Ramadhan

Arti La Allakum Tattaqun, Kutipan Surat Al Baqarah Ayat 183, Tujuan Berpuasa Agar Kamu Bertakwa

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ARTI AYAT -- Ilustrasi arti La Allakum Tattaqun, Kutipan Surat Al Baqarah Ayat 183, Tujuan Berpuasa Ramadhan adalah agar kamu bertakwa. 

إذاصامعرفنعمةاللهعليهفيالشِّبَعوالرِّيّفشكرهالذلك, فإنّالنِّعَملايُعرفمقدارُهاإلّابفقدها

Artinya: "Ketika berpuasa, manusia menjadi tahu nikmat Allah kepadanya berupa kenyang dan terpenuhinya rasa haus. Karena itu mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak diketahui kadar/nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu (terlebih dahulu)." (Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, Maqâshid al-Shaum, hlm 17).

Hal ini juga telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 185, yakni tentang keutamaan bulan Ramadan juga kewajiban berpuasa bagi orang-orang muslim yang memenuhi syarat. Dengan berpuasa, maka rasa syukur akan semakin meningkat.

Agar Menjadi Orang yang Disiplin

Puasa merupakan bagian dari rukun Islam, adapun rukun Islam adalah lima hal dasar yang menjadi pondasi bagi seorang muslim. Kewajiban berpuasa ini membuat seorang muslim dapat mendisiplinkan dirinya untuk senantiasa menjalankan apa yang sudah Allah wajibkan kepadanya sebagaimana hadits berikut,

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadan." (HR al-Bukhari dan Muslim).

Adapun terkait mendisiplinkan diri, terdapat juga hadits tentang menahan syahwat dengan cara berpuasa. Hal ini dikarenakan puasa dapat melatih seorang muslim dalam mengendalikan hawa nafsunya.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ, فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Artinya: " Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya." (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari).


Untuk Meraih Pintu Surga

Salah satu keutamaan bulan suci Ramadan yang diungkap dalam sabda Rasulullah SAW adalah dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Berikut bunyi riwayat hadits yang dikisahkan dari Abu Hurairah RA:

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَبُوَابُ الجَّنَةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ

Artinya: "Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu," (HR Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, dalam hadits lainnya,

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved