Fariz RM Ditangkap Kasus Narkoba

Nasib Musisi Fariz RM Ditangkap Kasus Narkoba Lagi 4 Kali, Jadi Tersangka Terancam 20 Tahun Penjara

Polres Metro Jakarta Selatan resmi menetapkan musisi Fariz Roestam Moenaf sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba, Terancam 20 tahun penjara

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com/Revi C Rantung
FARIZ RM DITANGKAP KARENA NARKOBA - Fariz RM dalam jumpa pers di Prambanan Jazz Cafe kawasan Condongcatur, Yogyakarta, Kamis (30/6/2022). Polres Metro Jakarta Selatan resmi menetapkan musisi Fariz Roestam Moenaf sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba, Terancam 20 tahun penjara 

Ia dikenal sebagai seorang penyanyi, pemusik dan penulis lagu berkebangsaan Indonesia keturunan Belanda, Betawi dan Minangkabau, Sumatera Barat.

Ia dikenal atas lagu-lagu ciptaannya, seperti "Barcelona" dan "Sakura", yang menjadi hits pada awal dekade 1980-an.

Melansir wikipedia, Fariz lahir dari keluarga pemusik, pasangan Rustam Munaf asal Minangkabau dan Hj. Anna Reijnenberg seorang campuran Belanda-Betawi.

Ayahnya adalah seorang penyanyi di RRI Jakarta, sedangkan ibunya adalah seorang pelatih piano.

Sejak kecil ia telah diperkenalkan kepada dunia musik. Selain pada ibunya, Fariz belajar piano pada Sunarto Sunaryo dan Prof. Charlotte Sutrisno JP.

Perjalanan Karir

Fariz mengawali kariernya sejak berusia 12 tahun. Ia membentuk Young Gipsy bersama Debby Nasution dan Odink Nasution.

Fariz juga bekerja sama dengan Addie M.S., Adjie Soetama, dan Iman R.N. untuk membuat operet di acara perpisahaan sekolahnya.

Karier profesionalnya diawali tahun 1977, bersama Adjie Soetama, Raidy Noor, Addie MS, dan Ikang Fawzi yang juga telah berteman dengan Fariz sejak duduk di bangku SMAN 3 Jakarta.

Fariz menjajal kemampuannya di Lomba Cipta Lagu Remaja yang diadakan Radio Prambors.

Langkah pertamanya ini berhasil membawanya duduk manis di urutan ketiga. Tawaran band pun mulai datang menghampirinya.

Fariz melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil fokus studi Seni Rupa.

Di samping menimba ilmu, Fariz juga memperdalam teknik bermusiknya.

Ia menjadi keyboardist pengganti di band beraliran rock, Giant Step.

Selain itu, Fariz juga mengisi posisi drummer untuk band rock The Rollies.

Musisi multitalenta ini juga dipercaya untuk mengiringi kelompok musik asal Bandung pimpinan Harry Roesli tahun 1979 silam.

Selang setahun, Fariz merilis album Sakura. Tidak tanggung-tanggung, dirinya memainkan drum, gitar, keyboard, bass, hingga perkusi sendirian.

Dengan warna musik yang fresh dan groovy, album tersebut sukses besar. Nama Fariz RM pun semakin melambung.

Meski pasaran musik kala itu masih mendayu-dayu, namun Fariz menawarkan warna baru ke masyarakat.

Musik-musik karya Fariz bisa membuat penikmatnya menari. Ia berhasil menonjolkan aransemen brass section sebagai aksentuasi dan teknik bernyanyi falsetto.

Fariz dan Erwin Gutawa menciptakan grup musik Transs. Di sanalah Fariz memperkenalkan musik fusion yang memadukan jazz dan rock.

Konsep ini akhirnya berhasil menginspirasi musisi lainnya untuk mengadopsi genre serupa seperti seperti Krakatau, Karimata, dan Emerald.

Trans berhasil menelurkan dua album Hotel San Vicente (1981) dan Tembang Remaja ’81 (1981).

Dengan warna musik yang fresh dan groovy, album tersebut sukses besar. Nama Fariz RM pun semakin melambung.

Meski pasaran musik kala itu masih mendayu-dayu, namun Fariz menawarkan warna baru ke masyarakat.

Musik-musik karya Fariz bisa membuat penikmatnya menari. Ia berhasil menonjolkan aransemen brass section sebagai aksentuasi dan teknik bernyanyi falsetto.

Fariz dan Erwin Gutawa menciptakan grup musik Transs. Di sanalah Fariz memperkenalkan musik fusion yang memadukan jazz dan rock.

Konsep ini akhirnya berhasil menginspirasi musisi lainnya untuk mengadopsi genre serupa seperti seperti Krakatau, Karimata, dan Emerald.

Trans berhasil menelurkan dua album Hotel San Vicente (1981) dan Tembang Remaja ’81 (1981).

Dalam hal asmara, Fariz telah menikah dengan Oneng Diana Riyadini pada tahun 1989.

Dari pernikahannya mereka dikaruniai 3 orang anak, yaitu Ramanitya Khadifa, si kembar Ravenska Atwinda Difa dan Rivenski Atwinda Difa, serta Syavergio Avia Difaputra.

Namun sayang, Ramanitya Khadifa wafat karena paru-parunya tidak berkembang.

Selama berkarier di dunia musik, hingga tahun 2012, Fariz tercatat telah merilis 21 album solo, 72 album kolaborasi, 18 album soundtrack, 27 album produksi di mana dia berperan sebagai produser, serta 13 album internasional yang dirilis di Eropa dan Asia Pasifik.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com


  

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved