Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi

Sempat Kritis, Sopir Truk Maut yang Tewaskan 8 Orang di Tol Ciawi Jadi Tersangka dan Ditahan

Bendi Wijaya (30), sopir truk terlibat kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta, ditetapkan tersangka

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TribunnewsBogor.com/ Rahmat Hidayat
SOPIR TRUK JADI TERSANGKA.Sopir truk pengangkut galon, Bendi Wijaya digiring ke Polres Bogor Kota jalani pemeriksaan, Selasa (11/2/2025). Bendi Wijaya (30), sopir truk yang terlibat dalam kecelakaan mautdi Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta, telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Rutan Polresta Bogor Kota. 

TRIBUNSUMSEL.COM - - Bendi Wijaya (30), sopir truk yang terlibat dalam kecelakaan mautdi Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta, telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Rutan Polresta Bogor Kota.

Akibat kelalaiannya, kecelakaan tersebut menewaskan delapan orang, pada 4 Februari 2025 pukul 23.30 WIB.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast, mengkonfirmasi penahanan tersebut melalui pesan singkat pada Kamis (13/1/2024).

Baca juga: Lolos Dari Maut, Ini Cara Bendi Sopir Truk Pemicu Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Selamatkan Diri

"Saat ini Tersangka BW telah dilakukan penahanan di Rutan Polresta Bogor Kota," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.

Bendi Wijaya ditetapkan sebagai tersangka pada 12 Februari 2025.
 
"Iya benar. Sejak semalam telah ditetapkan tersangka," tambahnya.

Sopir truk maut ini dikenakan Pasal 311 ayat 5, 4, 3, 2, 1, Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun atau denda hingga Rp 24 juta.
 
Sebelumnya, Bendi sempat kritis tak sadarkan diri pasca kecelakaan dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi Bogor.
 
Bendi mengalami cedera kepala akibat kecelakaan maut tersebut.

Namun, kondisi Bendi Wijaya berangsur membaik.

Direktur Utama RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty sendiri mengaku tidak bisa memastikan berapa lama waktu recovery yang dibutuhkan dari sopir tersebut.

Sebab luka yang dialami oleh Bendi Wijaya cukup banyak akibat kecelakaan maut tersebut.

"Kalau cedera kepala ini progresnya bukan seperti kita batuk pilek ya yang bisa cepet, speed recovery," ucapnya.

Istri Menangis Minta Maaf

Anggi istri sang sopir kini muncul meminta maaf kepada keluarga korban atas kejadian yang disebabkan oleh suaminya.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban atas kecelakaan ini," ucap Anggi dengan suara bergetar.

Anggi tak menyangka bahwa kendaraan yang dikemudikan suaminya menyebabkan kecelakaan tragis tersebut. 

Menurutnya, Bendi Wijaya adalah sosok pria baik yang bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Anggi juga mengungkapkan suaminya sudah bekerja sebagai sopir truk selama lebih dari dua tahun.

"Dalam seminggu bisa tiga hingga empat kali narik," ungkapnya.

Baca juga: Tangis Istri Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Ciawi Minta Maaf, Setia Dampingi Suami di RS

Padahal, Anggi baru saja melahirkan. Tapi sudah harus menghadapi kenyataan terkait kondisi dan kasus yang dialami sang suami

Sejak Bendi Wijaya masuk RSUD Ciawi untuk dilakukan penanganan medis, Anggi tak pernah meninggalkan rumah sakit.

Direktur Utama RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty melihat sendiri bagaimana Anggi menemani dan merawat Bendi Wijaya sejak hari pertama.

 Bahkan Anggi sampai rela meninggalkan anaknya yang baru lahir untuk mendampingi sang suami.

"Sejak pertama sudah ada istrinya yang mendampingi," jelas dr Fusia.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi Anggi yang baru melahirkan.

Namun sampai saat ini hanya Anggi yang mendampingi Bendi Wijaya di ruang perawatan.

"Sebenarnya kita prihatin juga dengan kondisi yang bersangkutan, hanya yang mendampingi sampai saat ini tetap istrinya," ungkapnya.

Kronologi

Kasat Lantas Polres Bogor Kota, Kompol Yudiono, mengonfirmasi bahwa kecelakaan bermula ketika sebuah truk bermuatan air mineral menabrak kendaraan yang tengah mengantre pembayaran tol.

Saat tiba di Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, truk tersebut mengalami kegagalan fungsi rem atau rem blong.

"Truk tronton muatan galon yang berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta, pada saat di GT Tol Ciawi 2, diduga kendaraan gagal fungsi rem sehingga menabrak kendaraan di depannya," ujarnya.

Akibatnya, truk melaju tanpa kendali dan menabrak sejumlah kendaraan yang tengah melakukan transaksi pembayaran e-toll.

Benturan keras itu mengakibatkan enam kendaraan mengalami kerusakan parah, dengan tiga di antaranya terbakar.

Akibat kecelakaan ini, 8 orang dinyatakan meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka.

“Delapan orang meninggal dunia dan kemudian 11 orang luka-luka. Totalnya 19 orang (korban). Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Ciawi,” jelas Yudiono.
 
Para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi guna mendapatkan penanganan.

Para korban meninggal dunia juga hingga saat ini belum dijemput oleh pihak keluarga dan masih berada di kamar jenazah RSUD Ciawi.
 
Pasca-kecelakaan, tiga gerbang tol di GT Ciawi telah dibuka kembali setelah sempat ditutup total. Namun, dua gerbang tol lainnya masih ditutup karena mengalami kerusakan.

“Arus lalu lintas sudah mulai normal kembali dan antreannya sudah berjalan,” tambah Yudiono, dilansir dari Tribunnews.com.
 
(*)

Baca berita lainnnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved