Seputar Islam

Inna Hadza Larizkuna Ma Lahu Min Nafad, Surat Sad ayat 54 Amalan Doa Mohon Rezeki Malam Nisfu Syaban

Inna hāżā larizqunā mā lahu min nafād, Artinya: Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya (QS. Sad : 54)  

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
DOA MOHON REZEKI --Ilustrasi Doa Mohon Rezeki Malam Nisfu Syaban, Inna Hadza Larizkuna Ma Lahu Min Nafad, Surat Sad ayat 54. 

TRIBUNSUMSEL.COM  - Di malam Nisfu Syaban jangan lupa untuk bermohon kepada Allah untuk rezeki yang berkah. 


Salah satu doa yang dapat dibacakan adalah Surat Sad ayat 54. 

Berikut tulisan Arab Surat Shad ayat 54,  Inna Hadza Larizkuna Ma Lahu Min Nafad, lengkap dengan artinya. 

Surat Sad ayat 54

إِنَّ هَٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُۥ مِن نَّفَادٍ

 
Arab latin:
Inna hāżā larizqunā mā lahu min nafād


Artinya: 
Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya (QS. Sad : 54)

 
Selain di malam nisfu Syaban surat ini juga dapat diamalkan di sepanjang waktu lainnya.

Berikut Cara mengamalkan doa Inna Haa Zaa Larizkunaa Maa Lahuu Min Nafaad.

- Dibaca sebanyak 33 kali setiap selepas sholat 5 waktu.

- Sebaiknya juga diamalkan setelah membaca dzikir subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali, Allahuakbar 33 kali, dan Innahaaza larizkunaa maa lahuu minnafaad (Doa rezeki tak putus ini 33 kali).

- Iringi amalan doa dan dzikir ini denganberbuat kebaikan, karena itulah ciri-ciri orang yang bertakwa. Berbuat baik dengan apa saja, dengan harta dan jiwa, salah satunya dengan sedekah. 

Karena barangsiapa yang rajin bersedekah, maka Allah akan mengganti dan membalas kebaikannya.

Berikut adalah Ciri-Ciri Rezeki yang Halal dan Berkah


1. Didapat dengan cara halal
Sebab datangnya rezeki masuk kategori takdir dan ketetapan. Apabila telah ditetapkan bahwa seorang hamba mendapat rezeki atas daya dan upayanya, maka hamba tersebut akan diilhamkan untuk melakukan daya dan upaya tersebut.

Oleh karenanya, setiap rezeki yang Allah takdirkan dapat diraih dengan usaha dan bekerja. Apabila seseorang mendapatkannya dengan cara yang batil, maka apa yang ia manfaatkan dalam kehidupannya tidak halal hukumnya.

Dalam Al-Qur'an surat An-Najm ayat 39-41, Allah SWT berjanji akan memberikan balasan sesuai apa yang diusahakan hamba-Nya.

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

وَأَنَّ سَعْيَهُۥ سَوْفَ يُرَىٰ

ثُمَّ يُجْزَىٰهُ ٱلْجَزَآءَ ٱلْأَوْفَىٰ

Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.

2. Mendatangkan kebahagiaan lahir dan batin


Ciri-ciri rezeki yang berkah adalah rezeki yang walau jumlah sedikit tetapi manfaatnya sangat bisa dirasakan. Sebagai contoh, gaji hasil bekerja mencukupi kebutuhan rumah tangga dan dapat bersedekah pada tetangga.

Ciri harta yang melimpah tetapi tidak berkah antara lain dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Pemiliknya seringkali ditimpa penyakit lahir dan batin, pemiliknya cenderung pelit dan sangat enggan membelanjakan harta untuk kepentingan agama dan orang banyak.

Jika hal tersebut terdapat dalam diri kita, ada baiknya segera bertaubat kepada Allah. Salah satunya yakni dengan melaksanakan sholat Dhuha sebanyak empat rakaat.

3. Rezeki yang diimbangi dengan ibadah, doa, zikir, dan tawakal
Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:

"Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang." (HR. Ahmad)


4. Rezeki yang dibelanjakan di jalan Allah
Hal ini telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 261,

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.

Rezeki yang berkah adalah rezeki yang diridhai oleh Allah selaku pemberi rezeki. Ia bahkan menjanjikan ganti yang berkali-kali lipat apabila seseorang ikhlas menyedekahkan rezeki yang didapatkannya untuk kepentingan umat.

Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Saba ayat 39,

قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya." Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.

Itulah penjelasan tentang doa Inna Hadza Larizkuna Ma Lahu Min Nafad, Surat Sad ayat 54, amalan doa mohon rezeki di malam Nisfu Syaban. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Sendiri di Rumah Lengkap Bacaan Niat dan Doa Malam Nisfu Syaban

Baca juga: Allahumma Ya Dzal Manni Wa La Yumannu ‘Alaika, Doa Malam Nisfu Syaban Lengkap Tulisan Arab

Baca juga: Niat Baca Yasin 3 Kali di Malam Nisfu Syaban Lengkap Doa Setelah Baca Yasin, Begini Caranya

Baca juga: Tulisan Arab dan Arti Astaghfirullah Wa Atubu Ilaih, Kalimat Istighfar dan Keutamaan Mengamalkannya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved