Penyaluran Solar Ditertibkan
Cara Beli BBM Solar Subsidi Pakai QR Code di SPBU, Siap-siap Pembelian akan Dibatasi
Berikut tata cara pengisian bahan bakar minyak (BBM) solar subsidi di SPBU. Volume penyaluran BBM Solar Subsidi akan dilakukan pembatasan
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut tata cara pengisian bahan bakar minyak (BBM) solar subsidi di SPBU.
PT Pertamina Patra Niaga menyatakan aturan untuk pembelian solar bersubsidi wajib menggunakan QR code. Hal itu berlaku di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Indonesia.
Baca juga: Berapa Harga Solar Sekarang ?, Siap-siap Penyalurannya akan Ditertibkan Menteri Bahlil
Lalu, bagaimana cara bertransaksi bagi konsumen di SPBU untuk produk Solar subsidi dan Pertalite roda 4?
1. Siapkan QR Code yang telah didapatkan dari website subsiditepat.mypertamina.id
2. Tunjukkan QR Code tersebut kepada operator SPBU (Bisa melalui HP atau yang sudah dicetak)
3. Isi Solar subsidi atau Pertalite sesuai dengan kendaraan yang berlaku
4. Lakukan pembayaran menggunakan metode tunai (cash) atau non-tunai (kartu kredit/debit)
Volume Penyaluran Akan Dibatasi
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan melakukan pembatasan maksimal volume penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) solar subsidi, untuk kendaraan roda empat, roda enam hingga kendaraan yang memiliki roda di atas enam.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, kebijakan itu dilakukan untuk memastikan penyaluran BBM solar subsidi ini lebih tepat sasaran.
"Kami akan menerbitkan pengaturan untuk pengetatan batas maksimal volume penyaluran BBM, ini agar lebih tepat sasaran," kata Erika dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Senin (10/11/2025), dilansir dari Tribunnews.com.
Erika menyatakan, saat ini kebijakan penyaluran BBM Solar bersubsidi untuk kendaraan roda empat maksimal 60 liter. Kemudian, kendaraan roda enam 80 liter dan kendaraan di atas enam roda sebanyak 200 liter.
Menurutnya, hal itu terlalu berlebihan sehingga khawatir bisa disalahgunakan.
"Nah ini kami menilai bahwa itu terlalu banyak karena itu melebihi kapasitas tanki nya sehingga berpotensi untuk disalahgunakan," jelas Erika.
"Dan berdasarkan kajian yang kami lakukan bersama dengan tim kajian dari UGM ini akan kami lebih perketat untuk volumenya," sambungnya.
Baca juga: Daftar Harga BBM Terbaru Januari 2025 di Bengkulu, Pertamax Naik jadi Rp 13.050, Bio Solar Rp 6.800
Di satu sisi, Erika juga menyebut bahwa BPH Migas akan melakukan pengetatan pengawasan bahkan pada titik selain SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum).
"Jadi kalau selama ini kami lebih banyak fokus kepada SPBU, nanti kami akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap SPBB dan juga PBBM, kemudian juga pengawasan secara hibrid," ungkapnya.
Ini Kata Menteri ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, berencana menertibkan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Hal ini disampaikan Bahlil dalam Rakernas Partai Golkar, pada Sabtu (8/2/2025).
Bahlil mengatakan penertiban pemakaian solar bersubsidi dilakukan khusus bagi industri.
"Habis ini saya tertibkan lagi yang lain, bapak ibu semua. Saya tertibkan lagi adalah BBM, solar," ujarnya dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Golkar Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, dikutip dari Tribunnews.com
"Solar subsidi dipakai untuk industri. Saya tahu ini pemainnya pasti akan ribut lagi, tapi enggak masalah, Kita sebagai orang Timur itu sekali layar berkembang, pantang surut untuk balik. Ini untuk kebaikan rakyat, bapak ibu semua," imbuhnya.
Bahlil memperkirakan, kebijakan menertibkan pemakaian solar akan menimbulkan polemik seperti elpiji 3 kg.
"Dan inilah kesempatan kita, Partai Gokar, untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak dan kesejahteraan rakyat yang sesungguhnya,” ujar Bahlil.
Diketahui, harga BBM terbaru awal Februari 2025 mengalami kenaikan untuk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
Sementara, mengutip dari laman MyPertamina, harga solar di seluruh Indonesia saat ini Rp 6.800.
Selain solar, konsumen pula bisa menggunakan dexlite dan pertamina dex.
Berikut daftar harga BBM bio-solar, dexlite dan pertamina dex dilansir dari MyPertamina:
1. Provinsi Aceh
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
2. Free Trade Zone (FTZ) Sabang
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp13.400
- Harga Pertamina Dex: (-)
3. Provinsi Sumatra Utara
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
4. Provinsi Sumatra Barat
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp15.250
- Harga Pertamina Dex: Rp15.450
5. Provinsi Riau
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp15.250
- Harga Pertamina Dex: Rp15.450
6. Provinsi Kepulauan Riau
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp15.250
- Harga Pertamina Dex: Rp15.450
7. Free Trade Zone (FTZ) Batam
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp13.900
- Harga Pertamina Dex: Rp14.100
8. Provinsi Jambi
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
9. Provinsi Bengkulu
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp15.250
- Harga Pertamina Dex: Rp15.450
10. Provinsi Sumatra Selatan
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
11. Provinsi Bangka Belitung
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
12. Provinsi Lampung
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
13. Provinsi DKI Jakarta
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
14. Provinsi Banten
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
15. Provinsi Jawa Barat
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
16. Provinsi Jawa Tengah
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
17. Provinsi Jawa Timur
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
18. Provinsi DI Yogyakarta
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
19. Provinsi Bali
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
20. Provinsi NTB
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
21. Provinsi NTT
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.600
- Harga Pertamina Dex: Rp14.800
22. Provinsi Kalimantan Barat
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
23. Provinsi Kalimantan Tengah
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
24. Provinsi Kalimantan Timur
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
25. Provinsi Kalimantan Selatan
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp15.250
- Harga Pertamina Dex: Rp15.450
26. Provinsi Kalimantan Utara
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
27. Provinsi Sulawesi Utara
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
28. Provinsi Gorontalo
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
29. Provinsi Sulawesi Tengah
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
30. Provinsi Sulawesi Tenggara
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
31. Provinsi Sulawesi Selatan
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
32. Provinsi Sulawesi Barat
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
33. Provinsi Maluku
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: (-)
34. Provinsi Maluku Utara
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: (-)
35. Provinsi Papua
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: (-)
36. Provinsi Papua Barat
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
37. Provinsi Papua Barat Daya
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: Rp15.150
38. Provinsi Papua Selatan
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: (-)
39. Provinsi Papua Pegunungan
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: (-)
40. Provinsi Papua Tengah
- Harga Bio-solar: Rp6.800
- Harga Dexlite: Rp14.950
- Harga Pertamina Dex: (-)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.