Berita Banyuasin

Tersinggung Ditagih Utang Dengan Kata Kasar, Pria di Banyuasin Tega Bacok Bos Koperasi Hingga Tewas

Pelaku Darwansah, langsung ditangkap Polsek Pulau Rimau 30 menit usai dirinya melakukan pembacokan terhadap Zaini.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ M. Ardiansyah
DIAMANKAN - Pelaku Saat Diamankan Polisi di Rumahnya. Tersinggung Ditagih Utang Dengan Kata Kasar, Pria di Banyuasin Tega Bacok Bos Koperasi Hingga Tewas 

TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Darwansah (45) menjadi pelaku pembacokan terhadap Zaini (60) di di RT 08 RW  01 Desa Budi Asih Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin, Sumsel pada Rabu (5/2/2025) pukul 13.00 WIB. 

Pelaku Darwansah, langsung ditangkap Polsek Pulau Rimau 30 menit usai dirinya melakukan pembacokan terhadap Zaini.

Darwansah, sama sekali tidak ada perlawanan saat ditangkap polisi.

Pelaku Darwasah, mengaku membacok korban Zaini yang merupakan bos koperasi di desa tersebut, karena melontarkan kata-kata kasar kepadanya saat menagih utang. 

"Dia memanggil saya dengan kata-kata kasar, kata-kata anjing ketika menagih utang. Itu yang buat saya sakit hati," kata Darwansah, Kamis (6/2/2025).

Merasa sakit hati dengan kata-kata kasar yang dilontarkan korban kepadanya, Darwansah spontan mengambil parang yang ada di keranjang motor miliknya.

Saat ayunan pertama parang ke arah korban, menurut Darwansah tidak mengenai korban karena korban mengelak.

Namun, karena sudah gelap mata pelaku terus mengayunkan parang miliknya hingga mengenai kepala korban.

Beberapa kali, pelaku mengayunkan parangnya ke arah korban hingga membuat korban jatuh ke tanah tak berdaya. 

"Saya langsung kabur, tidak tahu kejadian selanjutnya apakah dia meninggal atau tidak," katanya.

Pelaku Darwansah kabur ke dalam hutan dan memilih bersembunyi di pondok  kebun sawit Desa Wana Mukti Kecamatan Pulau Rimau.

Namun, pelaku ditangkap polisi dan dibawa ke kantor polisi.

Baca juga: AKP Suwandi Jabat Kasatlantas  Polres Banyuasin, Dua Kasat dan Empat Kapolsek Dimutasi

Baca juga: Viral Warga 2 Kecamatan di Banyuasin Ngeluh, Pembangunan 3 Box Culvert Dianggap Asal-asalan

Pertanyakan Motif

Kasus pembacokan yang dilakukan pelaku Darwansah, terhadap korban Zaini pada Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 13.00 kemarin, masih jadi pertanyaan terkait motif pasti.

Hal ini diungkapkan Kades Budi Asih Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin, Rohim ketika di konfirmasi, Jumat (7/2/2025).

Menurut Kades Budi Asih, selama ini diketahui antara pelaku dan korban tidak ada permasalahan.

Makanya, ia sendiri sebagai kades juga bingung bagaimana bisa ada kejadian tersebut.

"Kalau korban yakni pak Zaini itu, memang orang lama dan terkenal di Pulau Rimau. Sedangkan, pelaku ini baru pulang tiga bulan terakhir dari bekerja di luar. Tetapi, istri pelaku ini orang asli Budi Asih," katanya.

Lanjutnya, secara kronologis ia juga tidak mengetahui secara pasti bagaimana kejadian pembacokan tersebut.

Ia hanya mengetahui bila sudah kejadian dan banyak warga yang berteriak meminta tolong. 

Saat itu, karena dirinya berada di dalam kantor, sehingga langsung keluar dan melihat apa yang terjadi.

Melihat ada yang tergeletak, menurutnya ia berupaya untuk memberikan pertolongan.

"Ada teriak minta tolong, saya keluar dari kantor dan sudah melihat almarhum tergeletak. Saya coba bantu untuk cepat cari kendaraan, tapi ternyata meninggal di tempat," ungkapnya.

Menurut Rohim, sejauh ini belum ketahui secara pasti apa penyebab pelaku membacok korban.

Bila ada yang mengungkapkan, adanya permasalahan pelaku menanam sawit di fasum, sejak awal tidak diperbolehakan.

Akan tetapi, pelaku mengungkapkan karena dia tidak ada pekerjaan dan akan mengelola fasum untuk dibtanami sawit dan ada hasilnya dimasukan ke dalam Pendapatan Desa, akhirnya Rohim menyetujui hal itu.

"Saya pikir itu fasum yang dipenuhi rumput, bila di kelola dan juga menghasilakn untuk desa tidak masalah. Makanya, sejak sebulan terakhir si pelaku ini mulai menebas dan merapikan fasum itu untuk di olah," katanya.

Lanjut Rohim, tidak ada permasalahan dengan fasum yang dikelola pelaku.

Terlebih, itu tidak merugikan siapa pun termasuk korban. Makanya, tidak mungkin penyebab pembacokan yang dilakukan pelaku terhadap korban terkait hal tersebut.

Ketika disinggung mengenai ada permasalahan lain seperti adanya utang pelaku kepada korban, menurut Rohim sejauh ini juga tidak pasti.

Kemungkinan terkait permasalahan lain juga, sampai saat ini tidak diketahui. 

"Saya juga bingung, apa penyebab permasalahannya. Yang tahunya hanya mereka berdua, korban sudah meninggal sedangkan pelaku mengaku spontan membacok korban karena kata-kata kasar. Permasalahan sebetulnya, saya juga tidak tahu," pungkasnya.

Sedangkan Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Teguh Prayitno menuturkan, bila sejauh ini pembacokan yang dilakukan pelaku terhadap korban spontan karena korban melontarkan kata-kata kasar.

"Dongkol spontan, karena dipanggil dengan kalimat kotor. Keterangan tersangka di lahan awalnya udah dikasarin, sampai rumah masih dikasarin. Posisi siang, panas, perut lapar, langsung spontan Itu berdasarkan keterangan tersangka dan juga dari keterangan saksi lain. Sampai saat ini, belum ada riwayat permasalahan sebelumnya," pungkasnya. 
 


 
 
 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved