Konflik Lahan Warga Desa Mekar Sari VS Perusahaan, DPRD Banyuasin Janji Kawal Penyelesaian

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN -- Anggota DPRD Banyuasin berjanji mengawal penyelesaian sengketa lahan antara warga Desa Mekar Sari Kecamatan Karang Agung Ilir melawan perusahaan. 

Konflik ini sudah terjadi sejak tahun 2004, di mana warga Desa Mekar Sari  terus berjuang untuk mempertahankan lahan yang mereka klaim sudah direbut perusahaan.

Hingga kini, masyarakat terus berusaha bagaimana lahan mereka bisa kembali.  

"Selalu diberikan janji dan sejak tahun 2004 kami hanya diberikan janji manis. Karena tidak ada kejelasan, kami ingin menuntut kembali lahan yang dikuasai perusahaan. Karena lahan itu, merupakan hak kami," kata pwrwakilan warga Hadi, Sabtu (23/8/2025).

Baca juga: Pilu Nenek Asiah, Tempati Gebuk Reot Tengah Kebun di Ogan Ilir, Harta Habis Gegara Berperkara Lahan

Sementara itu, Direktur Utama PT Tunas Jaya Negeriku Pasmin menuturkan, klaim perusahaan terhadap lahan  juga didasarkan pada dokumen resmi. 

"Verifikasi data sangat penting untuk menyelesaikan sengketa ini. Kalau dilihat dari dokumen kami, lahan ini sah milik perusahaan. Tapi kami juga melihat masyarakat punya SPH. Karena itu, verifikasi data sangat penting," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Banyuasin H Ali Mahmudi mengungkapkan akan mengawal dalam penyelesaian konflik lahan antara masyarakat dan perusahaan.

"Nanti kalau data sudah masuk, kami akan pelajari dan tinjau kembali. Masalah ini baru kami ketahui, dan tentu akan kami kawal agar ada kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat maupun perusahaan," pungkasnya.
 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel