Berita Nasional

Mendiktisaintek Satryo Perpanjang Finalisasi Penginputan PDSS Sampai Besok Sabtu 8 Februari 2025

Merespon banyaknya sekolah mengalami keterlambatan finalisasi pengiputan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk mengikuti S

Editor: Moch Krisna
Tribunnews.com
MENDIKTISAINTEK -- Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih Dilansir Jumat (7/2/2025). Mendiktisaintek resmi perpanjang finalisasi pengiputan data PDSS siswa untuk ikut SNPB. 

Sekolah juga akan memberikan bantuan kepada siswa eligible yang terdampak dengan membiayai bimbingan belajar Ganesha Operation (GO) selama tiga bulan sebagai persiapan menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Siswa Mogok Massal

Selain di Mempawah, Kalimantan Barat, aksi protes akibat siswa gagal mendaftar SNBP juga dilakukan di Medan, tepatnya MAN 2 Model Medan, Sumatera Utara.

Sebanyak 322 siswa Eligibel (memenuhi syarat) di MAN 2 Model Medan tidak dapat mendaftarkan diri ke perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Pihak sekolah mengalami kegagalan dalam proses penginputan nilai siswa eligible pada portal Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sehingga menyebabkan keterlambatan dalam finalisasi data nilai siswa.

Sejumlah orang tua siswa pun menuntut pertanggungjawaban pihak sekolah terkait kelalaian tersebut dan mendatangi pihak sekolah, Kamis (6/2/2025).

Dinar Agung salah, satu Orang Tua siswa MAN 2 Model Medan menyampaikan, pihaknya hari ini bertemu dengan pihak sekolah yang diwakili Kasubag TU, Wakil Kepala Sekolah dan Operator sekolah.

“Jadi sampai di hari terakhir pendaftaran kemarin pihak sekolah belum selesai menginput nilai mulai dari semester 3, 4, 5,” ujarnya.

Orang tua menuntut kejelasan bagaimana jika nantinya berhasil mendapat tambahan waktu untuk input nilai tersebut dan bagaimana pertanggungjawaban sekolah jika tidak.

“Kami menuntut kejelasan bagaimana jika berhasil. Karena pendaftaran SNBP sampai ditanggal 18, kami minta jika PDSS bisa dibuka kembali dan MAN 2 bisa memproses datanya lagi, tolong anak-anak dikawal sampai selesai. Jika gagal kami akan melakukan audiensi kembali,” ungkapnya.

Muhammad Faisal Hutasuhut orang tua siswa juga menyampaikan disisi lain dalam proses pengisian PDSS ini anak-anak mengalami intimidasi secara verbal.

"Kalau orang tua kalian demo, ku tokok kepala kelen," ujar Faisal menirukan ucapan salah satu guru di sekolah tersebut.

Faisal menyayangkan sikap sekolah yang demikian kepada para pelajar tersebut. Dimana notabenenya merupakan sekolah berbasis agama.

“Seharusnya tidak boleh sekolah berbicara seperti itu, ini sekolah agama,” ungkapnya.

Para orang tua saat ini masih menunggu hasil dari Kepala Sekolah untuk kejelasan nasib anak-anaknya.

“Kita belum melakukan rencana ke ranah hukum, saat ini orang tua masih menanti kejelasan dari pihak sekolah,” jelasnya

(*)

 

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved