Penagih Bank Keliling Dibunuh di Bekasi

Pengakuan Sunardi Tega Bunuh Istri Mayat Ditemukan di Septic Tank di Bekasi, Demi Sertifikat Tanah 

Sunardi (43), pelaku tega membunuh istri kedua, Almaidah (51) jasad ditemukan terkubur di dalam septic tank di rumahnya di Kampung Cikoronjo.

Tribun Bekasi/Muhammad Azzam
TAMPANG PELAKU PEMBUNUHAN- Aparat kepolisian membawa Sunardi (44) ke Polsek Cibarusah, Polres Metro Bekasi pada Rabu (5/2/2025). Sunardi pelaku pembunuhan istri mayat ditemukan di septic tank mengaku bunuh karena sertifikat tanah. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sunardi (43), pelaku tega membunuh istri kedua, Almaidah (51) jasad ditemukan terkubur di dalam septic tank di rumahnya di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi karena sertifikat rumah.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, mengungkapkan bahwa Sunardi membunuh istrinya setelah menggadaikan sertifikat tanah atas nama Almaidah untuk mendapatkan uang Rp 50 juta dari bank. 

"Pelaku ini sempat meminjam sertifikat tanah yang saat itu atas nama istrinya dan dijaminkan di salah satu bank sebesar Rp 50 juta,” kata Mustofa, Rabu (5/2/2025), dikutip dari Kompas TV.

Alih-alih menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan rumah tangga, Sunardi justru menghabiskannya untuk bersenang-senang. 

Sunardi (43) pembunuhan terhadap istri keduanya, Almaidah (51) dan seorang wanita pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22).
Sunardi (43) pembunuhan terhadap istri keduanya, Almaidah (51) dan seorang wanita pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22). (KOMPAS.COM)

Ketika Almaidah terus mendesaknya agar sertifikat itu dikembalikan dan dialihkan ke nama anak mereka, Sunardi kebingungan dan akhirnya nekat menghabisi nyawa istrinya.

"Karena tersangka ini didesak terus oleh istrinya agar sertifikat itu dibalik nama atas nama anaknya, dia kebingungan,” ujar Mustofa. 

Baca juga: Awal Mula Terbongkarnya Mayat Almaidah di Dalam Septic Tank setelah 2 Tahun Korban Dicari

Dalam keadaan tertekan, Sunardi pun membunuh istrinya dengan cara mencekiknya menggunakan kerudung.

Setelah itu, ia menguburkan jasad Almaidah di dalam septic tank di rumahnya. 

Terungkapnya kasus ini terungkap bermula dari pembunuhan lain yang dilakukan Sunardi. 

Pada 4 Februari 2025, ia membunuh Sri Pujayanti (22), seorang pegawai bank keliling.

LATAR BELAKANG SUNARDI- (KIRI) Lokasi Polisi menemukan kerangka di dalam septic tank rumah Sunardi (43), pelaku pembunuhan wanita pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22) di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Rabu, (5/2/2025). (kiri) Sunardi (44) saat dibawa ke Polsek Cibarusah, Polres Metro Bekasi pada Rabu (5/2/2025). pelaku pembunuhan penagih bank keliling, sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan panggilan dan kerap jarang berada di rumahnya.
LATAR BELAKANG SUNARDI- (KIRI) Lokasi Polisi menemukan kerangka di dalam septic tank rumah Sunardi (43), pelaku pembunuhan wanita pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22) di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Rabu, (5/2/2025). (kiri) Sunardi (44) saat dibawa ke Polsek Cibarusah, Polres Metro Bekasi pada Rabu (5/2/2025). pelaku pembunuhan penagih bank keliling, sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan panggilan dan kerap jarang berada di rumahnya. (ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com/Tribun Bekasi/Muhammad Azzam)

Hilang Sejak 2022

Sementara itu, anak Almaidah, Edi Rianto mengaku sejak awal mencurigai Sunardi sebagai dalang di balik hilangnya sang ibunda. 

Pasalnya, Almaidah langsung hilang kabar setelah bertemu Sunar di pada November 2022.

Bahkan Edi Rianto sempat melapor ke Polsek Serang Baru setelah ibunya hilang kabar sejak terakhir bertemu pelaku pada November 2022. 

"Iya bikin laporan (kehilangan ibu) ke Polsek Serang Baru," kata Edi saat ditemui di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Rabu (5/2/2025). 

Edi menjelaskan, pada awal November 2022, ibunya pergi mendadak dari rumahnya di Perumahan KSB, Desa Sukaragam, Serang Baru.

Saat itu, ibunya pergi untuk menemui Sunardi tanpa mengetahui urusan apa yang akan mereka bahas. 

Dari pertemuan ini, Edi langsung kehilangan kabar ibunya.

Kepanikan Edi semakin menjadi-jadi ketika nomor ponsel ibunya sulit dihubungi. 

Setiap dihubungi, panggilan ke nomor ponsel ibunya selalu dimatikan.

Edi makin curiga ketika ibunya tiba-tiba mengirim pesan singkat ke nomornya.

Isinya, Edi diminta agar tak mencari keberadaan ibunya karena sedang bepergian jauh. 

"Iya, dibilang saya jangan nyari karena lagi jauh," ungkap dia.

Setelah sekian lama mendapat kabar ibunya, Edi memutuskan melapor ke Polsek Serang Baru. Namun, laporan tersebut tak membuahkan hasil. Kabar penemuan ibu dari polisi tak kunjung didapatkannya.

Karena itu, Edi pun berusaha sendiri mencari keberadaan ibunya yang telah pisah rumah dengan pelaku itu. 

Berulang kali Edi mendatangi rumah Sunardi di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, tetapi upayanya tetap tak membuahkan hasil. 

Edi juga tak pernah bertemu Sunardi setiap mendatangi rumahnya. Bahkan, acap kali dia tak dibukakan pintu ketika ke rumah pelaku.

Padahal, dia sangat berharap bisa bertemu pelaku untuk menanyakan langsung keberadaan ibunya. Karena saking seringnya mendatangi rumah pelaku, dia sampai kena usir oleh istri siri pelaku. 

"Ya sama istri (diusir). Saya minta info dia ke mana gitu. Karena baju-baju dia (korban) masih ada di sini, sama dokumen saya," ungkap dia.

Setelah dua tahun pencarian, jejak keberadaan ibunya berlahan mulai diketahui Edi. 

Tepatnya setelah dirinya mengetahui bahwa Sunardi telah membunuh Sri Pujayanti, seorang pegawai bank keliling, di rumahnya pada 4 Februari 2025.

Edi mengungkapkan, ibunya telah pisah rumah dengan pelaku sejak enam bulan sebelum meninggal.

Setelah berpisah, Edi dan ibunya tinggal di Perumahan KSB, Desa Sukaragam, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. 

Perpisahan ini disebabkan karena tindakan pelaku yang kerap melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap korban. 

Selain itu, pelaku juga sering menenggak minuman keras dan berjudi. Bahkan, tiga kendaraannya ludes dijual oleh Sunardi untuk berjudi dan membeli minuman keras.

"Mungkin, bilangnya buat usaha tapi habis buat main judi," ungkap Edi.

Selama kehilangan jejak sang ibu, Edi ternyata pernah melapor ke Polsek Serang Baru. Namun, laporan ini tak membuahkan hasil. Edi kemudian mencari seorang diri. 

Selama dua tahun terakhir, dia berulang kali mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan ibunya. 

Tetapi, Edi hanya bertemu istri siri pelaku yang sempat mengusirnya karena pencarian ini. 

"Ya sama istri (istri baru). Saya minta info dia ke mana gitu. Karena baju-baju dia (korban) masih ada di sini, sama dokumen saya," imbuh dia.

Bunuh Pegawai Bank Keliling

Sebelumnya, Sri Pujayanti (22) pegawai bank keliling yang ditemukan tewas di rumah nasabah di Kampung Cikoronjo, Desa Sindang Mulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menjelaskan pihaknya telah menangkap pelaku pembunuhan gadis penagih utang tak lama usai penemuan jasad korban yang diketahui bernama Sri Pujiyanti (23).

"Sudah. Pelaku bernama Sunardi (43) kami tangkap setelah ada penemuan jasad korban di rumahnya," kata Kompol Onkoseno saat dikonfirmasi soal kasus pembunuhan gadis penagih utang, pada Rabu (5/2/2025).

Seno mengungkapkan, bahwa kejadian pembunuhan ini bermula ketika korban menagih cicilan koperasi di kediaman pelaku Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.

"Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir," imbuhnya.

Saat menagih utang itu pelaku tak kunjung membayarnya hingga korban terus menunggu.

Merasa kesal karena korban terus menunggu, pelaku tiba-tiba mencekik Sri menggunakan kerudung yang dipakainya.

Setelah tak berdaya, pelaku kembali mencekik menggunakan kain dan membawanya ke dalam rumah.

"Pelaku sempat pergi dengan motornya dan kembali lagi memindahkan korban ke dalam kamarnya," katanya.

Korban dipindahkan ke kamar lalu ditutupi springbed. 

Seketika itu, teman korban datang menanyakan keberadaannya. Pelaku menjawab korban sudah pulang.

Kata Seno, sekira pukul 24.00 WIB keluarga bersama warga dan Ketua RT setempat mendatangi rumah pelaku.

Kedatangannya menanyakan kembali keberadaan korban. Pelaku tetap mengelak tidak tahu, dan memancing mereka yang datang untuk memeriksanya.

"Saat itu pelaku terlihat gugup dan melarikan diri. Dari sana pelaku dapat ditangkap," katanya.

Korban bernama Sri Pujayanti alias SP (23) tersebut diketahui merupakan penagih utang bank keliling. 

Sri yang tinggal di Jonggol, Kabupaten Bekasi menghilang dari rumah sejak Senin, 3 Februari 2025 sore.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar mengungkapkan, pembongkaran dilakukan karena ada warga yang kehilangan anggota keluarganya.

Onkoseno menjelaskan, setelah menerima laporan, penyidik mengonfirmasi informasi tersebut kepada pelaku, dan pelaku membenarkan adanya dugaan tersebut.

Saat diperiksa, pelaku mengaku telah membunuh seseorang dan membuang jasadnya ke septic tank rumah.
 
"Karena ada laporan keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, kemudian kami konfirmasi ke yang bersangkutan, dan dia membenarkan," ungkapnya.
 
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hilang Sejak 2022, Almaidah Dibunuh Suami di Bekasi Demi Sertifikat Tanah"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved