Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi
Pamitan Terakhir Asep Sebelum Tewas Kecelakaan di Tol Ciawi, Semangat Kerja Demi Biaya Istri Lahiran
Asep Fardila begitu bersemangat untuk pergi bekerja ke Tangerang sebagai buruh karena ingin menyiapkan biaya persalinan istrinya yang hamil 8 bulan.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Asep Fardila (40), salah satu korban tewas yang teridentifikasi dalam kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi Bogor pada Rabu (5/2/2025) harus meninggalkan istrinya yang tengah hamil 8 bulan di Sukabumi, Jawa Barat.
Asep Fardila tewas bersama adiknya, Supardi (39) saat hendak berangkat ke Tangerang dengan menggunakan travel yang dikendarai Budiman (45) yang juga tewas dalam kecelakaan.
Lukman, salah satu anggota keluarga yang hadir menjemput jenazah, tidak menduga bahwa Asep dan Supardi akan menjadi korban kecelakaan yang begitu mendalam.
Baca juga: Pilu 2 Korban Tewas Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Ternyata Kakak Adik, Tinggalkan Istri Hamil
Sebelum meninggal dunia, Asep Fardila sempat berpamitan dengan istri dan rekan-rekannya untuk bekerja.
Ucapan pamit tersebut menjadi kata-kata terakhir yang mereka sampaikan kepada keluarga.
Bahkan salah satu alasan Asep Fardila begitu bersemangat untuk pergi bekerja ke Tangerang sebagai buruh karena ingin menyiapkan biaya persalinan istrinya yang hamil 8 bulan.
"Yang Asep Fardila istrinya lagi ngandung 8 bulan, satu kampung sama saya. Katanya mau berangkat soalnya istri mau lahiran," ungkapnya.
Lukman mengenang momen terakhir bersama Asep dan Supardi saat mereka ngopi di teras sebelum berangkat.
"Kami sempat bercanda dan ngobrol, semuanya terasa begitu menyedihkan sekarang," kata Lukman dengan suara bergetar.
"Kadang pulang sebulan sekali, tetapi kemarin mereka pulang karena ada acara di kampung. Dua hari di rumah dan kemudian berangkat lagi," ungkap Lukman.
Lukman mengaku masih ingat betul pertemuan terakhirnya dengan korban sebelum berangkat menggunakan kendaraan travel bersama korban tewas empat lainnya.
"Berangkatnya sekitar jam 2 siang. Sempet ngobrol dulu bertiga nungguin travel dateng, sampe naik mobil pun saya tau, bajunya, pakaiannya," ucapnya.
Ia mengatakan melihat dengan mata kepalanya sendiri saat kedua korban menaiki kendaraan Toyota Avanza yang dikemudikan oleh Budiman yang juga tewas dalam insiden ini.
Baca juga: Saya Mau Pergi Jauh, Pesan Yana ke Sahabat Titip Istri dan Anak Sebelum Tewas di Gerbang Tol Ciawi
Diketahui, Kepala DVI Polda Jawa Barat, Kombes dr Nariyana, menyatakan bahwa tim DVI telah menerima delapan kantong jenazah dari tempat kejadian perkara (TKP), yang terdiri dari tujuh jenazah laki-laki dan satu jenazah wanita.
Dari jumlah tersebut, enam korban telah teridentifikasi, dan dua korban masih menunggu proses identifikasi lebih lanjut karena kondisinya yang parah.
"Kami masih membutuhkan waktu untuk melakukan identifikasi karena kondisi dua korban tersebut mengalami luka bakar 100 persen," tambahnya.
Sampel DNA telah diambil dari kedua jenazah yang belum teridentifikasi dan akan dikirim ke Lab Dokkes Polri di Jakarta untuk proses lebih lanjut.
Dengan keinginan untuk memberikan kejelasan dan ketenangan bagi keluarga korban, tim DVI terus bekerja keras dalam melakukan identifikasi secara akurat.
"Kami yakin bahwa identifikasi yang dilakukan melalui metode ilmiah ini dapat dipertanggungjawabkan secara akademis," pungkas Brigjen Mashudi, Kepala Pusat INAFIS Polri.
Daftar 6 Korban Tewas Teridentifikasi
1. Budiman (45), laki-laki, alamat Kampung Cipetir, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
2. Yana Mulyana (42), laki-laki, alamat Kampung Sukasirna, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi.
3. Asep Fardila (40), laki-laki, alamat Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
4. Supardi (39), laki-laki, alamat desa Cidadap, kecamatan Cidadap, Kabupaten sukabumi.
5. Rahmat Gunawan (53), laki-laki, alamat Kampung Rancamuning, Kelurahan Padangsenang, Cidadap, Sukabumi.
6. Vika Agustina, perempuan (16), alamat Kampung Rasamala, Cianjur.
Kabid Dokkes Polda Jawa Barat, Kombes Pol dr Nariyana mengatakan, korban yang belum teridentifikasi itu lantaran tubuhnya mengalami luka bakar.
"Masih ada dua jenazah yang belum teridentifikasi karena kondisinya dua korban tersebut luka bakar 100 persen," ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).
Untuk memastikan identitas dari kedua korban tersebut, Tim DVI Polda Jawa Barat mengambil sampel DNA dari jenazah untuk dicocokan dengan keluarga korban.
Kombes Pol dr. Nariyana mengatakan, proses identifikasi akan dilakukan di Laboratorium Dokkes Polri yang berada di Jakarta.
"Jadi identifikasi menggunakan DNA agar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," pungkasnya.
Kronologi
Kasat Lantas Polres Bogor Kota, Kompol Yudiono, mengonfirmasi bahwa kecelakaan bermula ketika sebuah truk bermuatan air mineral menabrak kendaraan yang tengah mengantre pembayaran tol.
Saat tiba di Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, truk tersebut mengalami kegagalan fungsi rem atau rem blong.
"Truk tronton muatan galon yang berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta, pada saat di GT Tol Ciawi 2, diduga kendaraan gagal fungsi rem sehingga menabrak kendaraan di depannya," ujarnya.
Akibatnya, truk melaju tanpa kendali dan menabrak sejumlah kendaraan yang tengah melakukan transaksi pembayaran e-toll.
Benturan keras itu mengakibatkan enam kendaraan mengalami kerusakan parah, dengan tiga di antaranya terbakar.
Akibat kecelakaan ini, 8 orang dinyatakan meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
“Delapan orang meninggal dunia dan kemudian 11 orang luka-luka. Totalnya 19 orang (korban). Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Ciawi,” jelas Yudiono.
Para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi guna mendapatkan penanganan.
Para korban meninggal dunia juga hingga saat ini belum dijemput oleh pihak keluarga dan masih berada di kamar jenazah RSUD Ciawi.
Pasca-kecelakaan, tiga gerbang tol di GT Ciawi telah dibuka kembali setelah sempat ditutup total. Namun, dua gerbang tol lainnya masih ditutup karena mengalami kerusakan.
“Arus lalu lintas sudah mulai normal kembali dan antreannya sudah berjalan,” tambah Yudiono, dilansir dari Tribunnews.com.
Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul Kakak Adik Jadi Korban Tewas Kecelakaan GT Ciawi, Pamit Terakhir Tulang Punggung Keluarga
(*)
Baca berita lainnnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
3 Pelanggaran Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi, Overload 12 Ton |
![]() |
---|
Jadi Tersangka, Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Sengaja Zigzag di Jalur |
![]() |
---|
Sempat Kritis, Sopir Truk Maut yang Tewaskan 8 Orang di Tol Ciawi Jadi Tersangka dan Ditahan |
![]() |
---|
Lolos Dari Maut, Ini Cara Bendi Sopir Truk Pemicu Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Selamatkan Diri |
![]() |
---|
Tangis Istri Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Ciawi Minta Maaf, Setia Dampingi Suami di RS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.