Penagih Bank Keliling Dibunuh di Bekasi
Awal Mula Terbongkarnya Mayat Almaidah di Dalam Septic Tank setelah 2 Tahun Korban Dicari
Awal terbongkarnya mayat Almaidah, istri kedua Sunardi dalam septi tank setelah 2 tahun dicari keluarga.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Awal terbongkarnya mayat Almaidah (51), istri kedua Sunardi dalam septic tank setelah 2 tahun dicari keluarga.
Diketahui, mayat Almaidah ditemukan tinggal kerangka di septic tank di rumah pelaku di Kampung Cikoronjo, Desa Sindang Mulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Edi anak korban mencurigai ibunya dibunuh setelah Sunardi membunuh Sri Pujayanti, seorang pegawai bank keliling, di rumahnya pada 4 Februari 2025.
Seketika itu, Edi langsung mendatangi Polsek Cibarusah untuk kembali melaporkan kehilangan ibunya sejak terakhir bertemu pelaku pada awal November 2022.
Laporan tersebut kemudian dikonfirmasi langsung oleh polisi ke pelaku.
Pelaku pun mengakui telah membunuh Almaidah, sosok yang dicari Edi selama dua tahun terakhir.
"Saya diinterogasi sama anggota lain, pelaku mengaku, (ibu) dibunuh (pelaku)," Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa.
Baca juga: Tabiat Sunardi, Pembunuh Istri dan Pegawai Bank Keliling Gila Judi Hingga Jual 3 Motor Anaknya
Pelaku membunuh istri keduanya dengan cara dicekik menggunakan kerudung pada awal November 2022.
Setelah tak bernyawa, pelaku membuang jasad Almaidah ke septic tank samping rumahnya dengan kedalaman dua meter.

Setelah pengakuan tersebut, polisi langsung membongkar septic tank dan menemukan kerangka Almaidah dalam keadaan utuh.
"Secara keseluruhan kerangka masih ditemukan secara utuh. Jaket korban, celana dalam korban, pakaian korban juga masih utuh ditemukan di TKP," kata Mustofa.
Area spetic tank tersebut ditutupi kelambu berwarna hijau dan telah dipasang garis polisi.
Motif Pelaku
Dalam kasus ini, motif Sunardi membunuh Almaidah diduga karena asmara.
Ia menuding Almaidah telah berselingkuh.
Sementara, Sunardi mengaku menyesal membunuh dua korban tersebut.
"Menyesal, Bang," ujar Sunardi yang dicecar wartawan saat digelandang dari mobil polisi menuju ruang pemeriksaan di Polsek Cibarusah.
Hilang Sejak 2022
Sementara itu, anak Almaidah, Edi Rianto mengaku sejak awal mencurigai Sunardi sebagai dalang di balik hilangnya sang ibunda.
Pasalnya, Almaidah langsung hilang kabar setelah bertemu Sunar di pada November 2022.
Bahkan Edi Rianto sempat melapor ke Polsek Serang Baru setelah ibunya hilang kabar sejak terakhir bertemu pelaku pada November 2022.
"Iya bikin laporan (kehilangan ibu) ke Polsek Serang Baru," kata Edi saat ditemui di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Rabu (5/2/2025).
Edi menjelaskan, pada awal November 2022, ibunya pergi mendadak dari rumahnya di Perumahan KSB, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Saat itu, ibunya pergi untuk menemui Sunardi tanpa mengetahui urusan apa yang akan mereka bahas.
Dari pertemuan ini, Edi langsung kehilangan kabar ibunya.
Kepanikan Edi semakin menjadi-jadi ketika nomor ponsel ibunya sulit dihubungi.
Setiap dihubungi, panggilan ke nomor ponsel ibunya selalu dimatikan.
Edi makin curiga ketika ibunya tiba-tiba mengirim pesan singkat ke nomornya.
Isinya, Edi diminta agar tak mencari keberadaan ibunya karena sedang bepergian jauh.
"Iya, dibilang saya jangan nyari karena lagi jauh," ungkap dia.
Setelah sekian lama mendapat kabar ibunya, Edi memutuskan melapor ke Polsek Serang Baru. Namun, laporan tersebut tak membuahkan hasil. Kabar penemuan ibu dari polisi tak kunjung didapatkannya.
Karena itu, Edi pun berusaha sendiri mencari keberadaan ibunya yang telah pisah rumah dengan pelaku itu.
Berulang kali Edi mendatangi rumah Sunardi di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, tetapi upayanya tetap tak membuahkan hasil.
Edi juga tak pernah bertemu Sunardi setiap mendatangi rumahnya. Bahkan, acap kali dia tak dibukakan pintu ketika ke rumah pelaku.
Padahal, dia sangat berharap bisa bertemu pelaku untuk menanyakan langsung keberadaan ibunya. Karena saking seringnya mendatangi rumah pelaku, dia sampai kena usir oleh istri siri pelaku.
"Ya sama istri (diusir). Saya minta info dia ke mana gitu. Karena baju-baju dia (korban) masih ada di sini, sama dokumen saya," ungkap dia.
Setelah dua tahun pencarian, jejak keberadaan ibunya berlahan mulai diketahui Edi.
Tepatnya setelah dirinya mengetahui bahwa Sunardi telah membunuh Sri Pujayanti, seorang pegawai bank keliling, di rumahnya pada 4 Februari 2025.
Edi mengungkapkan, ibunya telah pisah rumah dengan pelaku sejak enam bulan sebelum meninggal.
Setelah berpisah, Edi dan ibunya tinggal di Perumahan KSB, Desa Sukaragam, Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Perpisahan ini disebabkan karena tindakan pelaku yang kerap melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap korban.
Selain itu, pelaku juga sering menenggak minuman keras dan berjudi. Bahkan, tiga kendaraannya ludes dijual oleh Sunardi untuk berjudi dan membeli minuman keras.
"Mungkin, bilangnya buat usaha tapi habis buat main judi," ungkap Edi.
Selama kehilangan jejak sang ibu, Edi ternyata pernah melapor ke Polsek Serang Baru. Namun, laporan ini tak membuahkan hasil. Edi kemudian mencari seorang diri.
Selama dua tahun terakhir, dia berulang kali mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan ibunya.
Tetapi, Edi hanya bertemu istri siri pelaku yang sempat mengusirnya karena pencarian ini.
"Ya sama istri (istri baru). Saya minta info dia ke mana gitu. Karena baju-baju dia (korban) masih ada di sini, sama dokumen saya," imbuh dia.
Bunuh Pegawai Bank Keliling
Sebelumnya, Sri Pujayanti (22) pegawai bank keliling yang ditemukan tewas di rumah nasabah di Kampung Cikoronjo, Desa Sindang Mulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menjelaskan pihaknya telah menangkap pelaku pembunuhan gadis penagih utang tak lama usai penemuan jasad korban yang diketahui bernama Sri Pujiyanti (23).
"Sudah. Pelaku bernama Sunardi (43) kami tangkap setelah ada penemuan jasad korban di rumahnya," kata Kompol Onkoseno saat dikonfirmasi soal kasus pembunuhan gadis penagih utang, pada Rabu (5/2/2025).
Seno mengungkapkan, bahwa kejadian pembunuhan ini bermula ketika korban menagih cicilan koperasi di kediaman pelaku Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.
"Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir," imbuhnya.
Saat menagih utang itu pelaku tak kunjung membayarnya hingga korban terus menunggu.
Merasa kesal karena korban terus menunggu, pelaku tiba-tiba mencekik Sri menggunakan kerudung yang dipakainya.
Setelah tak berdaya, pelaku kembali mencekik menggunakan kain dan membawanya ke dalam rumah.
"Pelaku sempat pergi dengan motornya dan kembali lagi memindahkan korban ke dalam kamarnya," katanya.
Korban dipindahkan ke kamar lalu ditutupi springbed.
Seketika itu, teman korban datang menanyakan keberadaannya. Pelaku menjawab korban sudah pulang.
Kata Seno, sekira pukul 24.00 WIB keluarga bersama warga dan Ketua RT setempat mendatangi rumah pelaku.
Kedatangannya menanyakan kembali keberadaan korban. Pelaku tetap mengelak tidak tahu, dan memancing mereka yang datang untuk memeriksanya.
"Saat itu pelaku terlihat gugup dan melarikan diri. Dari sana pelaku dapat ditangkap," katanya.
Korban bernama Sri Pujayanti alias SP (23) tersebut diketahui merupakan penagih utang bank keliling.
Sri yang tinggal di Jonggol, Kabupaten Bekasi menghilang dari rumah sejak Senin, 3 Februari 2025 sore.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak yang Ibunya Dibunuh dan Jasadnya Dikubur di Septic Tank Sudah Lapor Polisi sejak 2022"
Tabiat Sunardi Bunuh Penagih Utang di Bekasi, Minta Istri Rp 50 Juta untuk Usaha Ternyata Judi |
![]() |
---|
Dibunuh Suami dan Jasad Dikubur di Septic Tank di Bekasi, Ini Pesan Terakhir Almaidah Pada Anaknya |
![]() |
---|
Alasan Sunardi Batal Memasukkan Mayat Gadis Penagih Utang ke dalam Septic Tank di Bekasi Terkuak |
![]() |
---|
Demi Sertifikat Tanah, Sunardi Tega Bunuh Istri hingga Mayatnya Disimpan di Septic Tank di Bekasi |
![]() |
---|
Pengakuan Sunardi Tega Bunuh Istri Mayat Ditemukan di Septic Tank di Bekasi, Demi Sertifikat Tanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.