Berita Nasional
Cara Daftar Medical Check Up Gratis Berlaku Sejak Februari 2025, Mulai dari Bayi Hingga Lansia
Mulai Februari 2025, masyarakat Indonesia bisa menikmati pemeriksaan kesehatan keseluruhan atau Medical Check UP (MCU)
TRIBUNSUMSEL.COM -- Mulai Februari 2025, masyarakat Indonesia bisa menikmati pemeriksaan kesehatan keseluruhan atau Medical Check UP (MCU)
Diketahui, program pemeriksaan gratis ini merupakan ‘kado’ ulang tahun dari pemerintah, bagi setiap masyarakat yang tengah merayakan Hari Ulang Tahunnya.
Adapun anggaran negara yang disiapkan untuk medical check up gratis ini mencapai Rp4,7 triliun pada tahun ini.
Hal ini disampaikan langsung Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono melansir dari Tribun Priangan, Selsa (4/2/2025)
Dante mengungkapkan, fasilitas medical check up atau skrining kesehatan gratis bisa didapatkan melalui dua cara, yaitu melalui aplikasi satusehat, dan offline ke layanan kesehatan terdekat (puskesmas, posyandu).
Lokasi pemeriksaan kesehatan bisa saja berbeda-beda tergantung dari kebutuhan masyarakat.
Adapun kelompok masyarakat yang akan disasar mulai dari Bayi hingga Lansia.
Dengan tenggang waktu atau batas usia yang berbeda-beda, yakni:
- Bayi Baru Lahir (Usia terhitung 2 Hari Sejak Kelahiran)
- Balita (Usia: 1 - 6 Tahun)
- Anak-Remaja (Usia: 7 - 17 Tahun)
- Dewasa (Usia 18 - 39 Tahun)
- Paruh Baya (Usia 40 - 59)
- Lansia (Usia 60-an Keatas).
Lantas apa saja benefit yang akan didapat?, berikut daftar MCU yang akan diperiksakan.
Balita (Usia 1-6 Tahun)
- Hipotriod Kongenital
- Penyakit Jantung Bawaan Kritis
- Hiperplasia adrenal kongential
- Defisiensi Glukosa-6-Fostat
- Dehidrogenase (G6PD)
- Pertumbuhan
- Perkembangan
- Indra pendengaran
- Indra Penglihatan
- Gigi dan Mulut
- Talasemia
- Hepar
Anak/ Remaja (Usia 7- 17 Tahun)
- Indra Pendengaran
- Indra Penglihatan
- Gigi dan mulut
- Talasemia
- Anemia
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Paru-paru
- Kesehatan Jiwa
- Kebugaran
- Hepar
Dewasa (Usia 18-39 Tahun)
- Indra Pendengaran
- Indra Penglihatan
- Gigi dan Mulut
- Obesitas
- Diabetes Melitus
- Hipertensi
- Faktor risiko jantung dan Stroke
- Penyakit ginjal kronik
- Paru-paru
- Kesehatan Jiwa
- Kebugaran
- Kanker Payudara
- Kanker leher rahim
- Hepar
- Osteoporosis
Paruh Baya (Usia 40-59 Tahun)
- Indra Pendengaran
- Indra Penglihatan
- Gigi dan mulut
- Obesitas
- Diabetes Melitus
- Hipertensi
- Faktor risiko jantung dan Stroke
- Penyakit ginjal kronik
- Paru-paru
- Kesehatan Jiwa
- Kebugaran
- Kanker Payudara
- Kanker leher rahim
- Hepar
- Osteoporosis
- Kolesterol
- Kanker Usus
Lansia (Usia 60-an keatas)
- Indra Penglihatan
- Gigi dan mulut
- Obesitas
- Diabetes Melitus
- Hipertensi
- Faktor risiko jantung dan Stroke
- Penyakit ginjal kronik
- Paru-paru
- Kesehatan Jiwa
- Kebugaran
- Kanker Payudara
- Kanker leher rahim
- Hepar
- Osteoporosis
- Kolesterol
- Kanker Usus
- Geriatri
Rekam Jejak Ivan Yustiavandana Ketua PPATK Disorot Buntut Blokir Rekening, Dipanggil Prabowo |
![]() |
---|
Curhat Pensiunan Guru Kesulitan Makan Imbas Rekeningnya Diblokir PPATK, 3 Kali ke Bank Tak Ada Hasil |
![]() |
---|
VIDEO Curhat Pegawai Bank Ngaku Dibentak Nasabah Imbas Rekening di Blokir PPATK |
![]() |
---|
Herannya Jokowi usai Mulyono, Teman Seangkatannya Dituduh Kerja Calo Terminal: Semua Kok Diragukan |
![]() |
---|
Penjelasan PPATK Buka Kembali Rekening usai Blokir 31 Juta Rekening Nasabah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.