Pipa PT Medco Bocor

Polres PALI Selidiki Dugaan Sabotase Kebocoran Pipa PT Medco Penyebab Sungai Tercemar dan Kebakaran

Polres PALI, Polda Sumsel menyelidiki penyebab dan dugaan sabotase pipa PT. Medco E&P Indonesia yang menyebabkan terjadinya kebakaran. 

SRIPOKU/Apriansyah Iskandar
Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin Cek TKP kebocoran Pipa minyak mentah yang diduga disabotase sehinggah menyebabkan kebakaran di Desa Sungai Dua. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Polres PALI, Polda Sumsel menyelidiki penyebab dan dugaan sabotase pipa PT. Medco E&P Indonesia yang menyebabkan terjadinya kebakaran. 

Diketahui, kebocoran pipa minyak milik PT Medco E&P Indonesia yang terjadi di wilayah dusun 1 Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI menyebabkan pencemaran lingkungan dan berujung terjadi kebakaran.

Insiden ini berdampak pada kehidupan masyarakat sekitar, khususnya warga desa sungai dua Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin, yang bergantung pada aliran sungai dua sebagai sumber air.

Menurut laporan kepolisian,kebocoran pertama kali diketahui oleh warga setempat, sekitar pukul 06.30 WIB, pada Rabu, (22/1/2025).

Di mana ratusan barel minyak mentah dari pipa yang bocor itu mengalir hingga sejauh 8 kilometer, mencemari di sepanjang aliran Sungai dua, yang merupakan perbatasan antara Kabupaten PALI dan Kabupaten Musi Banyuasin.

Baca juga: Tumpahan Minyak di Sungai Dua Muba Sebabkan Kebakaran, Banyak Ikan Mati Karena Sungai Tercemar

Baca juga: Warga di Sungai Dua PALI Ngeluh, Tak Bisa Mandi dan Mencuci Karena Sungai Tercemar Tumpahan Minyak

Meski pihak PT Medco E&P Indonesia langsung berusaha melakukan perbaikan pada pipa yang bocor tersebut.

Namun kebakaran terjadi pada sore harinya, sekitar pukul 15.00 Wib.

Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin, mengatakan bahwa kebakaran yang dipicu oleh tumpahan minyak yang mencemari aliran Sungai dua dari kebocoran pipa minyak telah merusak lahan di sekitar aliran sungai.

"Kami menduga api berasal dari percikan di titik aliran minyak yang mengalir di sungai. Kerugian yang dialami PT Medco E&P Indonesia diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Begitu juga dengan warga, dengan terjadinya kebakaran ini, tentunya warga juga yang terdampak kerugian "ujar Kapolres, Kamis (23/1/2025).

Dia juga mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya unsur sabotase dalam insiden pipa bocor maupun kebakaran ini.

"Kami sedang menyelidiki dugaan sabotase yang mengakibatkan kebocoran pipa. Tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang sengaja mencari keuntungan dari situasi ini," ujar Kapolres.

Selain itu, insiden ini dikhawatirkan dapat memicu aksi protes dari warga yang terdampak.

"Kami juga telah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi protes sebelum ada penyelesaian dari pihak perusahaan. Pendataan kerugian warga harus segera dilakukan agar masyarakat merasa aspirasinya didengar," jelasnya.

Kapolres juga mengatakan untuk meminimalkan dampak lebih lanjut, beberapa langkah telah diambil oleh berbagai pihak.

Selain itu, Kapolres PALI juga merekomendasikan perusahaan segera membersihkan aliran sungai yang tercemar tumpahan minyak mentah dan mendata kerugian masyarakat akibat kebakaran yang terjadi.

Dia juga mengatakan kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab perusahaan dalam menjaga lingkungan dan menjamin kesejahteraan masyarakat sekitar operasi mereka.

"Masyarakat berharap insiden ini dapat segera diselesaikan,tanpa meninggalkan luka mendalam bagi lingkungan maupun sosial,"ungkapnya.

Sementara itu Kepala Desa Talang Akar mengatakan aliran Sungai dua tercemar oleh minyak mentah,membuat airnya tidak lagi bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Sunarto, juga menyatakan kekhawatiran atas pencemaran tersebut dan berharap pihak perusahaan segera melakukan pembersihan.

"Kami sangat berharap PT Medco E&P Indonesia segera melakukan pembersihan aliran sungai. Masyarakat kami maupun masyarakat Desa Sungai Dua bergantung pada sungai ini untuk kebutuhan air," ujar Sunarto.

Di sisi lain, masyarakat juga merasa kecewa atas lambatnya respons perusahaan dalam menangani kebocoran.

Menurutnya, saat warga melaporkan kejadian ini kepada pihak perusahaan, perbaikan baru dilakukan beberapa jam kemudian.

"Bahkan, kebakaran sempat terjadi sebelum langkah pencegahan yang lebih serius dilakukan oleh pihak perusahaan," ungkapnya.

Ia juga menilai bahwa insiden ini mencerminkan perlunya pengelolaan infrastruktur yang lebih baik dan upaya pencegahan dari pihak perusahaan.

"Kebocoran pipa minyak sering terjadi akibat minimnya perawatan. Selain itu potensi sabotase harus ditangani dengan serius, karena jika tidak akan semakin memperburuk citra perusahaan dan mengancam kestabilan sosial di wilayah tersebut," jelasnya. 

 


Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved