Berita Palembang

Ada Kredit Macet di Bank Sumsel Babel Hingga Rp 50 M, DPRD Sumsel Panggil Manajemen BSB

Komisi 3 DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) pada Senin (13/1/2025) melakukan rapat tertutup dengan manajemen Bank Sumsel Babel (BSB).

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Arief Basuki Rohekan
Komisi 3 DPRD Sumsel Saat Menggelar Rapat - Ada Kredit Macet di Bank Sumsel Babel Hingga Rp 50 M, DPRD Sumsel Panggil Manajemen BSB 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Komisi 3 DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) pada Senin (13/1/2025) melakukan rapat tertutup dengan manajemen Bank Sumsel Babel (BSB).

Ini dilakukan untuk memberikan peryataan resmi terkait kredit macet senilai Rp 50 miliar yang digelontorkan kepada PT Coffindo. 

Rapat yang diketuai Ketua Komisi 3 DPRD Sumsel Tamtama Tanjung ini selain dihadiri langsung Direktur Utama BSB, Syamsuddin yang didampingi beberapa pejabat setingkat di bawahnya. 

Sementara Komisi 3 DPRD Sumsel dihadiri sejumlah pimpinan dan anggota. 

“Kami tadi secara resmi memanggil manajemen BSB, untuk memberikan keterangan resmi terkait sejumlah isu dintaranya kredit macet PT Coffindo sebesar Rp 50 miliar yang digelontorkan BSB,” kata Anggota Komisi 3 DPRD Sumsel, Abdullah Taufik

Menurut politisi Gerindra ini, dari hasil keterangan pihak BSB yang dijawab langsung oleh Direktur Utama BSB Syamsuddin diperoleh keterangan, bahwa BSB dalam memberikan kredit kepada perusahaan PT Coffindo sudah memenuhi prosedural yang berlaku.

“Dari hasil pendalaman kami, BSB nyatakan bahwa PT tersebut mengajukan kredit sesuai dengan kaidah-kaidahnya, yang sudah disepakai komite sehingga keluarlah dana kredit sebesar Rp 50 miliar. Namun dalam perjalanannya perusahaan ini dinyatakan pailit pada tahun 2019 sehingga kreditnya macet, " ucapnya. 

Baca juga: Bank Sumsel Babel Beri Bantuan Puluhan UMKM, Hingga Penanganan Stunting di Banyuasin

Baca juga: Viral ATM Bank Sumsel Babel di Prabumulih Diduga Dibobol Maling, Mesin Rusak, Tapi Uang Tak Diambil

Selain kredit macet BSB yang saat ini dikatakan masih aman diangkat 3,5 persen NPLnya, pihaknya juga meminta penjelasan dari manajemen BSB terkait RUPS LB yang selama ini jadi isu.

"Masih berdasarkan keterangan tadi yang kami peroleh bahwa pada saat itu, salah satu pimpinan yang mengeluarkan kebijakan pemberian kredit kepada perusahaan ini, yaitu manajer risiko sekarang terpilih kembali menjadi pejabat berdasarkan hasil RUPS LB yang digelar beberapa waktu lalu. Ini pun kami pertanyakan,” tambah Taufik. 

Sebagai tindak lanjut dari pemanggilan ini disebutkan Abdullah Taufik bahwa pihaknya menekankan BSB, untuk jemput bola berkoordinasi dengan curator dalam hal penyitaan asset-aset PT. Cuffindo. 

“Hasil rapat tadi Komisi 3 dapatkan hasil bahwa PT itu pailit dinyatakan pada tahun 2019,dan sekarang pihak curator yang siap untuk melakukan lelang terhadap asset yang ada,” ujarnya.

Mantan anggota DPRD Palembang ini menambahkan, bahwa pihaknya juga mendapat penjelasan hasil RUPS LB BSB yang masih memilih pejabat yang terkait dengan permasalahan kredit macet ini, karena memang yang bersangkutan kompeten. 

“Jawaban dari Direktur BSB tadi bahwa pihaknya memilik pejabat itu karena orang yang terpilih sekarang adalah orang yang berkompeten di bidangnya,” tambahnya.

Taufik juga menegaskan bahwa tindakan selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi unsur pimpinan dan anggota untuk terus memantau.

“Terkait beberapa poin yang kami tanyakan tadi maka kami simpulkan bahwa hasil dari RUPS ini akan bekerja dan ke depan akan membawa Bank Sumsel Babel lebih baik. Fungsi pengawasan kami tetap awasi kinerja Bank Sumsel Babel,” tandasnya.

Di tempat yang sama, anggota Komisi 3 DPRD Sumsel M Hasan Haikal mengatakan pimpinan beserta anggota berikan pesan kepada BSB, untuk berkordinasi dengan kurator untuk kejar asset-aset perusahaan PT. Cuffindo ini supaya tidak alami kerugian yang lebih banyak. 

“Rp 50 miliar itu angka yang besar untuk bank daerah sehingga BSB harus betul-betul memperhatikan ini,” tukasnya.

Sementara itu, salah seorang pejabat di lingkungan BSB yang dijumpai usai pertemuan enggan memberikan komentar. 

"Maaf bukan tupoksi saya,” pungkasnya singkat. 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved