Bos Rental Mobil Tewas Ditembak

Padahal Sudah Diajak Ngobrol Baik-baik, Oknum Anggota TNI Tembak Ilyas karena Merasa Dikeroyok

Anggota TNI yang mengendarai mobil miliknya justru menodongkan pistol dan melakukan pengancaman setelah menemukan mobil miliknya di wilayah Pandeglang

Tribunnews.com/ Gita Irawan
Agam Muhammad Nasrudin (26) dan Rizki Agam Saputra (24) anak dari bos rental yang tewas ditembak oleh oknum TNI AL, Ilyas Abdurahman, saat mendatangi Mako Koarmada RI di Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Anak pertama Ilyas Abdurahman, bos rental mobil yang ditembak oknum anggota TNI di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025) dini hari, Agam Muhammad Ansrudin (26) menyayangkan pernyataan Pangkoarmada RI Laksdya Denih Hendrata.

Laksdya Denih Hendrata menyebut bahwa rombongan korban melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI.

Agam menceritakan ia bersama rombongan keluarganya langsung berangkat mengejar mobil yang diduga hendak digelapkan setelah GPS di mobil yang disewakan terdeteksi dicopot. 

Anggota TNI yang mengendarai mobil miliknya justru menodongkan pistol dan melakukan pengancaman setelah menemukan mobil miliknya di wilayah Pandeglang, Banten.

Padahal, ia bersama rombongannya sempat mengajak ngobrol baik-baik.

"Jadi setelah kita berhentikan, itu, ini mobil rental, Mas. 'Minggir kamu, saya tembak kamu. Kamu saya tabrak'. Langsung kita ditodongkan. Bapak saya langsung, 'Tenang Pak, tenang, ini ada warung kopi, kita ngobrol baik-baik'," ungkap Agam di Mako Koarmada RI pada Senin (6/1/2025).

Pengakuan anggota TNI yang tembak bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang, Kamis (2/1/2024) lalu mengaku tak tahu mobil dibeli hasil penggelapan.
Pengakuan anggota TNI yang tembak bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang, Kamis (2/1/2024) lalu mengaku tak tahu mobil dibeli hasil penggelapan. (Tribunnewsbogor.com)

Tak lama kemudian ada sebuah mobil lainnya yang diduga teman dari pelaku.

Mobil tersebut mencoba menabrak rombongan korban yang tengah berkumpul.

"Tiba-tiba datanglah itu mobil Sigra, temannya dia, pengawalannya dia. Menabrakan kita dengan mundur, bukan ke mobil, tapi ke orang-orang yang berkumpul di situ," lanjutnya.

Selain itu, ia juga menyayangkan pernyataan Pangkoarmada RI Laksdya Denih Hendrata yang menyebut bahwa rombongan korban melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI.

"Aduh saya merasa susah banget mencari keadilan di negara ini. Karena nggak sesuai dengan fakta yang sebenarnya terjadi. Kita tidak mengeroyok. Waktu kita di rest area waktu itu dia lah yang menodongkan pistol di Saketi," ungkap dia.

"Makanya ada di video (viral) itu, 'mana pistol kamu, mana pistol kamu. Jatuhkan'. Bapak saya sebenarnya menyelamatkan untuk menghindari pistol tersebut. Ternyata dari jauh sudah dapat pengawalan, ditembaklah ayah saya dari situ. Pak Ramli kebetulan tertembak di bagian perut," sambungnya.

Diketahui, Laksda Denih sebelumnya menyebutkan bahwa rombongan korban melakukan pengeroyokan.

Hal tersebut membuat anggotanya merasa situasi tersebut adalah situasi hidup dan mati.

"Tapi sebetulnya karena pengeroyokan kan tidak berpikir risiko kalau misalnya orang yang dikeroyok itu mati,"

"Ya nggak? Ya kan? Apalagi mungkin karena tentara juga yang sudah dilatih bagaimana faktor kecepatan, insting segala macam. Kan kita sering dengar kill or to be killed. Ya kan?," ujar Denih.

Diketahui, ada tiga anggota TNI AL yang jadi tersangka dalam kasus ini.

Ketiganya yakni Sertu AA, Sertu RH, dan Kelari BA.

Sementara itu, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Laksamana Muda Sasmita menuturkan, para tersangka sudah diamankan.

"Pelaku sudah kami amankan, kami dari jajaran TNI Angkatan Laut, sebagaimana disampaikan Panglima Armada RI, kami akan selalu terbuka dan akan menyampaikan fakta apa adanya," ungkap dia.

Mengutip Kompas.com, ia pun berjanjio akan melakukan proses hukum terhadap anggota TNI AL apabila terbukti melanggar pidana.

Ia pun meminta waktu untuk mendalami kasus ini.

"Maka dari itu kami mohon kepada rekan-rekan wartawan, berikan waktu kami untuk melakukan ini (mendalami)," kata dia.

Puspomal dan Polda Banten, ujar Sasmita, saat ini tengah mengumpulkan barang bukti terkait peristiwa tersebut.

"Sehingga peristiwa ini akan terang, apa sih sesungguhnya yang terjadi," kata Danpuspomal.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Oknum Anggota TNI Tembak Ilyas karena Merasa Dikeroyok, Padahal Sudah Diajak Ngobrol Baik-baik, .

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved