Kunci Jawaban

7 Contoh Cerita Pendek Pengalaman Libur Akhir Tahun yang Menyenangkan untuk Tugas Sekolah

Artikel ini berisi 7 contoh cerita pendek pengalaman libur akhir tahun yang menyenangkan untuk tugas sekolah

Tribun Sumsel
Daftar 7 Contoh Cerita Pendek Pengalaman Libur Akhir Tahun yang Menyenangkan untuk Tugas Sekolah 

TRIBUNSUMSEL.COM- Masa libur sekolah dan akhir tahun segera berakhir. Peserta didik jenjang SD SMP dan SMA kembali menjalani kegiatan belajar.

Umumnya guru disekolah akan meminta para siswa untuk mengerjakan tugas membuat cerita pendek (cerpen) tentang libur akhir tahun selama 2 pekan terakhir.

Mengerjakan tugas berupa cerpen bertujuan untuk mengasah pola pikir, kemampuan menulis para peserta didik, agar siap menjalani kegiatan belajar.

Bagi Anda yang membutuhkan berikut contoh cerita pendek pengalaman libur akhir tahun yang menyenangkan untuk tugas sekolah.

Contoh Cerpen 1: Membantu Orangtua di Rumah

Libur sekolah semester satu aku hanya di rumah saja membantu kedua orang tuaku. Aku benar-benar banyak beristirahat di rumah, karena tidak banyak aktivitas yang aku lakukan.

Sebenarnya aku ingin pergi ke kota ke tempat paman dan bibi berada. Jarak desaku dengan kota tempat tinggal paman dan bibi sekitar 120 km. Namun, karena bapak dan ibuku tidak bisa menemani pergi ke kota, maka keinginanku itu tidak terlaksana. Bapak dan ibuku tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.

Aku tidak sedih karena tidak jadi pergi ke kota tempat paman dan bibi. Aku juga tidak sedih karena di waktu libur tidak pergi ke mana-mana. Hampir setiap hari bapak dan ibu membelikan berbagai bacaan untukku. Aku membacanya sebagai pengisi waktu libur. Selama libur, pengetahuanku bertambah karena aku banyak membaca.


Contoh Cerpen 2: Berlibur ke Pantai

Pada suatu hari yang cerah saat liburan akhir tahun lalu, aku dan teman-teman memutuskan untuk menyambut tahun baru dengan cara yang beda. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang biasanya cuma di rumah atau berkunjung ke rumah nenek, kali ini kami memutuskan untuk pergi ke pantai.

Sebagai seorang anak SD yang masih kecil, kami pergi dengan sepeda. Untungnya, sepedaku dan teman-teman memiliki keranjang di bagian depannya. Desain demikian membuatku lebih mudah untuk membawa sesuatu. Setelah kurang lebih 2 jam bersepeda, kami tiba di Pantai Parangtritis.

Sesampainya, kami langsung disambut dengan ombak yang berdebur ke tepian dengan keras. Selain itu, pasir putih yang lembut agaknya mengundang kami untuk duduk. Aku langsung merasa tidak sabar untuk duduk dan melepas penat.

Setelah memilih spot yang pas, kami langsung melemparkan tikar di pantai. Cuaca yang tidak begitu terik, diselingi dengan angin sepoi-sepoi membuat suasana begitu nyaman. Kami mulai menyantap bekal yang kami bawa: nasi kotak, cemilan favorit, dan tentunya minuman dingin.

Setelah makan, kami memutuskan untuk bermain voli pantai. Meskipun skill voli kami jauh dari profesional, tetapi yang terpenting adalah kesenangannya, bukan? Kami tertawa sambil bersenda gurau dengan begitu asyiknya.

Waktu menjelang senja, langit berubah warna jingga dan merah muda. Kami pun merapat ke pinggir air untuk menikmati matahari terbenam yang indah. Suara ombak yang menghantam pantai menjadi latar yang sempurna.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved