Berita Banyuasin
Sekda Banyuasin Bakal Panggil PUTR Terkait Jalan Sementara di Muara Padang Layaknya Kubangan Kerbau
Lanjut Erwin, adanya pembangunan box curva yang ada di jalan poros Muara Padang harus betul-betul dikerjakan sesuai dengan standar yang ada.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Masyarakat yang melintas di Jalan Poros Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin, Sumsel merasa pihak kontraktor bekerja asal-asalan saat membangun jalan sementara di tiga titik pembagunan box curva.
Jalan sementara yang dibuat menggunakan timbunan tanah merah, bak kubangan kerbau membuat masyarakat menjadi sulit melintas hingga banyak kendaraan yang terpater.
Banyaknya keluhan masyarakat terkait pembangunan box curva di jalan poros Muara Pasang, membuat Sekda Banyuasin H Erwin Ibrahim mengaku akan sesegera mungkin memanggil Dinas PUTR Banyuasin.
"Pastinya akan kami lakukan evaluasi, bagaimana ini bisa terjadi. Membuat jalan sementara yang tidak layak, sehingga membuat masyarakat sulit melintas," kata Erwin.
Lanjut Erwin, adanya pembangunan box curva yang ada di jalan poros Muara Padang harus betul-betul dikerjakan sesuai dengan standar yang ada.
Tak hanya itu saja, pembuatan jalan sementara juga perlu diperhatikan, sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang melintas di jalan poros Muara Padang karena pembangunan box curva.
"Segera kami panggil, agar jalan sementara ini tidak menghambat masyarakat untuk melintas," pungkasnya.
Baca juga: Warga Resah, Pembangunan Jalan di Muara Padang Banyuasin Terkesan Asal-asalan, Banyak Mobil Terpater
Baca juga: Ikon Kota Pangkalan Balai Banyuasin Bakal Diberi Nama Gerobak Sapi
Dari data yang ada di LPSE Banyuasin, bila pembangunan box curva Kecamatan Muara Padang, menggunakan dana APBD tahun 2024 senilai Rp 2.3 miliar.
Pembangunan box curva di tiga titik ini dilakukan dengan tujuan untuk jembatan sekaligus aliran anak sungai yang melalui Jalan Poros Muara Padang.
Dengan pembuatan jalan sementara yang ada di samping pembangunan box curva terkesan asal-asalan, sehingga aktivitas masyarakat menjadi terkendala.
Tak hanya masyarakat Muara Padang saja yang terhambat, akan tetapi masyarakat di Kecamatan Muara Sugihan juga ikut terhambat. Karena, jalan poros Muara Padang merupakan jalan satu-satunya di dilalui masyarakat di dua kecamatan yakni Muara Padang dan Muara Sugihan.
Adanya pembangunan jalan sementara yang dibuat secara asal-asalan dari pihak kontraktor, kini berdampak pada kemacetan.
Terlebih, saat musim hujan ini jalan sementara sulit dilalui karena sudah bak kubangan kerbau.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Resmi Dibentuk, Koperasi Merah Putih di Banyuasin Belum Berjalan, Kini Masih Terkendala Modal |
![]() |
---|
Demi Kurangi Kemacetan, Simpang Tugu Polwan Banyuasin Bakal Dibangun Jalan Alternatif |
![]() |
---|
Tolak Dipindah Karena Jauh, Pedagang di Pasar Pangkalan Balai Gelar Aksi di Kantor DPRD Banyuasin |
![]() |
---|
Bakal Gelontorkan Rp 50 Miliar, Pemkab Banyuasin Siap Bangun Jalan Poros Kecamatan Air Salek |
![]() |
---|
10 Orang Ditangkap Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Banyuasin, Uang Taruhan Jutaan Rupiah Disita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.