Satu Keluarga Tewas di Pekanbaru
Pekerjaan Anton Sujarwo, Kepala Satu Keluarga Ditabrak Pengemudi Mabuk di Pekanbaru, Meninggal di RS
Anton (30), kepala keluarga yang tewas bersama istri dan anaknya ditabrak pengemudi mobil Calya di Pekanbaru. sehari-hari bekerja sebagai sekuriti.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM- Terkuak pekerjaan Anton Sujarwo (30), kepala keluarga yang tewas bersama istri dan anaknya ditabrak pengemudi mobil Calya di Pekanbaru.
Anton Sujarwo tewas bersama istri Afrianti (42), dan anak mereka, Aditia Aprilio Anjani (10) saat mengendarai sepeda motor di Jalan Hangtuah, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (1/1/2025), sekitar pukul 06.30 WIB.
Salah satu keluarga korban, Marsono, mengungkapkan Anton sehari-hari bekerja sebagai sekuriti.
Sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.
Baca juga: Sosok Anton Sujarwo, Kepala Satu Keluarga Tewas Ditabrak Pengemudi Mabuk di Pekanbaru, Dikenal Ceria
Kepergian Anton bersama istri dan anaknya ini membuat rekan-rekannya syok.
Anton rupanya tergabung dalam komunitas mancing di Pekanbaru.
Seminggu sebelum kejadian, ia sempat mengirim pesan kepada beberapa temannya.
Anton rupanya mengajak teman-temannya untuk mancing bersama.
Terlihat Anton mengirim foto ikan hasil pancingannya.
"Gas lah, 2 joran 50rb bg hari biasa, hari lai gak tau awak," tulis Anton di pesan WhatsApp.
Selain itu, satu tetangga Anton, Rio mengaku bahwa Anton dan keluarga sempat ikut jalan-jalan dengan warga di Perumahan Garuda Permai II, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani.
Rio mengaku keluarga tersebut biasanya tampak ceria dalam keseharian.
Namun pada saat berwisata kemarin mereka tampak berbeda.
Baca juga: Takut Ngantuk, Alasan Antoni Sopir Maut Pakai Narkoba Tabrak Satu Keluarga di Pekanbaru hingga Tewas
Menurutnya, almarhum Anton dan Afrianti terbilang suka bercengkrama dengan warga di perumahan itu. Tapi sikap keduanya berbeda dibanding biasanya.
"Biasanya mereka ceria dan suka bercanda dengan kami, tapi kemarin beliau tampak berbeda," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com.
Diketahui, Anton meninggal dunia di tempat kejadian dan jenazahnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Anton mengalami luka berat di kepala, kaki kanan patah, dan leher patah.
Sementara, istrinya Afrianti dan anaknya penumpang Honda Beat, mengalami patah pada pinggang dan kedua kakinya.
Mereka terpental ke pinggir jalan.
Pemakaman korban kecelakaan yang merupakan satu keluarga ini menimbulkan duka bagi warga di perumahan itu.
Ratusan pelayat mengantarkan ketiga korban dari rumah duka menuju tempat peristirahatan terakhirnya.
Tinggalkan 1 Anak
Alda Fitria Anjani, anak pertama Anton dan Afrianti menangis tanpa henti melihat ayah, ibu, dan adiknya terbujur kaku.
Tahun baru menjadi momen duka mendalam bagi Alda, yang kehilangan kedua orangtua dan adiknya sekaligus.
Rumah duka yang berada di Jalan Uka, Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru, ramai dipenuhi pelayat.

Setelah dimandikan, dikafani, dan dishalatkan, jenazah ketiga korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tampan, Jalan Uka. Makam mereka dibuat berdampingan.
Marsono, salah satu keluarga korban, mengatakan keluarga tersebut rencananya hendak berangkat ke Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, untuk menengok keluarga suaminya.
"Mereka mau ke Lirik, tempat keluarga suaminya,” kata Marsono, Rabu.
Alda tidak ikut dalam perjalanan tersebut karena tinggal bersama saudaranya.
Kini, keluarga meminta agar pelaku penabrak satu keluarga itu dihukum seberat-beratnya.
Tersangka Sopir dan Penumpang Positif Narkoba
Antoni Romansyah (44), pengemudi mobil Calya yang terlibat dalam kecelakaan yang merenggut nyawa satu keluarga di Pekanbaru, Riau resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara, kedua temannya Lidia Ristiawati Putri (25) dan pria bernama Deni (30) tidak ditetapkan jadi tersangka.
Diketahui, ketiganya dalam kondisi mabuk dan konsumsi narkoba jenis zat amphetamine dan methampetamine, pulang dugem malam tahun baru Selasa, (1/1/2025).
Antoni pun menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban dan masyarakat.
Permintaan maaf tersebut disampaikan saat konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru pada Kamis (2/1/2025).
Dalam konferensi pers tersebut, Antoni terlihat mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan kedua tangannya diborgol.
Ia mengungkapkan penyesalannya atas insiden tragis yang terjadi.
"Kepada pihak keluarga, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk masyarakat Pekanbaru juga saya minta maaf," ucapnya.
Antoni mengaku telah menggunakan narkotika jenis sabu sebelum mengemudikan mobil dari Palembang menuju Pekanbaru.
"Saya menyesal," katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, membenarkan bahwa status Antoni sudah jadi tersangka dan ditahan.
"Pengemudi sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Alvin saat diwawancarai wartawan di Satlantas Polresta Pekanbaru, Rabu.
"Sedangkan dua penumpang lainnya kita sudah berkoordinasi dengan Satresnarkoba untuk melakukan pengembangan (terkait penggunaan narkotika)," lanjutnya.
Tersangka Antoni Romansyah, tambah Alvin, dijerat dengan Pasal 310 ayat 4 dan Pasal 312 UU 22 tahun 2009 tentang lalu lintas.
Dari pasal tersebut, tersangka terancam hukuman 12 tahun penjara.
Kecelakaan berawal saat mobil yang dikemudikan Antoni bergerak dari timur ke barat di Jalan Hangtuah.
Di depan Klinik Siaga Medika, mobil melebar ke kanan dan menabrak sepeda motor yang dikendarai Anton. Sepeda motor tersebut terseret dan terpental ke pinggir jalan.
Mobil itu kemudian menyenggol sepeda motor lainnya yang dikendarai Dwi Irwanto (22) dan Nur Liani (25), yang keduanya mengalami luka-luka.
Lidia mengungkap mereka tiba di Kota Pekanbaru setelah menempuh perjalanan dari Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (31/12/2024) sore.
“Kami nginap di Pekanbaru, rencana mau ke Batam,” kata Lidia, Rabu (1/1/2025).
Pada Senin malam atau tepat pada malam pergantian tahun, mereka masuk ke sebuah tempat hiburan malam di Kota Bertuah.
"Saya bersama dua orang lagi, masuk ke tempat hiburan malam dan pulang jam 05.00 WIB pagi," bebernya.
Saat pulang, ia bersama temannya pergi ke Jalan Hangtuah dan menabrak para korban yang berboncengan dengan sepeda motor.
“Waktu sopir menabrak, saya lagi main handphone tiba-tiba kami sudah menabrak aja, nggak tahu juga (kenapa) bisa menabrak," sebut dia.
Artikel telah tayang di Tribunpekanbaru dengan topik Kecelakaan Maut di Pekanbaru
(*)
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Tangis Lidia, Dugem dan Nyabu Saat Ibu Sakit, Tumpangi Calya yang Tabrak Satu Keluarga di Pekanbaru |
![]() |
---|
8 Fakta Kecelakaan Satu Keluarga Tewas Ditabrak Mobil di Pekanbaru, Sopir Pakai Narkoba Pulang Dugem |
![]() |
---|
Hidup Sebatangkara, Alda Anak dari Satu Keluarga yang Tewas Ditabrak Sopir Maut Akan Diasuh Kakek |
![]() |
---|
VIDEO Duka Alda di Tahun Baru, Jadi Yatim Piatu usai Satu Keluarganya Tewas Ditabrak Pengemudi Mabuk |
![]() |
---|
Pilu Alda Jadi Yatim Piatu, Orang Tua Tewas Ditabrak Pengemudi Calya, Dapat Santunan Rp104 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.