Hasto Kristiyanto Tersangka KPK

Profil Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP Dikabarkan jadi Tersangka KPK Dalam Kasus Harun Masiku

Mengenal sosok Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ditetapkan tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Mengenal sosok Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ditetapkan tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dikabarkan jadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hasto Kristiyanto ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pergantian antarwaktu (PAW) yang juga menjerat eks calon anggota legislatif (caleg) PDI-P, Harun Masiku.

"Betul, eksposnya Minggu lalu," kata sumber Kompas.com saat dikonfirmasi, Selasa (24/12/2024).

Sementara sumber lain menyebutkan, surat perintah penyidikan (Sprindik) penetapan tersangka Hasto Kristiyanto diterbitkan Komisi Antirasuah dengan Nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tanggal 23 Desember 2024

Hasto Kristiyanto kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai PDIP.
Hasto Kristiyanto kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai PDIP.

Dalam surat yang diterima Tribunnews, Hasto Kristiyanto dijerat menggunakan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Lantas siapakah sosok Hasto Kristiyanto ini ?

Hasto Kristiyanto lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966 yang saat ini berusia 58 tahun.

Hasto sendiri bukanlah sosok asing di kancah politik nasional.

Ia pernah menjadi Anggota Dewan di Senayan dalam Pemilihan Legislatif 2004 hingga akhirnya mengemban tugas sebagai Sekjen PDIP.

Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Dikabarkan jadi Tersangka KPK Dalam Kasus Harun Masiku

Mengenal sosok Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ditetapkan tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mengenal sosok Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ditetapkan tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ((KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO))

Ia lahir dari pasangan Antonius Krido Pardjono dan Yohana Sutami.

Hasto memiliki istri yang bernama Maria Stefani Ekowati dan telah dikaruniai dua buah hati.

Semasa sekolah di Sekolah Dasar, Hasto Kristiyanto sangat tertarik dengan cerita-cerita wayang, alam budaya Jawa sangat berpengaruh dalam dirinya.

Pendidikan

Hasto Kristiyanto mengenyam pendidikan dari SD hingga kuliah S1 di Kota Kelahirannya, yakni Yogyakarta.

Ia menempuh pendidikan di SDN Gentan Yogyakarta, SMP Negeri Gentan Yogyakarta, dan SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

Tak sampai disitu, Hasto pun melanjutkan studi S1 jurusan Teknik Kimia di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Studinya pun terus berlanjut hingga S2 dan S3, masing-masing di STIE Prasetya Mulya Business School dan di Universitas Pertahanan, Bogor.

Karier 

Setelah lulus Fakultas Teknik Kimia UGM tahun 1991, Hasto memulai karir di BUMN PT Rekayasa Industri.

Di awal karir ia menempati jabatan UOA Precommissioning/Commissioning Enginer untuk menjalankan pabrik di instrument air dryer, Water Treatment, Gas Turbine Generator dan Pabrik Ammonia dengan supervisi dari M.W Kellog, USA.

Lalu pada tahun 1993, Hasto ditarik masuk ke dalam proyek pemindahan Pabrik Plasterboard dari Swedia ke Indonesia.

Sebagai Project Engineer ia bertanggung jawab melakukan koordinasi dengan team engineering, menyiapkan legal documents yang diperlukan untuk pembangunan pabrik, dan pemilihan subkontraktor proyek.

Di tahun yang sama juga ia dimasukkan ke dalam tim internal Rekayasa Industri untuk mengembangkan bisnis sebagai upaya mengatasi kebangkrutan dan mendesain transformasi bisnis untuk menjadikan Rekayasa Industri menjadi perusahaan yang menguntungkan dan sebagai pemain global.

Tahun 1999-2000, Hasto diperintahkan manajemen Rekayasa Industri sebagai “Project Control Manager terhadap studi untuk “Development of Foundation Nuclear Power Plant” Ujung Lemah Abang bekerjasama dengan ITB dan BATAN.

Hasto bekerja di BUMN PT Rekayasa Industri dari tahun 1992, berbagai posisi ia tempati sampai pada tahun 2002.

Ia melaksanakan tugas sebagai Project manager pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit, Kalimantan Timur dengan pembiayaan dari Asian Development Bank.

Ia juga bertindak kepala divisi agro industri, yang bertanggung jawab di dalam melakukan strategi penetrasi pasar, analisa industri dan juga menjabat sebagai Bussiness Manager of CPO Industri.

Di tahun 2002, Hasto dimasukkan sebagai anggota tim transformasi bisnis di Rekayasa Industri yang mendefinisikan “Strategic Intent” perusahaan, identifikasi “Key Performance Indicator”, dan melakukan kajian serta menyempurnakan proses bisnis PT Rekayasa Industri.

Terjun ke Politik

Usai menamatkan pendidikan program pascasarjana dari Prasetya Mulya Business School, tahun 2002 Hasto memutuskan total terjun ke dunia politik, khususnya berkarier di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Di partai berlambang kepala banteng itu Hasto bertugas sebagai Wakil Sekretaris Bidang II Media Massa dan Penggalangan DPP PDI-P.

Dua tahun kemudian, suami dari Maria Stefani Ekowati ini terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2004–2009. 

Hasto mewakili daerah pemilihan Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Di DPR RI, ia bertugas di Komisi VI yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, dan koperasi.

Pada Pemilu 2009 Hasto tidak lagi terpilih masuk ke Senayan, ia tetap berkiprah di PDI-P. Dalam Kongres III PDI-P pada 6–9 April 2010 di Sanur, Bali, ayah dari dua anak ini ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bidang Kesekretariatan.

Pada 26 Oktober 2014 Hasto dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDI-P menggantikan Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo yang diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri. 

Saat Pemilu 2014, Hasto ditunjuk sebagai Koordinator Juru Bicara Tim Pemenangan Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Setahun kemudian, Kongres IV PDI-P pada 9–11 April 2015 di Sanur, Bali secara resmi menetapkan Hasto sebagai Sekjen PDI-P untuk masa jabatan 2015–2019. 

Selanjutnya, dalam Kongres V PDI-P pada 8–11 Agustus 2019 di Nusa Dua, Bali, Hasto kembali dipercaya menduduki jabatan Sekjen PDI-P untuk kedua kalinya, masa bakti 2019–2024.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved