Berita Viral

Sosok Andrianto, Guru SMP Jalan Kaki 15 KM dari Magetan ke Wonogiri setelah 6 Tahun Menanti Dimutasi

Mengenal sosok Andrianto, guru PNS Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wonogiri, Jawa Tengah, viral jalan kaki penuhi nazar setelah pengajuan mutasi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TikTok @sndriantosayid
Mengenal sosok Andrianto, guru PNS Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wonogiri, Jawa Tengah, viral jalan kaki penuhi nazar setelah pengajuan mutasi disetujui.  

TRIBUNSUMSEL.COM- Mengenal sosok Andrianto, guru PNS Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wonogiri, Jawa Tengah, viral jalan kaki penuhi nazar setelah pengajuan mutasi disetujui. 

Penantian Andrianto selama 6 tahun ingin dimutasi kini telah terbayarkan.

Diketahui, Andrianto merupakan guru mata pelajaran Bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Tirtomoyo, Wonogiri.

Baca juga: Kisah Guru Andrianto Jalan Kaki Lintas Provinsi Setelah Mutasi Ditunggu Selama 6 Tahun Disetujui

Sebelumnya, ia mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Berbagai usaha pengajuan mutasi pun dilakukan Andrianto demi bisa mengajar di Wonogiri, Jateng.

Sebab, ia ingin lebih dekat dengan keluarganya di Wonogiri

Menurut Andrianto, ia sudah mengajar di Magetan belasan tahun. 

Setiap harinya, Andrianto menaiki sepeda motor pulang pergi untuk mengajar di Magetan

"Saya sudah 14 tahun di Magetan. Jarak dari rumah Tirtomoyo ke sekolah itu 70-80 km. Setiap hari naik motor, perjalanan 2 jam, berangkat setelah subuh jam 5 pagi, sampai sekolah jam 7," katanya. 

Kemudian, Andrianto pulang ke rumah pada sore harinya.

Andrianto menceritakan, ketika perjalanan pulang terasa lebih lama lantaran kondisi jalan saat sore ramai.

Beberapa Kali Ajukan Mutasi

Andrianto mengaku, sempat beberapa kali mengajukan mutasi agar ditempatkan tak jauh dari tempat tinggal keluarganya. 

Andrianto sudah mengajukan mutasi untuk pindah sejak tahun 2018, lalu.

Ia mengatakan, pengajuannya sempat ditolak karena tidak ada guru yang menggantikan posisinya.

Tak pantang menyerah, Andrianto kembali mengajukan mutasi.

Baca juga: Ibu dan Anak Kecelakaan di Depan Posko Nataru Kota Baru OKU Timur, Kecewa Tak Ada Petugas Kesehatan

Namun, belum disetujui karena sesuai regulasi yakni sebelum ada guru yang menggantikan posisinya, tidak bisa pindah.

"Kalau total mengajukan mutasi dari Magetan 3 kali, dari Wonogiri 2 kali. Jadi total 5 kali," kata Andri.

Andrianto mengatakan, pengajuannya dilakukan agar dapat mendampingi kedua anaknya.

Apalagi, saat ini, ia sedang menunggu kelahiran anak ketiganya.

"Orang bekerja kalau jauh dari keluarga itu kan setelah lama inginnya dekat dengan keluarga, anak saya juga butuh pendampingan," ucapnya.

Andrianto, seorang guru SMP yang jalan kaki lintas provinsi dari Magetan ke Wonogiri. Aksi ini dilakukan untuk penuhi nazar lantaran baru saja mendapatkan mutasi, Jumat (1/11/2024).
Andrianto, seorang guru SMP yang jalan kaki lintas provinsi dari Magetan ke Wonogiri. Aksi ini dilakukan untuk penuhi nazar lantaran baru saja mendapatkan mutasi, Jumat (1/11/2024). (Tribunnews.com)

Akhirnya Dapat Mutasi

Setelah beberapa kali mengajukan mutasi, Andrianto akhirnya dapat pindah ke sekolah di Wonogiri per 1 November 2024. 

Pengajuan mutasinya mulai diterima karena saat itu ada guru yang akan menggantikan posisinya di SMP Negeri 2 Plaosan.

Tepatnya, pengajuan mutasi diterima pada bulan Juli 2024.

"Setelah diterima berkasnya harus naik ke Gubernur, Kemendagri dan BKN alurnya. Lalu akhir Oktober dapat SK, di SK dinyatakan saya pindah per 1 November, itu jadi acuan secara birokrasi," katanya.

Viral Nazar Jalan Kali Lintas Provinsi

Impian Andrianto agar bisa dekat dengan keluarga akhirnya terwujud.

Ketika proses mutasinya berjalan, Andrianto pernah bernazar di hadapan teman-teman gurunya.

Saat itu, Andrianto bernazar bahwa ketika mutasi bisa disetujui, ia akan berjalan kaki lintas provinsi.

Selanjutnya, Andrianto melakukan aksi jalan kaki dari SMP Negeri 2 Plaosan sampai ke Wonogiri, tepatnya di Kecamatan Puhpelem. 

Adapun jaraknya kurang lebih 15 kilometer dan melintasi 8 desa.

"Perjalanan 5 jam. Dari Puhpelem ke rumah lanjut menggunakan motor. Jadi jalan kaki dari Jawa Timur ke Jawa Tengah," katanya.

Andrianto mengatakan, ia melakukan nazarnya pada 31 Oktober 2024 lalu, yakni di hari terakhirnya mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan.

Video aksinya tersebut, lantas diunggah pada 1 November 2024.

"Niatnya hanya berbagi rasa syukur, tidak ada niatan ingin viral. Luapan kegembiraan saja. Sekarang sudah lega," kata Andri.

Adapun terlihat dari unggahan Tiktok @sndriantosayid.

Dalam video, terlihat aksi jalan kaki lintas provinsi yang dilakukan seorang guru, yang mengenakan pakaian dinasnya. 

Pria tersebut, mengenakan seragam dinas mengajar. 

Ia diiringi oleh sejumlah guru dan siswa di sekolah, tempatnya mengajar di Magetan

Momen haru pun menyelimuti kepergian pria bernama Andrianto dari SMPN 2 Plaosan Magetan

Tak lama kemudian, guru SMP itu, berjalan kaki meninggalkan sekolah. 

Video tersebut, lantas mencuri perhatian warganet.

Andrianto melakukan jalan kaki lintas provinsi, setelah mendapatkan mutasi mengajar di Tirtomoyo, Wonogiri, kampung halamannya. 

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved