Berita Musi Rawas

Sudah 2 Bulan Harga Jagung Hibrida di Musi Rawas Turun, Petani Berharap Harga Bisa Stabil

Harga jagung hibrida atau jagung pakan ternak di Kabupaten Musi Rawas, Sumsel mulai mengalami penurunan. 

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/EKO MUSTIAWAN
Salah seorang petani jagung di Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS -- Harga jagung hibrida atau jagung pakan ternak di Kabupaten Musi Rawas, Sumsel mulai mengalami penurunan. 

Hal tersebut dirasakan oleh petani jagung hibrida di Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas. 

Menurut petani, bahwa harga jagung hibrida di tingkat petani untuk pipilan basah hanya Rp3.200 per kilogramnya. Sedangkan pipilan kering hanya Rp4.200 per kilogramnya. 

Warmin salah seorang petani jagung di Desa Air Satan mengatakan, sebelumnya harga jagung hibrida di tingkat petani masih di harga Rp5.000 per kilogramnya. 

"Terakhir jual bulan lalu jual masih Rp 5.000 untuk jagung pipilan kering, sedangkan yang pipilan basah masih sekitar Rp4.000 per kilogramnya," kata Warmin, kepada Sripoku.com Rabu (11/12/2024).

Harga tersebut sudah mengalami penurunan. Di mana saat ini harga jagung hibrida di tingkat petani hanya Rp3.200 per kilogramnya untuk pipilan basah dan Rp4.300 untuk pipilan kering. 

"Ada penurunan harga saat ini dibanding bulan lalu. Sebenarnya penurunan ini sudah 2 bulan terakhir," ungkapnya.

Hanya saja masih kata Warmin, harga jagung hibrida di Musi Rawas ini masih lumayan tinggi.

Bahkan, petani pun masih mendapat keuntungan saat panen. 

"Kalau harga seperti saat ini masih lumayan tinggi. Kami masih dapat untung, walaupun tidak begitu banyak," akunya.

Dia dan petani lainnya berharap, agar harga jagung hibrida di tingkat petani ini tetap stabil, sehingga petani masih semangat untuk menekuni tanam jagung pakan ternak tersebut.

Senada disampaikan, Imam yang juga petani jagung yang sama mengaku, masih tingginya harga jagung saat ini, kemungkinan dikarenakan hasil panen petani yang tidak begitu banyak.

"Mungkin sekarang panennya tidak banyak, kan setiap daerah atau wilayah di Musi Rawas, tidak serentak tanam, dan kemudian juga sekarang musim hujan, banyak petani yang tanam padi. Sehingga stok di pasaran juga terbatas," katanya.

Sebab lanjut dia, saat hasil panen melimpah, biasanya harga jagung turun bahkan pernah sampai di harga Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogramnya.

"Alhamdulillah sekarang masih tinggi, walaupun ada penurunan harga. Tapi harga Rp4.000 masih cukup tinggi," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved