Berita Internasional

Rekam Jejak Bashar Al Assad Presiden Suriah Ditumbangkan Pasukan Pemberontak Usai 24 Tahun Memimpin

Presiden Bashar Al Assad harus melepaskan jabatan setelah pasukan pemberontak Suriah berhasil menguasai ibukota negara Damaskus.

|
Editor: Moch Krisna
(JOSEPH EID / AFP)
Warga Damaskus berjalan melewati poster raksasa Bashar al-Assad yang maju dalam pemilihan presiden yang digelar, Selasa (3/6/2014). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Presiden Suriah Bashar Al Assad harus melepaskan jabatan setelah pasukan pemberontak berhasil menguasai ibukota negara Damaskus.

Adapun Bashard Al Assad dikabarkan kabur meninggalkan ibukota sebelum pasukan pemberontak menyerang.

Kini pemeritahan yang berusia 24 tahun tumbang seketika meski sempat bertahan dari perang saudara terjadi di negara Suriah.

Menarik untuk menelisik rekam jejak sang presiden Bashar Al Assad selama memimpin Suriah.

Melansir dari Kompas.com, Minggu (8/12/2024) diketahui Bashar al-Assad adalah putra dari presiden sebelumnya, Hafez al-Assad. Ia menjalani pemerintahan brutal warisan ayahnya. 

Menurut, catatan biografi Bashar al-Assad, awalnya tidak berniat memasuki kehidupan politik, apalagi menjadi presiden Suriah.

Namun, desakan ayahnya mengubah jalan pikirannya. Saat itu, masih ada harapan Bashar al-Assad akan menjadi tokoh yang mengubah Suriah lebih maju pada abad ke-21, nyatanya ia mengikuti jejak ayahnya dan mendorong Suriah pada kemelut Perang Saudara yang mematikan.

Presiden Suriah Bashar Al Assad
Presiden Suriah Bashar Al Assad

Masa muda

Lahir pada 11 September 1965, Bashar al-Assad adalah putra kedua dari Hafez dengan istrinya, Anisa. Bashar tumbuh dengan pribadi pendiam, di bawah bayang-bayang saudaranya yang lebih dinamis, Bassel al-Assad, seperti yang dilansir dari History.

Ia belajar di Sekolah Arab-Perancis, al Hurriya di Damaskus, yang membuatnya berbicara bahasa Inggris dan Perancis dengan lancar.

Dia lulus dari sekolah menengah pada 1982, dan melanjutkan studi kedokteran di Universitas Damaskus, yang lulus pada 1988. Dia melakukan praktik dalam bidang oftalmologi di rumah sakit militer Tishreen di luar Damaskus. Kemudian, pindah ke Rumah Sakit Mata Barat di London, Inggris pada 1992.

Bashar menjalani kehidupan sebagai mahasiswa kedokteran, dan tidak berniat memasuki kehidupan politik. Saat itu, ayahnya telah merawat Bassel, kakaknya sebagai presiden masa depan.

Namun pada 1994, Bassel tewas dalam kecelakaan mobil, dan Bashar dipanggil kembali ke Damaskus. Seketika, hidupnya berubah secara radikal, karena ayahnya dengan cepat ingin Bashar bisa menggantikannya sebagai presiden.

Bashar memasuki akademi militer di Homs, yang terletak di utara Damaskus. Ia dengan cepat ditekan untuk menjadi kolonel hanya dalam waktu 5 tahun. Selama waktu ini, ia menjabat sebagai penasihat ayahnya, mendengarkan keluhan dan permohonan dari warga, dan memimpin kampanye melawan korupsi. Alhasil, ia mampu menyingkirkan banyak calon rival.

Masa kepresidenan

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved