Keluarga Tewas di Kediri

Sosok Yusak, Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Kediri Ditangkap, Diduga Adik Salah Satu Korban

Pelaku pembunuhan sekeluarga di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jumat (6/12/2024) akhirnya berhasil ditangkap.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
tribunmataraman.com/isya anshori
Rumah keluarga guru korban pembunuhan di Ngancar, Kabupaten Kediri. Pelaku pembunuhan ini ternyata adalah adik ipar korban. 

TRIBUNUMSEL.COM - Pelaku pembunuhan sekeluarga di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (6/12/2024) akhirnya ditangkap.

Adapun pelaku diketahui bernama Yusak, disebut-sebut merupakan adik dari salah satu korban, Kristin (34).  

Yusak ditangkap di wilayah Lamongan, sebagaimana kabar yang beredar di media sosial. 

Kasi Humas Polres Kediri, AKP Sriati, membenarkan bahwa pihaknya akan menggelar rilis resmi pada Jumat (5/12/2024) siang di Mapolres Kediri.  

"Nanti akan dirilis langsung oleh Bapak Kapolres setelah sholat Jumat," ujar AKP Sriati, Jumat pagi.  

Informasi yang dihimpun dari Kepala Dusun Gondanglegi, Rusmani, mengungkapkan bahwa Yusak sempat datang ke rumah korban pada Minggu (29/11/2024) lalu.

Ia diketahui meminta bantuan untuk meminjam uang sebesar Rp10 juta kepada Kristin. 

Namun, menurut penuturan tetangga korban, Supriono, permintaan tersebut tidak dipenuhi. 

"Pak Supriono bercerita bahwa Yusak sebelumnya sudah meminjam uang Rp2 juta, tetapi hingga kini belum dikembalikan," ungkap Rusmani.  

Baca juga: Tangis Kapolres Kediri Lihat Kondisi Anak Bungsu yang Selamat Dalam Pembunuhan Sekeluarga di Kediri

Penangkapan Yusak membawa kelegaan bagi warga sekitar yang sempat diliputi kekhawatiran setelah tragedi ini terjadi. 

"Kami berharap pelaku dihukum seadil-adilnya sesuai perbuatannya," kata Rusmani.  

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menjenguk anak yang selamat dalam pembunuhan satu keluarga di Kediri.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menjenguk anak yang selamat dalam pembunuhan satu keluarga di Kediri. (surya/isya anshori)

Diketahui, satu keluarga korban pembunuhan yang tewas terdiri dari Agus Komarudin (38), Kristina (34), dan sang anak sulung berinisial CAW (9).

Jasad korban ditemukan di tiga tempat berbeda di rumahnya, yaitu dapur, ruang tengah, dan kamar. 

Keluarga yang tewas ternyata berprofesi sebagai guru.

Baca juga: Sosok Sekeluarga di Kediri yang Tewas Dibunuh, Profesi Guru, Dikenal Taat dan Toleran

Kondisi Korban Selamat

Sementara, SPY (8) anak bungsu selamat kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.

Kapolres Kediri yang dikenal tegas, tampak berkaca-kaca saat melihat kondisi SPY.

Meski kondisinya berangsur membaik, mata Kapolres Kediri terlihat penuh haru saat dia mendekati tempat tidur SPY.

"Setelah mengetahui bahwa satu anak selamat dari peristiwa pembunuhan ini, kami segera membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis. Alhamdulillah, kondisinya semakin membaik meski masih mengalami luka," jelasnya usai menjenguk korban. 

Kapolres AKBP Bimo menambahkan, meski kondisi fisik SPY sudah membaik, pihak kepolisian belum bisa memintai keterangan darinya karena anak tersebut masih dalam proses pemulihan. 

"Kami fokus pada pemulihan psikologisnya terlebih dahulu. Kondisinya sudah lebih baik, tetapi kami juga akan memastikan bahwa dia mendapatkan pendampingan psikologis yang diperlukan," jelas AKBP Bimo.

Usai menjenguk SPY, AKBP Bimo langsung datang ke lokasi kejadian untuk olah TKP. Ia juga memberikan rasa bela sungkawa kepada pihak keluarga korban. 

Kapolres Bimo menegaskan bahwa penyelidikan akan terus dilakukan dengan serius. Ia menyebut tim gabungan dari Polres Kediri kini sedang bergerak cepat untuk memburu pelaku. 

"Saat ini tim gabungan dari Polres Kediri telah bergerak mohon doanya untuk semua untuk pelaku bisa segera tertangkap," tegas Kapolres.

Kronologi Kejadian

Diberitakan sebelumnya, dari informasi yang dihimpun, kejadian itu diketahui sekitar pukul 08.30 WIB. 

Saat itu, sejumlah saksi yang datang mengecek kondisi Agus Komarudin (38) yang tidak datang mengajar sehari sebelumnya. 

Saat di cek, pintu rumah Agus tertutup rapat dan tidak ada yang keluar meski telah diketuk beberapa kali.

Setelah beberapa kali mencoba menghubungi korban tanpa hasil, salah satu anggota keluarga, Supriono memutuskan untuk membuka jendela kamar. 

Ia terkejut menemukan bercak darah di atas kasur, namun tidak berani masuk ke dalam rumah.

Kecurigaan semakin menguat, ketika salah satu saksi yang melihat melalui lubang tembok kayu di dapur melaporkan adanya pemandangan mengerikan. 

Sebuah tangan tergeletak di lantai dapur yang diduga milik korban Kristiani (37), istri Agus Komarudin

Kejadian ini segera dilaporkan ke perangkat desa setempat, dan diteruskan ke Polsek Ngancar.

Setelah petugas kepolisian tiba di lokasi, dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Minatun, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui peristiwa tragis tersebut sekitar pukul 10.00 WIB.

Begitu informasi menyebar, lokasi kejadian langsung dipenuhi oleh warga yang ingin menyaksikan peristiwa tersebut.

"Warga menduga, kematian sekeluarga ini akibat penganiayaan yang berujung pada pembunuhan," kata Minatun.

Hal senada diungkapkan oleh oleh Karsiman (71), warga setempat lainnya, menambahkan bahwa setelah kejadian, mobil milik korban, sebuah Avanza putih, diketahui hilang dari lokasi.

Meskipun belum bisa memastikan adanya perampokan, ia menyebut satu mobil hilang usai kejadian. 

"Mobil Avanza putih hilang," ujarnya.

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menduga kasus yang menewaskan Agus dan keluarganya itu adalah kasus pencurian dengan kekerasan (perampokan) berujung pembunuhan. 

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan bahwa korban mengalami kekerasan fisik sebelum meninggal dunia.

"Dari keterangan beberapa saksi dan hasil olah TKP, kejadian ini kami duga sebagai kasus pencurian dengan kekerasan yang berujung pada pembunuhan. Kami juga sudah melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara untuk melihat kondisi salah satu korban yang masih selamat, dan alhamdulillah kondisinya stabil," kata AKBP Bimo Ariyanto. 

AKBP Bimo menambahkan, autopsi akan dilakukan pada hari Kamis sekitar pukul 18.00 WIB, untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian korban. 

Hasil sementara dari olah TKP menunjukkan bahwa para korban mengalami kekerasan fisik, berupa pukulan menggunakan benda tumpul. Namun, penjelasan lebih lengkap akan disampaikan setelah hasil autopsi keluar.

"Selain itu, dari hasil olah TKP, kami juga menemukan bahwa mobil milik korban hilang, serta beberapa barang lainnya yang juga tidak ada di tempatnya," bebernya.

Sementara itu, tim gabungan dari Polres Kediri kini sedang bergerak cepat untuk memburu pelaku. 

"Saat ini tim gabungan dari Polres Kediri telah bergerak mohon doanya untuk semua untuk pelaku bisa segera tertangkap," tegas Kapolres.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul BREAKING NEWS - Pelaku Pembunuhan Keluarga Guru di Ngancar Kediri Ditangkap, Masih Saudara Sendiri

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved