Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak

Tembak Mati Gamma Siswa Semarang karena Dipepet di Jalan, Aipda Robig Segera jadi Tersangka ?

Awalnya, polisi bersikukuh penyebab penembakan karena ada tawuran antar ganster di daerah tersebut.

Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah)
Tampang Aipda Robig Zaenudin (38) yang menembak mati pelajar SMK N 4 Semarang GR, Rabu (27/11/2024). Aipda Robig ternyata menembak Gamma karena jalannya dipepet. 

"Terduga pelanggar telah melanggar Perkap nomor 1 tahun 2009 tentang penggunaan senjata api dan kita juga sudah terapkan hukuman pasal 13 ayat 1 PPRI nomor 1 tahun 2003 dan Perpol nomor 7 tahun 2022 tentang kode etik kepolisian," ujar Aris.

"Dan pelanggar tinggal menunggu sidang kode etik, yang seyogyanya kami lakukan hari ini, kami laksanakan hari berikutnya," tandas dia.

Awalnya Dituduh Tawuran

Diketahui insiden penembakan oleh oknum polisi terhadap seorang siswa terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari di depan Alfamart Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang.

Gamma ditembak di bagian pinggul oleh Aipda RZ karena diduga melakukan penyerangan terhadap polisi tersebut.

Akibat tindakan itu, Aipda RZ kini ditahan oleh Pengamanan Internal (Paminal) Propam Polda Jawa Tengah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dalam insiden ini, tiga siswa menjadi korban, yaitu GRO, S (16), dan A (17).

Nyawa S dan A masih bisa tertolong.

Keduanya mengalami luka-luka dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara, GRO dinyatakan tewas setelah sempat dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Polisi Sebut Korban Anggota Gangster

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar awalnya menyebut insiden penembakan terjadi karena para korban terlibat tawuran.

Irwan menyebut saat itu personelnya sedang menangani dua gangster yang hendak baku hantam.

"(Sebanyak) 12 anak-anak yang terlibat, empat diantaranya kita sudah tetapkan sebagai tersangka. Mereka dari dua kelompok yang berbeda, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok."

"Korban ini dari geng Tanggul Pojok yang saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, kemudian muncul anggota polisi lalu dilakukan upaya untuk melerai, ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas," ungkap Kompol Irwan, Senin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved