Kebakaran di Palembang

Ibu Ungkap Keinginan Terakhir Lidia Puspita Sari Sebelum Tewas Kebakaran di Palembang,Sempat Telepon

Keinginan terakhir Lidia Puspita Sari (20 tahun) salah satu korban tewas kebakaran di Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang.

|
Handout
Lidia Puspita Sari tewas dalam kebakaran di bengkel Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang, Kamis (28/11/2024). Sempat ungkap keinginan terakhir ke ibunya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tri Fitrianti (45 tahun) langsung menangis lemas mengetahui putrinya, Lidia Puspita Sari (20 tahun) menjadi satu dari tiga korban tewas dalam kebakaran di  Jalan Perintis Kemerdekaan, Palembang, Kamis (29/11/2024) sekira pukul 08.00 WIB. 

Apalagi, subuh harinya sekira pukul 04.25 mereka masih berkomunikasi melalui sambungan telepon.

Ibu dan anak tersebut memang tinggal terpisah, Tri bekerja di Kabupaten Ogan Ilir, sementara Lidia tinggal bersama tante dan sepupunya di Palembang

"Komunikasi terakhir jam 4.25 WIB soalnya saya kerja di Ogan Ilir, sebelum berangkat ke kantor sempat telponan. Lidya memang tinggal bersama keluarga dan sepupu di Palembang, " ujar Tri yang menangis di depan Ruang Forensik RS Bhayangkara Palembang.

Baca juga: Sosok Lidia Puspita Sari, Tewas Kebakaran di Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang, Mahasiswi PGRI

Ibu Lidia korban kebakaran di perintis kemerdekaan palembang
Tri Fitrianti, ibu kandung Lidya Puspita Sari (20 tahun) salah satu korban tewas dalam kebakaran di Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang saat ditemui kamar forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, Kamis (28/11/2024).

Lidia masih menempuh pendidikan perguruan tinggi di Universitas PGRI semester 5.

"Hari ini kebetulan dia hanya zoom jadi tidak kuliah," katanya.

Tri juga mengungkap beberapa hari sebelum kejadian Lidia sempat meminta dibelikan sepatu.

"Iya sempat minta dibelikan sepatu sama tantenya," ujarnya lesu.

Kronologi

Detik-detik kebakaran yang menelan 3 korban jiwa di bengkel sekaligus rumah di Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang terungkap. 

Mirwan Fahlefi (26), anak pemilik bengkel kini harus menjalani operasi akibat cedera kaki setelah gagal menyelamatkan nyawa ibu dan saudarinya. 

Adapun tiga korban yang tewas terpanggang yakni Siti Rohani (56) dan Mega Monica (22), istri dan anak pemilik bengkel, serta Lidya Puspita Sari (20), keponakan Siti Rohani.

Sementara, dua korban lagi harus dilarikan ke RS Pelabuhan Palembang, Mirwan Fahlefi yang mengalami patah kaki dan Hermanto (19) mengalami luka bakar di kaki kiri dan kanannya. 

Ketika ditemui di IGD RS Pelabuhan Hermanto mengatakan mengatakan sebelum kejadian dirinya sedang memindah minyak dari motor thunder untuk mengisi minyak eceran di botol air mineral yang akan dijual lagi. 

Lalu, ada temannya Revi Alfikri sedang menambal ban, tiba-tiba terjadi ledakan yang diduga dari rak minyak eceran terjatuh dan menyambar tengki motor pada saat menampal ban.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved