Pemilihan Walikota Lubuklinggau 2024

Hambali Lukman Anggota DPRD Lubuklinggau Laporkan Ketua DPD PKS ke Polisi, Dugaan Sebarkan HOAX

Hambali Lukman Anggota DPRD Kota Lubukinggau bersama sejumlah rekannya melaporkan balik orang yang menudingnya melakukan penganiayaan.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Hambali Lukman bersama tim hukumnya melapor ke Polres Lubukinggau. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Hambali Lukman Anggota DPRD Kota Lubukinggau bersama sejumlah rekannya melaporkan balik orang yang menudingnya melakukan penganiayaan.

Ketua DPC PDIP Lubukinggau ini melaporkan Suhada Ketua DPD PKS Kota Lubukinggau sekaligus mantan anggotan DPRD Provinsi Sumsel ke Polisi karena diduga melakukan penyebaran berita bohong. 

"Yang kita laporkan Suhada ini menyebarkan berita bohong hoax," ungkap Hambali pada wartawan, Kamis (28/11/2024).

Sementara, Kuasa Hukum Hambali, Alias Abubakar menyampaikan bila Hambali bersama dengan timnya sudah membuat laporan ke Polisi.

"Kalo melapor balik itu sudah dilakukan waktu malam sebelum pemilihan oleh tim hukum ROIS dan pihak PDIP. Bukan terkait masalah Pilkada, sedangkan ketua Hambali itu kan selalu ketua DPC dan selaku partai pengusung," ungkapnya.

Alias Abubakar mengatakan laporan tersebut dilaporkan ke Polisi pada Selasa  (26/11/2024) malam terkait tentang pencemaran nama baik yaitu fitnah.

"Ya difitnah itu karena itukan menyangkut nama besar PDIP, karena pak Hambali statusnya itu sebagai ketua DPRD Lubuklinggau sekaligus pengusung pencalonan Rodi Wijaya dan Imam Senen," ujarnya.

Alias Abu Bakar berharap laporannya segera di tindak lanjuti karena menyangkut nama partai PDIP.

"Tidak ada penganiayaan itu, sebagai ketua DPC melakukan penganiayaan itu kan tidak masuk akal, dan bisa ditanya kepada saksi-saksi dan masyarakat yang ada disitu kronologis awalnya itu apa," ungkapnya.

Alias Abu Bakar menambahkan awal mula pak Hambali datang ketempat itu karena ada dugaan money politik ditangkap oleh warga, bukan pak Hambali yang nangkap.

"Supaya jangan sampai terjadi apa-apa disana kan pak Hambali yang menengahi, tapi faktanya kan seperti itu karena ini dalam konteks pilkada dan itu juga penyataan Money politik itu dari narsum itu tadi, datangnya rombongan dari gakkumdu," bebernya. 

Sementara Suhada Ketua DPD PKS Kota Lubukinggau membantah bila dirinya menyebarkan berita hoax atau fitnah.

"Kalau itu dikatakan itu berita hoax itu tidak benar, kalau dibilang menyebarkan berita hoax saya tidak menyebarkan berita apa pun," ujarnya.

Suhada mengatakan berita hoax yang dimaksud Hambali saat Suhada membuat voice note di dalam group internal pemenangan Paslon 02 (Yoppy -Rustam).

"Saya waktu buat voice note itu saya lagi nyetir buat voice note di dalam group yang isinya hanya 12 orang. Isinya kawan-kawan aku lagi dengan Windi kami mau ke posko Windi digebuki oleh timnya Hambali CS ada Erwin Suyatman nama beberapa orang," ungkapnya.

Suhada mengatakan penganiayaan itu terjadi saat Windi hendak masak didatangi oleh Hambali dan rekan-rekannya.

"Saya bilang juga saat itu sedang masak di dapur, kejadian ini kawan-kawan harus tahu hati-hati loh .Sehabis itu sudah, kemudian ia mengaku tidak memegang HP lagi karena sedang nyetir," bebernya.

Kemudian Suhada bertemu dengan Andika pengacara Yoppy-Rustam dan mereka membawa Windi ke Polres, kemudian bertanya dengan Windi ternyata Windi mengaku siap.

"Lalu kemudian disuruh visum ke rumah sakit, lalu saya tidak tahu lagi karena ada keponakan masuk rumah sakit juga masuk rumah sakit. Sejak saat itu saya tidak tahu menahu, kalau kemudian voice note saya itu tersebar kemana -mana mungkin ada teman-teman di grup kami 12 orang yang terdiri dari tim Musi, Safa," ujarnya.

Suhada mengaku mungkin orang-orang yang ada dalam grup itu yang  menyebarkan ke grup masing-masing.

"Saya tidak menyebarkannya sama sekali. Saya menyampaikan ke grup itu hanya untuk menyampaikan kepada teman-teman hati-hati, nanti didatangi juga oleh orang sok beringas dan melawan itu. Kalau memang melawan itu dia datang sendirian saja, saya geram, kalau mau berkelahi datang saja, tidak perlu sweeping sok hebat," ungkapnya. 
 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved