Pilkada PALI 2024
Cerita Putra Petugas PKD Pilkada PALI Hadapi Suka Duka Dalam Bertugas, Patroli Hingga Larut Malam
Namanya adalah Sangkut Putra, pemuda berusia 23 tahun ini berbagi kisah dan pengalamannya menjadi petugas PKD di Pilkada PALI 2024.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sudah di depan mata. Salah satu elemen penting dalam menjaga integritas dan transparansi proses pilkada ini adalah peran Pengawas Kelurahan/Desa (PKD).
Di mana PKD berperan sebagai garda terdepan dalam pengawasan pemilu di tingkat kelurahan atau desa, memastikan setiap tahapan Pilkada berjalan sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Dengan tanggung jawab yang besar, PKD menjadi pilar utama dalam menjaga kejujuran dan keadilan pemilu di tingkat lokal, memberikan kontribusi yang signifikan dalam proses demokrasi di Indonesia.
Sripoku.com berkesempatan mengulik cerita dari salah satu anggota PKD yang bertugas di Pilkada 2024 diwilayah Kabupaten PALI Sumatra Selatan.
Namanya adalah Sangkut Putra, pemuda berusia 23 tahun ini berbagi kisah dan pengalamannya menjadi petugas PKD di Pilkada PALI 2024.
Dia merupakan salah satu dari 71 petugas PKD yang dibentuk oleh Bawaslu untuk mengawasi jalannya tahapan Pilkada 2024 di Kabupaten PALI
Menjadi PKD merupakan pengalaman pertama bagi Putra sapaan akrabnya, dia dilantik pada tanggal 2 Juni 2024 lalu.
"Iya, ini merupakan pengalaman pertama saya menjadi petugas pemilu, sebelumnya memang belum pernah, dilantik kemarin tanggal 2 Juni, kalau dihitung sudah berjalan sekitar 6 bulan saya menjalankan tugas sebagai PKD," kata Putra mulai menceritakan kisahnya kepada Sripoku.com, Selasa (26/11/2024).
Putra tertarik menjadi petugas PKD, dikarenakan keinginan dari lubuk hatinya yang paling dalam untuk terlibat langsung sebagai petugas yang mengawasi jalannya Pemilu, agar Pilkada PALI 2024 berjalan sukses tanpa pelanggaran.
Karena ketertarikan untuk berperan langsung mengawasi Pilkada, Putra pun mendaftarkan diri dan melewati berbagai tahapan dan tes, sehingga dinyatakan lulus dan dilantik sebagai PKD.
Menurutnya, menjadi seorang petugas PKD bukan hal yang mudah. Sejumlah tugas yang diamanatkan, menunjukkan bahwa keberadaan PKD akan sangat membantu jalannya pemilihan.
Masa kerja PKD Pilkada 2024 ini dimulai Putra sejak dilantik pada tanggal 2 Juni 2024 lalu dan akan berakhir hingga semua tahapan Pilkada 2024 selesai.
Pelantikan itu merupakan langkah awal bagi Putra untuk memulai tanggung jawabnya secara resmi sebagai PKD dalam menjaga integritas dan keberlangsungan proses demokratisasi di Kabupaten PALI.
Pada Pilkada 2024 ini, Putra menjalani tugasnya sebagai pengawas di Kelurahan Pasar Bhayangkara Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.
Di tempat dia bertugas di Kelurahan Bhayangkara, terdapat 8 TPS dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 4.443 pemilih, yang selalu diawasi olehnya.
Pria kelahiran 19 Januari 2001 ini mengatakan menjadi Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) adalah tugas yang penuh tantangan.
Karena sebagai garda terdepan dalam pengawasan pemilu, PKD memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan jujur, adil, dan transparan di tingkat kelurahan atau desa.
"Namun, terlepas dari tugas berat tersebut. Sebagai PKD, ada banyak hal yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya. Salah satunya adalah kesempatan saya untuk berkontribusi secara langsung dalam menjaga demokrasi,"ungkapnya.
Melalui tugas ini, Putra mendapatkan pengalaman tentang cara membangun hubungan baik dengan masyarakat dan berbagai pihak terkait, seperti Panitia Pemungutan Suara (PPS), petugas pemutakhiran data pemilih, lurah, ketua RT dan RW serta pemilih itu sendiri.
Setiap interaksi tersebut diakuinya telah membuka ruang untuk menjalin silaturahmi, menambah wawasan, dan mempererat solidaritas sosial.
"Kalau dulu kan, biasanya jarang ke kantor lurah, maupun bertemu dengan ketua RT dan RW setempat, semenjak jadi PKD ini, karena rutin berkoordinasi, sehingga dapat terjalin komunikasi dengan baik," ujarnya.
Tidak hanya itu, pengalaman ini juga memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi dirinya.
Di mana sebagai PKD, dirinya dituntut untuk belajar mengelola waktu, menyelesaikan konflik dengan bijaksana, dan menjalankan tanggung jawab di bawah tekanan.
"Kerja keras ini akan terwujud ketika semua tahapan Pilkada ini selesai, dan hasil Pilkada dapat berjalan lancar dan sukses, tentunya ada kebahagiaan dan rasa bangga yang sulit digambarkan dengan kata-kata bagi saya nantinya, "tuturnya.
Namun, di balik cerita sukanya menjadi PKD, Putra juga menyimpan dukanya juga.
Salah satu tantangan terbesar adalah menghadapi masyarakat yang terkadang kurang memahami tugas PKD.
Beberapa pihak juga mungkin memandang curiga, bahkan ada yang menolak diawasi, sehingga dirinya sering kali harus bersabar menghadapi situasi yang tidak nyaman.
Selain itu, beban kerja PKD tidak ringan. Banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu singkat, mulai dari mengawasi tahapan pemutakhiran data pemilih dimana tahapan tersebut harus diawasi dengan ketelitian dan kejelian.
Mulai dari mencatat pelanggaran, hingga membuat laporan, agar data pemilih warga dapat terakomodir dengan baik.
Sehingga warga yang terdaftar dalam DP4 dapat menggunakan suaranya dalam menentukan pilihan di Pilkada.
Terkadang, jadwal yang padat mengharuskan PKD bekerja hingga larut malam, bahkan di akhir pekan, tanpa banyak apresiasi.
Seperti pengawasan dalam tahapan kampanye kemarin, di mana PKD harus bekerja ekstra mengawasi jalannya Kampanye, agar tidak terjadi pelanggaran seperti pelangaran netralitas untuk pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Begitu juga pada masa tenang Pilkada yang merupakan tahapan puncak, menjelang hari pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
Bahkan pada masa tenang ini, Putra pulang sampai larut malam, karena harus berpatroli, menyusuri setiap gang dan kawasan perkampungan, untuk mengawasi agar tidak terjadinya pelanggaran seperti praktik politik uang.
"Pada tahapan puncak ini, saya bersama rekan PKD lainya rutin berpatroli, karena ini kan tahapan paling krusial, rentan terjadinya pelanggaran, seperti politik uang dan pelanggaran lainya. Jadi setiap malam nya kami berpatroli keliling menyusuri setial gang dan perkampungan untuk mengawasi, guna mengantisipasi terjadinya pelanggaran Pilkada, dalam patroli ini saya melakukannya dengan bergabung dengan rekan PKD lainya di Kecamatan Talang Ubi, yang dipimpin oleh ketua Panwascam, malam nanti merupakan malam terakhir sebelum hari pencoblosan besok, tentunya ini kami lebih ekstra lagi dalam mengawasi," bebernya.
Selain itu, dalam mendekati pelaksanaan Pilkada ini, Putra mengatakan dirinya bersama rekan-rekan PKD lainya, dituntut ekstra juga dalam mengawasi, pendistribusian logistik, serta mengawasi jangan sampai ada aktivitas kampanye dan alat praga kampanye yang masih terpasang di masa tenang.
Dia juga menceritakan fasilitas dan dukungan yang terbatas juga menjadi kendala.
Ada kalanya PKD harus menggunakan biaya pribadi untuk transportasi atau alat kerja, karena anggaran yang disediakan tidak mencukupi.
Situasi ini diperparah dengan risiko di lapangan, seperti cuaca buruk, lokasi yang sulit dijangkau, atau ancaman dari oknum tertentu yang merasa dirugikan.
Selain mengawasi, PKD juga dituntut untuk memberikan arahan dan bimbingan bagi Pengawas TPS dan melalukan sosialisasi kepada masyarakat agar berpasipasi dalam Pilkada 2024.
Pada hari pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara yang bakal digelar pada hari Rabu 27 November besok. PKD dituntut untuk mengawasi pelaksanaan pemungutan suara dan proses penghitungan suara di setiap TPS.
Kemudian juga mengawsi pengumuman hasil penghitungan suara di setiap TPS, pengumuman hasil penghitungan suara dari TPS yang ditempelkan di sekretariat PPS.
Selain itu, PKD juga harus mengawasi pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara dari TPS sampai ke PPK.
Serta pergerakan surat tabulasi penghitungan suara dari tingkat TPS dan PPK.
Dan jika terjadi PSU, PKD juga diminta mengawasi pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang.
Kendati menjadi PKD memiliki tugas dan tantangan yang berat, serta suka dukanya, dibalik ini semua, tidak menggoyahkan semangat Putra bersama rekan PKD lainya, untuk selalu siap menjalankan tugas sebagai pengawas, demi mewujudkan Pilkada PALI 2024 ini sukses terselenggara dan tanpa terjadinya pelanggaran.
Dia juga berharap, pada hari pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara yang akan digelar esok, dapat berjalan, lancar, aman dan kondusif.
"Besok merupakan hari pelaksanaan nya, setelah selama beberapa bulan ini telah melalui setiap tahapan nya, saya bersama rekan-rekan PKD lainya telah siap menjalankan tugas pada pelaksanaan nya besok, kami berharap tentunya Pilkada PALI ini dapat sukses terselenggara, berjalan lancar, aman dan kondusif tanpa terjadinya pelanggaran maupu kecurangan," tandasnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Profil Iwan Tuaji, Cawabup yang Menang Perolehan Suara di Pilkada PALI 2024, Pencinta Vespa |
![]() |
---|
Profil Lengkap Asgianto, Mundur dari DPRD Sumsel, Menang Suara di Pemilihan Bupati PALI 2024-2029 |
![]() |
---|
Unggul di Pilkada PALI 2024, Asgianto Janji Jadikan Rumah Dinas Tempat Masyarakat Salurkan Aspirasi |
![]() |
---|
Legowo dengan Hasil Pilkada PALI 2024, Devi-Ferdinand Akui Kemenangan Asgianto-Iwan, Ucap Selamat |
![]() |
---|
Profil Iwan Tuaji Wakil Bupati PALI Terpilih 2024-2029, Tokoh Inspirasi Sriwijaya Tahun 2017 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.