Pilkada Muba 2024

Masuk Masa Tenang Kampanye, Beni Herendi Ajak Masyarakat Pahami Visi-Misi Kandidat

Menjelang masa tenang sebelum pencoblosan, Ketua tim pemenangan Serasan Sekate, Beni Hernedi dalam surat terbukanya mengajak masyarakat Musi Banyuasin

SRIPOKU.COM / Fajri Ramadhoni
Ketua tim pemenangan Serasan Sekate, Beni Hernedi 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU--Menjelang masa tenang sebelum pencoblosan, Ketua tim pemenangan Serasan Sekate, Beni Hernedi dalam surat terbukanya mengajak masyarakat Musi Banyuasin (Muba) untuk merenung dan mempersiapkan diri untuk hari penentuan.

Maka itu di penghujung masa kampanye Pilkada Muba 2024 ini, pihaknya menyampaikan rasa hormat, terima kasih, dan ajakan kepada seluruh masyarakat Muba. 

"Kita telah melalui perjalanan panjang dalam pesta demokrasi ini, sebuah proses yang menjadi tonggak penting untuk menentukan arah masa depan daerah kita tercinta," ujar Eks Wakil Bupati Muba.

Sebagai Tim Pemenangan pasangan nomor 1, Lucianty-Syafarudin, pihaknya menyaksikan semangat luar biasa yang ditunjukkan masyarakat selama beberapa bulan terakhir. 

"Dari desa ke desa, dari kecamatan ke kecamatan, kami mendengar aspirasi, menyerap harapan-harapan, dan menyampaikan visi besar yang diusung pasangan Serasan Sekate untuk menjadikan Muba lebih maju, sejahtera, dan adil," ungkapnya.

Maka itu di masa tenang besok adalah momen penting yang sering kali diremehkan. Menurutnya ini bukan sekadar waktu istirahat atau jeda dari hiruk-pikuk kampanye, tetapi kesempatan bagi semua untuk berhenti sejenak dan bertanya kepada diri sendiri.

"Kami percaya bahwa masa depan Muba membutuhkan pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi benar-benar mampu membawa perubahan itu," ungkapnya. 

Namun, Menu pilihan ini tidak bisa dipaksakan. Beni percaya, setiap warga memiliki hati nurani dan kebijaksanaan untuk menentukan pilihan berdasarkan apa yang terbaik untuk keluarga, komunitas, dan daerah kita. 

"Gunakanlah masa tenang ini untuk merenung, memahami visi-misi kandidat, dan memutuskan dengan penuh tanggung jawab," jelasnya.

Apalagi dalam setiap proses demokrasi, selalu ada godaan untuk mengambil jalan pintas. Salah satu yang paling sering muncul adalah politik uang. Pihaknya ingin mengingatkan, bahwa suara masyarakat bukanlah barang dagangan. 

"Mungkin ada yang datang menawarkan uang atau iming-iming sesaat. Namun, pikirkanlah dengan jernih, apakah uang itu cukup untuk menggantikan lima tahun ke depan? Apakah layak masa depan anak-anak kita digadaikan demi keuntungan sementara? Kami yakin, masyarakat Muba adalah masyarakat yang cerdas, bermartabat, dan mampu melihat jauh ke depan," tutupnya. (dho)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved