Berita Palembang

Anak Sungai Musi di KH Azhari Palembang Dipenuhi Sampah Plastik, Warga Ngaku Tak Ada Kotak Sampah

Aliran anak sungai Musi di Jl KH. Azhari, lorong datuk' an kec. Seberang Ulu II, Palembang dipenuhi sampah plastik sehingga menghambat aliran air. 

Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Angga
Anak Sungai Musi yang Ada di KH Azhari Palembang Dipenuhi Sampah Plastik, Warga Terpaksa Membuang Sampah Karena Tak Ada Kotak Sampah. 

Laporan wartawan SRIPOKU. COM Angga

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Aliran anak sungai Musi di Jl KH. Azhari, lorong datuk' an kec. Seberang Ulu II, Palembang dipenuhi sampah plastik sehingga menghambat aliran air. 

Berdasarkan pantauan SRIPOKU.COM, Jumat (22/11/2024),  tumpukan sampah yang didominasi oleh sampah plastik dan rumah tangga serta rumput liar yang tumbuh di tengah aliran sungai, terlihat sangat menutupi seluruh permukaan sungai. 

Air di sungai tersebut terlihat hitam dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

Kondisi anak sungai ini membuat masyarakat sekitar sudah tidak bisa menggunakannya lagi seperti dahulu, seperti mencuci dan mandi di aliran sungai tersebut. 

Masito, salah satu warga yang tinggal di pinggiran aliran sungai tersebut mengatakan, tidak adanya kotak sampah membuat masyarakat yang tinggal di pinggiran aliran sungai tersebut membuang sampah di sungai. 

"Karena tidak adanya kotak sampah disini, dan juga sampah ini bukan dari warga disini saja, ketika ada yang lewat membuang sampahnya ke sungai," ungkap Masito. Jumat (22/11/2024). 

Baca juga: Sungai Musi Tercemar Angkutan Batubara, Puluhan Nelayan Gelar Demo di Kantor Wali Kota Palembang

Baca juga: DLH Lahat Sebut Sungai Lematang Tercemar Bakteri Amonia, Warga Dilarang Mandi, Bisa Sebabkan Gatal

Ketika aliran sungai bersih dan juga tidak ada rumput yang tumbuh membuat masyarakat menggunakan air tersebut untuk mandi dan juga mencuci baju. 

"Oleh karena sekarang sudah banyak sampah dan juga pepohonan yang tumbuh membuat masyarakat takut menggunakan sungai tersebut untuk keperluan sehari-hari, takut ada linta dan juga hewan lainnya," katanya. 

Aliran sungai yang kini sudah tidak layak digunakan membuat warga berharap ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan pengerukan dan menyediakan angkutan sampah.

"Harapannya pemerintah mengeruk sungai tersebut, kalau bisa ditutup tapi beri ruang untuk sungai mengalir agar masyarakat juga bisa memanfaatkannya untuk keperluan lainnya," harapannya. 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Tags
Masito
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved