Seputar Islam

Doa untuk Guru, Meraih Berkah Ilmu dengan Mendoakan Guru, Nasihat Al Iman An Nawawi Rahimahullah

Demikianlah keberkahan ilmu yang didapat oleh para Ulama Salaf. Mereka mendapatkan keberkahan itu dari Allah dengan sebab baiknya adab

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Doa untuk Guru, Meraih Berkah Ilmu dengan Mendoakan Guru, Nasihat Al Iman An Nawawi Rahimahullah 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Salah satu cara meraih ilmu yang berkah dan bermanfaat adalah dengan mendoakan guru. 
Hal ini seperti dicontohkan ulama besar Al Iman An Nawawi Rahimahullah. 
Beliau mengatakan mendoakan guru adalah sebab berkahnya Ilmu
 
Dikutip dari laman al atsar.id, Al-Imam an Nawawiy rahimahullah menyatakan


وَقَدْ كَانَ بَعْضُ الْمُتَقَدِّمِيْنَ إِذَا ذَهَبَ إِلَى مُعَلِّمِهِ
 تَصَدَّقَ بِشَئْ ٍوَقَالَ اللَّهُمَّ اسْتُرْعَيْبَ مُعَلِّمِي عَنِّى وَلاَ تَذْهَبْ بَرَكَةَ عِلْمِهِ مِنِّى

 

Artinya:
Sebagian (Ulama) terdahulu jika berangkat menuju gurunya ia bershodaqoh dengan sesuatu kemudian berdoa: Ya Allah, tutuplah aib guruku dariku. Jangan hilangkan keberkahan ilmunya dariku (al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab (1/36), atTibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran (1/47).

Ya Imam Nawawi berdoa

اللَّهُمَّ اسْتُرْعَيْبَ مُعَلِّمِي عَنِّى وَلاَ تَذْهَبْ بَرَكَةَ عِلْمِهِ مِنِّى

Allahummastur aiba muallimi ala wala tadzhab yarakaha ilaihi minni

Ya Allah, tutuplah aib guruku dariku. Jangan hilangkan keberkahan ilmunya dariku 

Demikianlah keberkahan ilmu yang didapat oleh para Ulama Salaf. Mereka mendapatkan keberkahan itu dari Allah dengan sebab baiknya adab mereka dalam menuntut ilmu dan adab mereka terhadap guru.

Sebelum berangkat menuju majelis ilmu, sebagian mereka bershodaqoh. Subhanallah. Shodaqoh yang dimaksudkan untuk mempermudah ilmu yang mereka dapatkan. Tidak cukup sampai di situ saja, mereka juga berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla, pemilik hakiki segala ilmu. Sungguh indah doa yang mereka ucapkan.

Permintaan pertama: Ya Allah, tutuplah aib guruku dariku. Ia sadar bahwa gurunya adalah manusia biasa yang memiliki kekurangan. Tapi ia berharap tidak mengetahui kekurangan gurunya itu. Agar tidak timbul kesan buruk darinya terhadap guru itu sehingga menghalangi ia mendapat ilmu dari guru tersebut.

Kedua: ia meminta agar jangan Allah hilangkan keberkahan ilmu gurunya untuk dia. Ia menyadari dan mengakui bahwa gurunya memiliki ilmu. Tapi jika Allah tidak menghendaki sampainya ilmu yang berkah pada dirinya, ia tidak akan mendapat manfaat sedikitpun.

Kadangkala seorang alim sangat luas ilmunya. Banyak orang yang hadir di majelisnya mendapat manfaat dari ilmunya. Tapi, di antara sekian banyak orang itu, ada sebagian orang yang juga hadir di tempat yang sama dalam kondisi yang sama tidak mendapat keberkahan ilmu seperti yang lain.

Semoga Allah senantiasa menjaga dan memberikan keberkahan ilmu kepada kita dan kepada guru-guru kita yang telah mengajarkan Tauhid dan Sunnah kepada kita...

(Abu Utsman Kharisman)

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved