Berita Viral

Sosok Kolonel CPM Moh Sawi Foto Bareng dengan Ivan Sugianto, Mabes TNI Tegaskan Bukan Bekingan

Mengenal sosok Kolonel CPM Moh. Sawi disorot setelah beredar  foto dengan Ivan Sugianto, pengusaha Surabaya

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Tribunnews/YT Darul Hikmah Malang
Mengenal sosok Kolonel CPM Moh. Sawi disorot setelah beredar foto dengan Ivan Sugianto 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Sosok perwira TNI berpangkat Kolonel yang foto bareng dengan Ivan Sugianto dalam mobil ikut jadi sorotan.

Setelah Ivan Sugianto pengusaha asal Surabaya viral setelah memaksa siswa sujud dan menggonggong.

Adapun terungkap sosok anggota TNI berpangkat Kolonel diketahui bernama Kolonel Cpm Moh Sawi.

Mengutip Tribunnews.com, Jumat (15/11/2024) ia menjabat Direktur Pembinaan Pendidikan (Dirbindik) Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.

Kolonel CPM Moh. Sawi, S.H., S.I.P., M.H. adalah seorang perwira menengah (Pamen) di dalam TNI Angkatan Darat (AD).

Baca juga: Kini Ditahan, Ivan Sugianto Disuruh Tahanan Lain Sujud dan Menggonggong Saat Akan Dimasukan ke Sel

Di TNI AD, Kolonel Moh. Sawi diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Direktur Pembinaan Pendidikan Pusat Polisi Militer (Dirbindik Puspom) TNI AD.

Pria dengan nama lengkap Mohammad Sawi ini sudah cukup lama mengemban jabatan sebagai Dirbindik Puspom TNI AD.

Potret Direktur Pembinaan Pendidikan (Dirbindik) Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.
Potret Direktur Pembinaan Pendidikan (Dirbindik) Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.

Sebelumnya, Kolonel CPM Moh Sawi sempat terlebih dahulu menduduki posisi sebagai Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) V/Brawijaya.

Kolonel Moh Sawi tercatat aktif menjabat sebagai Danpomdam V/Brawijaya pada Maret 2021 hingga Oktober 2022.

Baca juga: Ini Kata Polda Jatim Soal Kedekatan dengan Ivan Sugianto, Pengusaha Surabaya Paksa Siswa SMA Sujud

Ia juga memiliki rekam jejak karier yang cemerlang selama bertugas sebagai prajurit TNI AD.

Ia merupakan anggota TNI dari kecabangan Koprs Polisi Militer atau CPM.

Sebagai anggota CPM, Kolonel Moh. Sawi memiliki tugas dalam kesatuan Bantuan Administrasi (Banmin) TNI AD.

Tugas Sawi yaitu membantu kesatuan lain dalam hal administrasi dan pengurusan hukum militer.

Dalam kariernya, Kolonel Moh. Sawi juga pernah mengisi kursi jabatan sebagai Pa Ahli Matum Dislitbangad dan PA Ahli Dam V/Brawijaya.

Selain itu, Sawi juga sempat menjabat sebagai Komandan Denpom Malang, Denpom Mojokerto, dan Denpom Madiun.

Kehidupan pribadi dan pendidikan

Sawi  ternyata bukanlah lulusan Akademi Militer (Akmil).

Kolonel Moh. Sawi adalah lulusan Sekolah Perwira Prajurit Karier (Sepa PK) ABRI tahun 1994/1995.

Semasa sekolah, Moh Sawi mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur.

Prajurit yang santri ini memiliki istri yang bernama Ny. Hikmah Sawi dan menganut agama Islam.

Mabes TNI Bantah Bekingan

Sementara, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Hariyanto membantah Kolonel tersebut bekingan Ivan Sugianto.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Hariyanto mengatakan foto viral tersebut diambil pada 18 September 2024.

Dikutip dari Instagram @infokomando.official, Hariyanto mengatakan bahwa Ivan dan perwira menengah TNI itu hanya teman biasa dan sudah bersahabat sejak lama.

"Tanggal 21 Oktober kejadian viral, permasalahan yang dialami oleh Ivan. Sekitar tanggal 11 November 2024 kasus Ivan viral dikaitkan dengan adanya foto dalam kendaraan dimana Ivan berfoto dengan seorang Pamen TNI," kata Hariyanto saat dihubungi, Jumat (15/11/2024).

Ia mengatakan kejadian yang dialami Ivan tidak ada hubungannya dengan pamen TNI tersebut.

Hariyanto menyebut hubungan Ivan dan pamen itu hanya sekadar sahabat, tidak ada hubungan bisnis ataupun beking.

"Mereka berteman seperti layaknya sahabat biasa dan tidak ada hubungan bisnis apalagi sampai menjadi beking," jelasnya.

Penjelasan Polda Jatim

Semenatara, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, akhirnya menanggapi soal kedekatan dengan Ivan Sugianto, pengusaha Surabaya yang paksa siswa SMA sujud dan menggonggong di hadapannya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menunjukkan ekspresi wajah serius dan berbicara dengan nada tinggi saat ditanya tentang kedekatan seorang bernama Ivan dengan polisi, yang merupakan pengusaha asal Surabaya.

"Kami fokus menangani kasus ini, jadi jangan digiring ke hal-hal lain. Fokuskan perhatian pada penanganan perkara ini. Saya minta teman-teman wartawan juga fokus. Jangan cari-cari informasi di luar itu," sebut Dirmanto.

Dirmanto enggan memberi komentar saat ditanya tentang rumor yang menyebut Ivan sebagai seorang markus (makelar kasus). 

Diketahui, Ivan dikabarkan memiliki kedekatan dengan beberapa pejabat di Polrestabes Surabaya, salah satunya Wakasat Reskrim, Kompol Teguh Setiawan.

Wakasat Reskrim, Kompol Teguh Setiawan menanggapi soal kedekatannya dengan Ivan Sugianto.

Ada foto menunjukkan IV bersama tiga temannya, tersenyum di dekat Wakil Kasat Reskrim Surabaya, Kompol Teguh Setiawan. 

Foto lainnya memperlihatkan IV sendirian di meja yang dindingnya ada tulisan Vice Control Hoofdbureau dan beberapa pajangan botol minuman jenis Clause Azul.

Kompol Teguh sendiri mengonfirmasi bahwa foto tersebut adalah dokumentasi lama. "Itu foto lama saat saya baru pindah Polrestabes Surabaya. Bukan saat IV diperiksa," kata Teguh.

Kompol Teguh Setiawan memastikan bahwa IV sudah diperiksa terkait dugaan  berbuat onar di Sekolah Kristen Gloria 2. Dia memastikan laporan tersebut sedang berjalan. Foto IV saat diperiksa pun ada. Itu sebagai dokumen laporan ke pimpinannya. 

"Pihak IV sudah pernah diperiksa berkaitan laporan informasi dan laporan dari Gloria. Proses perkara sedang berjalan, polisi masih mengumpulkan alat bukti," ujarnya.

Diketahui, Ivan ditangkap  tim polisi yang menunggunya di Bandara Juanda Surabaya, sepulang Ivan Sugianto dari Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Diberitakan sebelumnya, peristiwa pembullyan tersebut terjadi di SMAK Gloria 2 Surabaya, beberapa waktu lalu. 

Aksi Ivan Sugianto dipicu momen pertandingan basket antara SMA Kristen Gloria 2 Surabaya melawan SMA Cita Hati.

Dalam rekaman video yang viral di media sosial, Ivan bersama beberapa orang rekannya mendatangi SMA Gloria 2 Surabaya. 

Di depan halaman sekolah Ivan berteriak mencari siswa bernama ES yang telah membully E, anaknya, di sekolah tersebut beberapa hari sebelumnya.

Orangtua ES sendiri sudah menyampaikan permintaan maaf ke Ivan Sugianto.

Namun Ivan tidak terima dan memaksa serta mengancam ES meminta maaf sendiri dengan cara bersujud kepadanya dan menggonggong seperti hewan.

Ira Maria, ibu kandung ES mengatakan, saat datang ke sekolah SMA Gloria 2 Surabaya, Ivan Sugianto sudah marah-marah. 

"Saat dia datang ke sekolah, suami saya sudah mengajak berjabat tangan dan mengajak dia salaman tapi karena dia sudah emosi dan marah, dia sempat bilang, mana siapa yang salah. Di situ dia langsung bilang sujud menggonggong," tutur Ira Maria.

Adapun peristiwa ini terjadi di tanggal 21 Oktober 2024 itu viral di media sosial.

Menurut Ira Maria, awalnya, ES dan teman-temannya berbincang di tongkrongannya dan meledek gaya rambut E mirip seperti puddle, sejenis anjing ras bertubuh kecil.

Namun ledekan tersebut hanya disampaikan ES dan teman-temannya di forum mereka, tidak disampaikan langsung ke E.

"Jadi bermula dari guyonan antara ES dengan teman-temannya yang menyebutkan bahwa E lucu rambutnya seperti puddle dan itu terjadi di antara teman-temannya aja," kata Ira Maria dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube SCTV, Selasa (12/11/2024).

Beberapa hari kemudian, ES pun bertemu dengan E tak sengaja di mal. Saat itu tidak ada keributan atau aksi E mengata-ngatai E seperti anjing.

"Selang beberapa waktu, Ethan dan E bertemu tidak sengaja di Ciputra World tapi tidak ada yang seperti pemberitaan saling ejek atau ES mengatakan anjing itu tidak pernah ada."

"Bahkan ES tidak pernah secara langsung mengatakan anjing atau sebutan puddle kepada E. Itu hanya intern di antara teman-temannya," akui Ira Maria.

Namun entah kenapa setelahnya, E mengirimkan pesan via DM Instagram ke Ethan dan membahas soal ledekan gaya rambut puddle.

Tak terima rambutnya diledek seperti anjing ras, E pun menagih permintaan maaf ke ES.Kala itu E meminta agar ES membuat video permintaan maaf dan surat bertanda tangan materai.

"E mengirim pesan kepada ES bahwa dia harus membuat video dan menulis surat pernyataan di atas materai permintaan maaf. Karena Ethan tidak tahu apa itu materai, dia menceritakan kepada kita orang tuanya. Saya melarang Ethan untuk merespon karena mereka ini anak di bawah umur," kata Ira Maria.

Sejumlah guru, petugas keamanan, serta bhabinkamtibmas mendatangi sumber keributan tersebut.

Mereka berniat untuk meredam amarah IV yang masih membentak EN. Selanjutnya, SMA Kristen Gloria 2 melalui salah seorang guru kemudian membawa kejadian itu ke jalur hukum. 

Aduan itu bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved