Oknum TNI Serang Warga di Deliserdang

Trauma Sri Ulina Jadi Korban Terluka Dalam Serangan Prajurit TNI di Deli Serdang, Ditendang ke Parit

Rasa trauma mendalam begitu dirasakan Sri Ulina, korban penyerangan puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan 2105 Kilap Sumagan pada jumat (8

Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.com/GOKLAS WISELY )
Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan saat memeluk keluarga Raden Barus (61) di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu (10/11/2024). Raden jadi korban penyerangan oleh sejumlah TNI. Tak hanya korban meninggal, ada pula warga yang menjadi korban luka dalam kejadian itu. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Rasa trauma mendalam begitu dirasakan Sri Ulina, korban penyerangan puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan 2105 Kilap Sumagan pada jumat (8/11/2024) lalu.

Wanita berusia 35 tahun tersebut mengisahkan momen mencekam manakala serangan tersebut terjadi,

Melansir dari Tribunnews.com, Rabu (13/12/2024) sekira pukul 22:30 WIB, setelah membeli jamu, ia melanjutkan perjalanan pulang dengan sepeda motor.

Di tengah jalan, ia berhenti karena melihat keramaian dan mendengar informasi tentang begal.

Namun, saat hendak memarkirkan motornya, prajurit TNI tersebut tiba-tiba menyerangnya.

"Ditunjanglah motorku, aku dan motorku masuklah ke parit. Inilah terluka tangan paha dan perutku," ungkap Sri saat diwawancarai pada Selasa (12/11/2024), dilansir Kompas.com.

Serangan brutal tersebut tidak hanya menargetkan Sri, tetapi juga sejumlah warga lainnya.

Komandan Batalyon Artileri Medan 2, Letkol Arm Herman Santoso (seragam TNI) menanggapi ratusan warga yang menggeruduk Batalyon Armed akibat sejumlah anak buahnya diduga membantai warga sipil di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (9/11/2024). Ia berjanji bertanggungjawab atas insiden yang menyebabkan korban jiwa dan luka.
Komandan Batalyon Artileri Medan 2, Letkol Arm Herman Santoso (seragam TNI) menanggapi ratusan warga yang menggeruduk Batalyon Armed akibat sejumlah anak buahnya diduga membantai warga sipil di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (9/11/2024). Ia berjanji bertanggungjawab atas insiden yang menyebabkan korban jiwa dan luka. (Tribun Medan)

Beberapa prajurit Armed dilaporkan membawa senjata tajam dan melakukan penganiayaan secara acak.

Menyadari situasi berbahaya, Sri berlari ke rumah tetangga yang memiliki warung tidak jauh dari tempatnya terjatuh ke parit.

Ia bersembunyi di sana hingga sekitar pukul 02.00 WIB, sebelum akhirnya berani keluar menuju rumah ibunya. 

Insiden ini juga memberikan dampak psikologis yang serius bagi anak-anak di desa tersebut.

Banyak pelajar dari SD hingga SMA bolos sekolah karena ketakutan.

Kepala Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Binawanti mengungkap, para pelajar ketakutan imbas kejadian itu.

"Ini banyak anak sekolah ketakutan. Mereka pada bilang ke orang tuanya 'mak, cemana ini aku takut sekolah karena takut kepada TNI ini'," kata Binawanti, Senin (11/11/2024) kepada para wartawan di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru.

Tuntutan Keadilan

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved