Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang
Gelagat Tak Biasa Amanda Marisa Sebelum Tewas Kecelakaan Tol Cipularang, Nolak Diajak Makan Bakso
Gelagat Amanda Marisa alias Salsa (13) sebelum tewas kecelakaan Tol Cipularang diungkap sang ayah.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Gelagat Amanda Marisa alias Salsa (13) sebelum tewas kecelakaan Tol Cipularang diungkap sang ayah.
Ayah korban, Sunyoto (50) mengaku sempat mengajak Amanda untuk makan bakso pada Kamis (7/11/2024) atau empat hari sebelum kecelakaan di Tol Cipularang.
Namun, tak seperti biasanya yang selalu senang saat ditraktir sang ayah, saat itu Amanda justru menolaknya.
"Hari kamis, ketemu sama keponakan saya tuh. Beli bakso. Saya suruh beli bakso, nggak mau, biasanya mau," kata Sunyoto, Rabu (13/11/2024).
Baca juga: Nasib Rouf Kerja 4 Bulan jadi Sopir Truk, Kini Alami Kecelakaan, Awalnya Jual Tahu Bulat
Sunyoto menuturkan, ketika itu Amanda hanya mau makan semangkuk berdua dengan saudaranya.
"Maunya makan sama ponakan saya. Ponakan saya lagi beli bakso, makan dah tuh bareng," tutur dia.
Saat terjadi kecelakaan, Amanda menumpangi mobil Toyota Avanza berwarna Silver yang dikemudikan istri anggota TNI, Kartika Eka Putri (27).

Berdasarkan informasi yang diperoleh keluarga dari rumah sakit, Amanda duduk di jok mobil bagian tengah.
"Kalau dari telepon semalam, dijelasin sama bagian rumah sakitnya, dia ngejelasin, dia (Amanda) posisinya ada di sebelah kiri belakang," kata ayah Sunyoto.
Baca juga: Rengekan Terakhir Amanda Minta Es Krim ke Ayah Sebelum Tewas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
Sunyoto menduga Amanda dalam posisi melindungi anak dari Kartika berinisial N (2) saat terjadi kecelakaan. Dugaan itu berdasarkan luka yang dialami Amanda dan N.
"Soalnya dia punya bekas memar di punggungnya itu, dan si N ini kok nggak kena. Mungkin bisa jadi dia melindungi si N gitu," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pembuluh darah di kepala Amanda pecah diduga akibat benturan yang sangat keras saat terjadi kecelakaan.
"Saya curiganya nih, di bagian kepala, mungkin dia kebentur terlalu keras, atau ketumpuk si kardus-kardus ini kan. Itu kan truk kardus kan, dia ketumpuk, kardus-kardus ini kena kepala, dan benturannya itu benar-benar kencang, mungkin sampai pembuluh darah di kepalanya pecah gitu," ungkap Sunyoto.
Keinginan Terakhir
Selain itu, ayah Amanda juga mengungkapkan keinginan terakhir putrinya.
Sepulang memakamkan Sasa, Sunyoto dengan masih mengenakan baju koko merah itu tampak lesu dan termenung di bawah tenda di depan rumah kontrakan di gang sempit kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024) siang.
Bangku plastik berwarna hijau dan merah pun masih tersusun rapi di bagian teras rumah.
Bahkan, bekas tempat pemandian jenazah masih berada di samping rumah usai Sasa dimandikan untuk yang terakhir kalinya.
Sunyoto mengaku masih terngiang-ngiang permintaan terakhir anak ketiganya itu.
Kendati begitu, Sunyoto tak menyangka anaknya yang baru berusia 13 tahun ini harus kembali ke pangkuan Illahi lebih dulu karena kecelakaan saat pergi bersama keluarga majikan istrinya.
Ia menceritakan kejadian pada Jumat (8/11/2024) lalu.
Sepulang sekolah, Sasa mendatanginya yang tengah bekerja sebagai juru parkir di McDonald's kawasan Lenteng Agung, tidak jauh dari rumahnya.
Sasa saat itu meminta ayahnya itu untuk dibelikan es krim di restoran cepat saji itu.
"Saya bilang,'udah minta aja es'. Habis minta es McD, dia minum, terus tidur. Terus, pas tidur itu saya bangunin, saya suruh jajan," ungkap Sunyoto, Selasa (12/11/2024).
Tak lama, Sasa pun meminta izin kepada Sunyoto untuk pergi main.
Kala itu, Sunyoto memberi pesan agar cepat pulang karena hendak diajak pergi ke Bandung, Jawa Barat, oleh keluarga majikan ibunya.
Diketahui, ibunda Sasa yakni Mariyam (36) bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah pasangan anggota Yonzikon 13/KE, Praka Ryan Prabowo dan Kartika Eka Putri (27).
Sunyoto pun kembali mengingat perilaku tak biasa yang ditunjukkan anaknya itu.
Tepat sehari sebelum Sasa pergi ke Bandung, anaknya itu tengah bermain bersama sepupunya.
Tak seperti biasa, Sasa menolak saat hendak dibelikan bakso oleh Sunyoto.
Sasa hanya ingin makan bakso sepiring berdua dengan sepupunya itu.
"Hari kamis, ketemu sama ponakan saya, tuh. Beli bakso. Saya suruh beli bakso, enggak mau. Biasanya mau. Saya suruh beli bakso (sendiri), nggak mau. Maunya, makan sama ponakan saya. Akhirnya makan dah tuh bareng," jelasnya.
Saat itu, tak ada satu pikiran yang aneh dalam benak Sunyoto.
Sasa memang kerap diajak pergi oleh keluarga Praka Ryan Prabowo lantaran sudah dianggap seperti anggota keluarga meski anak dari ART.
Sosok Sasa yang periang ini ternyata membuat NAP nyaman ketika berada di sampingnya.
Hal ini yang membuat Kartika mengajak Sasa untuk pergi ke luar kota saat itu.
Awalnya Tak Diizinkan
Sementara itu, Sonia menceritakan awalnya Amanda sempat tak diizinkan ibunya untuk mengikuti majikan dalam perjalanan ke Bandung.
Sonia Aprilia menuturkan, awalnya sang adik diajak oleh keluarga anggota TNI yang merupakan majikan ibunya untuk pergi ke Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (8/11/2024).
Sasa diajak untuk nememani NAP anak majikan Kartika Eka Putri karena sudah sangat dekat dan dianggap seperti keluarga sendiri.
Saat itu Sonia mengaku tak langsung memberikan izin dan meminta Kartika untuk menghubungi ibunya terlebih dahulu.
Sama seperti Sonia, ibu kandung Amanda juga rupanya tidak langsung memberikan izin.
Namun, karena pertimbangan kedekatan dengan keluarga majikannya itu, Amdan pun akhirnya diizinkan dengan janji akan pulang pada Minggu (10/11/2024).
Akhirnya Amanda dengan Kartika Eka Putri dan NAP pergi ke Bandung.
Selama pergi di Bandung, tak ada kejaian aneh.
Kartika yang awalnya berjanji akan pulang pada hari Minggu (10/11/2024), kembali menghubungi Sonia.
Kala itu Kartika meminta izin untuk pulang pada hari Senin (11/11/2024), atau pada hari kecelakan beruntun itu terjadi.
Sonia awalnya tidak setuju dengan pemintaan itu karena Sasa harus masuk sekolah pada hari Senin.
Sebab Sasa sudah minta izin untuk tak ikut upacara Hari Pahlawan di sekolahnya pada hari Minggu.
Sonia pun sempat meminta Kartika untuk memulangkan Sasa terlebih dahulu menggunakan taksi online dari Bandung ke Jakarta.
Namun permintaan itu ditolak Kartika dengan alasan ongkos yang terlalu mahal.
Keinginan Sonia agar Sasa pulang hari Minggu pun tak terwujud karena Kartika sudah mendapat izin dari ibunya Sasa agar bisa pulang hari Senin karena harus mengantar adik Kartika berobat.
Hingga akhirnya pada Senin sore perasaan Sonia sudah mulai tak karuan.
Adiknya yang seharusnya sudah sampai di rumah sore itu ternyata tak kunjung pulang.
Sonia pun memutuskan untuk menghubungi Kartika menanyakan kondisi mereka.
“Saya chat, ‘Bu, sudah sampai mana ya, bu? Bu, ibu gapapa kan ya bu?’ Tapi ternyata HP-nya tidak aktif. Biasanya kalau dia (Kartika) pulang, misal macet atau apa pasti ngabarin saya, minta maaf agak telat pulangnya,” kata Sonia.
Hingga malam hari, Sonia akhirnya melihat berita soal kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.
Kronologi kejadian
Detik-detik kecelakaan di Tol Cipularang sempat terekam oleh salah satu dashcam mobil dan beredar di media sosial.
Berdasarkan rekaman yang tersebar, tampak truk melaju di lajur kanan Tol Cipularang.
Kondisi jalan saat itu terlihat basah akibat hujan.
Mobil yang merekam kejadian lalu meyalip truk dari lajur kiri, tetapi di depannya ada kendaraan yang berhenti karena jalanan macet.
Dalam video, truk yang sebelumnya disusul tampak seperti gagal mengurangi kecepatan.
Sopir langsung mengarahkan truk ke bahu jalan sisi kanan dan menabrak beberapa mobil di depan yang sedang berhenti.
Korlantas Polri akan melakukan olah TKP kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, pada Selasa(12/11/2024) pagi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengecek langsung korban Laka beruntun di RS Abdul Radzak Senin(11/11/2024) petang.
Berdasarkan temuan sementara, Kakorlantas menyebut kondisi truk diduga kuat gagal melakukan pengereman atau rem blong.
"Setelah kita cek kendaraan tronton, kita cek perseneling ada di gigi 4. Artinya dengan turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine break secara maksimal," ujar Aan
Dengan kondisi seperti itu, Aan mengindikasikan diduga pengemudi gagal melakukan pengereman. Hal ini juga bisa berakibat rem mengalami blong.
"Kemungkinan sopir tak bisa melakukan pengereman atau bisa dikatakan rem blong," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab pasti tabrakan beruntun tersebut.
"Kita belum bisa menyimpulkan secara pasti tabrakan diakibatkan kelalaian sopir atau bukan, nanti kita selidiki besok saat olah TKP," katanya.
"Tapi hasil penyelidikan sementara Faktanya seperti itu, perseneling tinggi artinya di 4 termasuk tinggi, engine break tidak maksimal," imbuhnya.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ayah Ungkap Gelagat Tak Biasa Amanda Sebelum Meninggal Dalam Kecelakaan di Tol Cipularang
2 Anak Rouf Sopir Truk Picu Kecelakaan di Tol Cipularang Putus Sekolah, Bakal Dibantu Sosok ini |
![]() |
---|
Pengakuan Rouf Sopir Truk Tak Sedang Mengantuk saat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang |
![]() |
---|
Tunah, Istri Rouf Pingsan Pertama Tahu Suami jadi Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang |
![]() |
---|
Nasib Rouf Kerja 4 Bulan jadi Sopir Truk, Kini Alami Kecelakaan, Awalnya Jual Tahu Bulat |
![]() |
---|
Cerita Satu Keluarga Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang Setelah Antar Anak Pindah ke Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.