Oknum TNI Serang Warga di Deliserdang

Cerita Rofikar Warga di Sibirubiru Deliserdang Saat Oknum TNI Serang Desa, Pintu Didobrak : Mencekam

Penyerangan sejumlah oknum TNI di Desa Selamat - Desa Cinta Adil Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserang menelan satu korban tewas.

Editor: Moch Krisna
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Rofikar Sanjaya Tarigan, 18 tahun korban penganiayaan yang dilakukan sejumlah orang berambut cepak berbadan tegap di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (9/11/2024). Ia mengalami luka di kepala, kening dan punggung 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Penyerangan sejumlah oknum TNI di Desa Selamat - Desa Cinta Adil Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserang menelan satu korban tewas.

Adapun penyerangan terjadi pada Jumat malam membuat suasana kala itu begitu mencekam.

Puluhan pria berambut cepak membabi-buta mendatangi pemukiman, menyerang hingga menyiksa warga tanpa ampun.

Mobil ambulance pun lalu lalang mengevakuasi warga yang diduga diserang kelompok pemuda ini hingga berdarah-darah.

Melansir dari Tribumedan.com, Minggu (10/11/2024) salah satu korban penganiayaan, Rofikar Sanjaya Tarigan, 18 tahun mengatakan, kejadian begitu mencekam.

Saat itu dirinya baru keluar rumah hendak membeli rokok tiba-tiba melihat segerombolan orang datang ke kampungnya.

Melihat situasi memanas karena gerombolan pria berambut cepak membawa senjata tajam berbagai jenis ia melarikan diri ke rumah neneknya.

Rupanya, dia dikejar sekitar puluhan orang hingga merangsek masuk ke rumah neneknya.

Awalnya, orang tak dikenal itu menanyakan keberadaan yang disebut adiknya dan Rofikar mengaku tak mengetahui orang yang disebut.

Momen ratusan warga Desa Selamat
Momen ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) sambil membawa mayat Raden Barus, diduga korban pembunuhan personel TNI pada Jumat malam, Sabtu (9/11/2024). Mereka meminta pertanggungjawaban atas kematian korban dan korban luka akibat penyerangan

Ternyata, puluhan orang mendobrak pintu dan langsung menyeretnya keluar dari rumah dan menghajar nya.

Katanya, ia dipukuli menggunakan berbagai jenis benda tumpul.

Bahkan, tangan kanannya dihantam menggunakan gagang pistol.

"Saya keluar dari rumah mau membeli rokok, rupanya melihat keramaian masuk ke gang atau perkampungan. Setelah itu saya lari ke rumah nenek saya,"ungkapnya.

"Di situ pintu didobrak dan mereka menanyakan keberadaan Andre Ginting. Setelah itu saya buka pintu, saya diseret keluar dan saya dipukuli,"sambungnya.

Setelah diseret dan dipukuli, pria berusia 18 tahun ini dibawa ke Batalyon Artileri Medan Armed 2/105 Kilap Sumagan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved