Seputar Islam

Arti Qola Fabiizzatika La Ughwiyannahum, Janji Setan Menyesatkan Manusia, Kecuali Orang yang Mukhlis

Godaan setan tidak akan pernah berhenti sampai manusia benar-benar berpaling dari jalan Allah SWT dan menjadi pengikutnya

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Qola Fabiizzatika La Ughwiyannahum, Janji Setan Menyesatkan Manusia, Kecuali Orang yang Mukhlis. 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Iblis (setan) adalah salah satu makhluk Allah yang patuh kepada Allah. Mengapa? Karena setan diutus oleh Allah untuk menyesatkan manusia, dan dia akan benar-benar menyesatkan.

Janji setan menyesatkan manusia diabadikan dalam Alquran, salah satunya  terdapat dalam Alquran surat Shad ayat 82-83.

Bukti setan akan menyesatkan manusia telah termaktub dalam Al-Qur'an, salah satunya terdapat dalam surat Shad ayat 82-83, Allah SWT berfirman:

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ. إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ

Qola Fabi'izzatika laughwiyannahum ajmaina illa 'ibadaka minhumul mukhlashiina

Artinya:

Iblis (setan) menjawab, "Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka." (QS Shad: 82-83).

Setan berjanji dan selalu memiliki cara untuk menyesatkan umat manusia sehingga disebut sebagai musuh yang nyata. Godaan setan tidak akan pernah berhenti sampai manusia benar-benar berpaling dari jalan Allah SWT dan menjadi pengikutnya, kecuali orang-orang yang mukhlis.

Siapa orang-orang yang mukhlis? Mukhlis berarti orang yang beramal dengan ikhlas, atau orang yang berhati bersih dan jernih dalam melakukan segala amalnya. 

Lantas, bagaimana cara setan menyesatkan manusia yang harus diwaspadai agar kita tidak ikut tersesat seperti setan? 

Berikut penjelasan Cara Setan Menyesatkan Manusia dan Cara Mengatasinya, dikutip dari berbagai sumber:

1.  Membisikkan Kejahatan
Setan akan membisikkan kejahatan ke dalam hati manusia sebab merusak hati merupakan sasaran setan dalam menyesatkan manusia.

Dalam Al-Qur'an surat an-Naas ayat 1-6, Allah SWT berfirman:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ مَلِكِ ٱلنَّاسِ إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ

Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia." (an-Naas: 1-6).

Untuk mengatasinya: Marilah kita selalu isqtiqomah berbuat baik dan selalu berdoa kepada Allah mohon perlindungan dari godaan setan yang terkutuk.


2. Melakukan Tipu Daya (Talbis)
Cara setan menyesatkan manusia juga dilakukan dengan melakukan tipu daya. Misalnya minum khamer itu enak padahal sebenarnya memabukkan dan membuat tidak sadar diri.

Tipu daya setan turut disinggung dalam surat an-Nisa ayat 120, Allah SWT berfirman:

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا

Artinya: "Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka" (QS an-Nisa: 120).

Cara mengatasinya jadilah kuat sebagai manusia yang bisa menahan hawa nafsu, dan mohonlah perlindungan Allah SWT.

3. Menanamkan Permusuhan
Permusuhan antar manusia merupakan akibat dari godaan setan sehingga terjadi sesuatu yang sangat tragis di antara sesamanya. Allah SWT berfirman melalui surat Al-Baqarah ayat 217 yang bunyinya:

وَلَا يَزَالُونَ يُقَٰتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ ٱسْتَطَٰعُوا۟

Artinya: ""Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup." (al-Baqarah: 217).

Cara mengatasinya : bersikaplah  moderat, bertoleransi dan menahan nafsu, dan berdoalah mohon perlindungan Allah.

4. Menimbulkan Perselisihan
Perselisihan yang menyebabkan perpecahan permusuhan juga harus diwaspadai sebab hal ini dapat menjadi cara setan dalam menyesatkan manusia.

Dalam surat Al-Israa' ayat 53, Allah SWT berfirman:

وَقُل لِّعِبَادِى يَقُولُوا۟ ٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ كَانَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوًّا مُّبِينًا

Artinya: "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (QS Al-Isra: 53).

Cara mengatasinya menghindari perselisihan, menahan amarah, menahan nafsu dan mohonlah perlindungan Allah.

5. Memandang Baik Perbuatan yang buruk (At Tazyin)

Memandang baik perbuatan yang buruk akan membuat manusia semakin banyak melakukan kemaksiatan. Hal inilah yang akan ditanamkan setan ke dalam hati dan pikiran manusia.

surat Fathir ayat 8, Allah SWT berfirman:

أَفَمَن زُيِّنَ لَهُۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ فَرَءَاهُ حَسَنًا ۖ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۖ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَٰتٍ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ

Artinya:

 "Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS Fathir: 8).


6. Menunda Manusia untuk Bertaubat (Taswif)
Setan akan menyesatkan manusia dengan menunda mereka untuk bertaubat.

membuat manusia terus-menerus menunda taubatnya dengan membisikkan bahwa masa muda merupakan fase terindah dan taubat bisa dilakukan di lain waktu.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hadid ayat 16;

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

Artinya:

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik" (QS Al-Hadid: 16).


7. Membuat Lupa Larangan
Setan akan membuat manusia menjadi lupa terhadap apa yang dilarang Allah SWT. Dalam surat al-An'am ayat 68, Allah SWT berfirman:

وَإِذَا رَأَيْتَ ٱلَّذِينَ يَخُوضُونَ فِىٓ ءَايَٰتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا۟ فِى حَدِيثٍ غَيْرِهِۦ ۚ وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ ٱلشَّيْطَٰنُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ ٱلذِّكْرَىٰ مَعَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Artinya:

"Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. Dan jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa (akan larangan ini), setelah ingat kembali janganlah engkau duduk bersama orang-orang yang zalim." (al-An'am: 68).

8. Menumbuhkan Angan-angan Kosong
Angan-angan kosong akan membuat manusia lalai dan lengah sehingga mau masuk surga tanpa usaha yang sungguh-sungguh.

Karena itulah, setan juga akan menumbuhkan angan-angan kosong di dalam hati dan pikiran manusia. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 119 yang bunyinya:

وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ

Artinya: ""Dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka..." (an-Nisaa: 119).

9. Menyampaikan Janji-janji Palsu
Setan akan memberikan iming-iming dengan menyampaikan janji palsu agar manusia sesat dan menyesal dalam kehidupan di akhirat.

Dalam surat Ibrahim ayat 22, Allah SWT berfirman:

وَقَالَ الشَّيْطٰنُ لَمَّا قُضِيَ الْاَمْرُ اِنَّ اللّٰهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُّكُمْ فَاَخْلَفْتُكُمْۗ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍ اِلَّآ اَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِيْ ۚفَلَا تَلُوْمُوْنِيْ وَلُوْمُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ مَآ اَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ اَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّۗ اِنِّيْ كَفَرْتُ بِمَآ اَشْرَكْتُمُوْنِ مِنْ قَبْلُ ۗاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Artinya:

"Setan berkata ketika urusan (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku mengingkarinya. Tidak ada kekuasaan bagiku sedikitpun terhadapmu, kecuali aku (sekadar) menyeru, lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh karena itu, janganlah kamu mencercaku, tetapi cercalah dirimu sendiri.

Aku tidak dapat menjadi penolongmu dan kamu pun tidak dapat menjadi penolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang zalim akan mendapat siksaan yang sangat pedih." (QS Ibrāhīm: 22).

10. Memalingkan Manusia dari Jalan Allah
Memindahkan manusia dari jalan hidup yang benar ke jalan hidup yang batil (Salah) termasuk suatu hal yang diinginkan setan. Melalui surat Az-Zukhruf ayat 62, Allah SWT berfirman:

وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ الشَّيْطٰنُۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya:

"Janganlah sekali-kali kamu dipalingkan oleh setan. Sesungguhnya ia merupakan musuh yang nyata bagimu." (QS Az-Zukhruf: 62).

Itulah Arti Qola Fabiizzatika La Ughwiyannahum, Janji Setan Menyesatkan Manusia, Kecuali Orang yang Mukhlis. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: 5 Nasihat dari Ustadz Irfan Rizki, Jaga sholat, Istighfar, Sholawat, Taubat, Berbakti pada Orang Tua

Baca juga: Arti Allahumma Habib Ilainal Iman Wa Zayyinhu Fi Qulubina Doa Mohon Kebaikan dan Dijauhkan dari Dosa

Baca juga: Arti Inna Lil Muttaqina Mafaza, Kutipan Surat An Naba Ayat 31, Orang Bertakwa Mendapat Kemenangan

Baca juga: Hukum Menemukan Uang di Jalan Menurut Islam, Diambil atau Diinfakkan Bila Pemiliknya tidak Ditemukan

 

Baca juga: Hukum Menjawab Salam di Grup Whatsapp atau Medsos ,Berdosakah bila tidak Menjawab?  Penjelasan Ulama

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved