Seputar Islam

Urutan Sedekah Menurut Alquran & Hadits, Sedekah pada Kerabat yang Utama, Tetangga Dekat dan Jauh

Tetangga bukan bagian dari keluarga, namun merekalah yang paling pertama yang akan membantu kita ketika membutuhkan

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Urutan Sedekah Menurut Alquran & Hadits, Sedekah pada Kerabat yang Utama, Tetangga Dekat dan Jauh 

Dikutip dari laman baznas.go.id, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim yang artinya: 

“Apabila salah satu di antara kalian bersedekah, hendaklah dimulai dari dirinya. Dan apabila dalam keadaan itu ada kelebihan, barulah diberikannya pada kaum kerabatnya. Lalu apabila masih ada kelebihan lagi, maka buat kaum kerabatnya”.

Dalam riwayat lain dikatakan “Buat yang ada hubungan kekeluargaan dengannya, barulah untuk ini dan itu” 
Dari hadits di atas, bisa disimpulkan bahwa orang yang paling utama untuk menerima sedekah adalah dirinya sendiri dan setelahnya keluarganya.

Hal ini selaras dengan ungkapan dari Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ bahwa para ulama bersepakat, orang yang paling utama menerima sedekah adalah kerabat keluarganya.

Pada hadits yang di dalamnya bercerita tentang Rasulullah yang memberikah petuah kepada kaum wanita untuk bersedekah tepat pada idul Adha, “ Wahai para wanita sekalian, bersedekahlah, sebab aku melihat mayoritas dari kalian adalah penghuni neraka”.

Setelah berkhotbah Nabi SAW memutuskan pulang ke kediamannya. Pada saat itu, istri dari Abdullah Bin Masud mendatangi Nabi dan mengutarakan maksudnya:

“Ya Rasulullah, tadi Anda menyuruh untuk bersedekah hari ini. Ini saya punya perhiasan. Saya ingin mensedekahkan barang milik saya ini. Namun suamiku (Ibnu Masud) mengira bahwa ia dan anaknya yang lebih berhak menerimanya dari pada orang lain”. Nabi SAW pun menegaskan, “ memang benar apa yang dikatakan suamimu (Ibnu Masud) itu. Suami dan anak lebih berhak diberikan sedekah dari pada orang lain”

Urutan kedua adalah Bersedekah pada Tetangga
Tetangga ini dibagi dua lagi, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh. Berdasarkan kemampuannya, tetangga juga dirinci lagi antara tetangga yang kurang mampu dan mampu, anak yatim, fakir miskin dll.

Landasan dalilnya adalah surah An-Nissa’ ayat 36 yang menyuruh untuk berbuat baik pada tetangga baik yang dekat maupun yang jauh.

Selain sebagai bentuk empati, hal tersebut juga bisa memperbaiki hubungan antar tetangga. 

Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda kepada Abu Dzar, “Wahai Abu Dzar, jika kamu memasak sop, maka perbanyaklah kuahnya, kemudian bagilah sebagiannya kepada tetanggamu” [HR. Muslim]

Alasan pentingnya bersedekah atau berbagi kepada tetangga sebagai bentuk dari empati kita kepada mereka. Tetangga bukan bagian dari keluarga, namun merekalah yang paling pertama yang akan membantu kita ketika membutuhkan dan mereka juga yang paling sering bersosialisasi dengan kita.

 Oleh karenanya, membantu tetangga sangat dianjurkan setelah kepada keluarga dan kerabat.

 

Urutan ketiga adalah bersedekah Pada Orang Lain
Apabila Anda memiliki kelebihan rezeki, tentu saja setelah memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga kerabat dan tetangga, maka Anda bisa memberikannya pada orang-orang yang membutuhkan di luar sana, baik perorangan, maupun atas nama lembaga seperti panti asuhan, pesantren anak yatim piatu dan seterusnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved