Seputar Islam

Arti Innahum Fityatun Amanu Birabbihim Wa Zidnahum Huda, Ciri Pemuda Ideal dan Kuat Menurut Alquran

Contoh pemuda ideal dalam Alquran adalah 7 pemuda Ashabul Kahfi yang memiliki keimanan yang teguh, sehingga Allah pun menambah petunjuk bagi mereka

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Gua Ashabul Kahfi Sebagai Bukti Kebesaran Allah 

TRIBUNSUMSEL.COM --- Kalimat innahum fityatun āmanụ birabbihim wa zidnāhum hudā
adalah kutipan Surat Al Kahfi ayat 13, yang menceritakan tentang 7 pemuda ashabul kahfi. 
Ketujuh pemuda inilah yang menjadi salah satu contoh pemuda ideal dan kuat menurut Alquran.

Innahum fityatun āmanụ birabbihim wa zidnāhum hudā

 Artinya: Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

Berikut bacaan selengkapnya Surat Al Kahfi Ayat 13 dan artinya:

Surat Al-Kahfi Ayat 13


نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى

Arab-Latin: 
Naḥnu naquṣṣu 'alaika naba`ahum bil-ḥaqq, innahum fityatun āmanụ birabbihim wa zidnāhum hudā

Artinya: 
Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

 

 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kami akan menceritakan kepadamu (wahai rasul), berita tentang mereka dengan benar. Sesungguhnya para penghuni gua itu adalah para pemuda yang beriman kepada tuhan mereka dan menyambut seruanNya dan Kami menambahkan mereka petunjuk dan keteguhan di atas kebenaran.

 

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

13-14. Hai Rasulullah, Kami menceritakan kepadamu kisah agung mereka dengan benar; mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah keteguhan mereka di atas kebenaran dan Kami kuatkan hati mereka dengan keimanan dan ketentraman, ketika mereka menyelisihi kaum mereka yang kafir dengan berkata: “Tuhan yang kami sembah adalah yang telah menciptakan tujuh langit dan bumi, kami tidak akan menyekutukan-Nya dengan tuhan-tuhan lain; sungguh jika kami menyembah selain-Nya maka kami telah berpaling jauh dari kebenaran.”

 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved