Pemilihan Walikota Lubuklinggau 2024
Pengamat Imbau Warga Tak Kumpulkan KTP Tanda Dukungan ke Paslon di Pilkada : Jangan Diperalat
Pengamat Sosial Dari Universitas Sriwijaya Dr Ridho Takwa mengimbau masyarakat jangan mudah menyerahkan data kependudukan (KTP) di momen pemilu.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Satu bulan menjelang Pilkada Kota Lubuklinggau 2024, para tim sukses bakal calon wali kota (Pilwako) Lubuklinggau, Sumsel mulai gerilya mengumpulkan dukungan.
Saat ini para tim sukses mencoba merekrut pendukung dengan harus menyertakan identitas foto copy KTP hingga Kartu Keluarga (KK) .
Dalam janjinya sebelum pemilihan 27 November mendatang warga yang sudah dilakukan pendataan akan diberikan bantuan oleh calon yang mereka dukung.
Sekadar informasi Pilkada Kota Lubuklinggau 2024 saat ini diikuti oleh dua Paslon yakni Rodi Wijaya - Imam Senen (ROIS) dengan nomor urut 1 dan paslon H Rachmat Hidayat - H Rustam Effendi (YokTerus) dengan nomor urut 2.
Menangapi ini, Pengamat Sosial Dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Ridho Takwa mengimbau masyarakat jangan mudah menyerahkan data kependudukan, karena rentan disalah digunakan.
"KTP ini sangat rentan karena itu identitas pribadi, karena bisa jadi alat pembayaran (online) sekarang," ujar Ridho pada wartawan, Kamis (24/10/2024).
Menurut dosen Fisip Unsri ini akibat perbuatan semacam ini semuanya jadi korban, baik secara agama dan merusak tatanan demokrasi.
"Kalau semacam itu bisa merusak mentalitas masyarakat kita, ke depan masyarakat tidak peduli lagi apa programnya apa visinya, yang jelas berapa uang dikasih saya kasih suara," kata Ridho.
Ridho mengatakan praktek semacam ini merupakan cara kerja dari Tim Sukses sebagai upaya mengambil dana dari calon wali kota atau bupati yang mencalonkan diri.
"Khawatirnya masyarakat diperalat, mungkin nanti bisa uangnya tidak sampai, kemudian itu sebagai alasan Timses untuk mengambil uang," ungkapnya.
Bahkan apakah ke depan jaminan itu sampai ke masyarakat atau tidak, kalau pun sampai apakah dipastikan akan memilih atau tidak.
"Jadi ke depan yang jadi korban ada dua yakni calon masyarakat yang dibodohi, yang untung makelar politik itu. Misalnya dari atasannya 300 per orang hanya dibagikannya 150 per orang," ujarnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Segera Dilantik, Yoppy Karim Wali Kota Lubuklinggau Terpilih Sebut Tak Masalahkan Efisiensi Anggaran |
![]() |
---|
Siap Dilantik 20 Februari, ini Agenda Yoppy Karim Wali Kota Lubuklinggau Terpilih Setelah Pelantikan |
![]() |
---|
Penetapan 8 Paslon Terpilih di Pilkada 2024 Bakal Digelar Paling Lambat Hari Kamis, 9 Januari 2025 |
![]() |
---|
Dana Hibah Pilkada Sebesar Rp 3 M Dikembalikan Polres Lubuklinggau ke Pemkot, Takut Jadi Masalah |
![]() |
---|
Unggul di Pilkada Lubuklinggau 2024, Yoppy Karim-Rustam Efendi Keluarkan Rp 2,2 M Untuk Kampanye |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.