Berita Palembang

Diduga Depresi Pendapatannya Sedikit, Ojol di Palembang Nekat Akhiri Hidup, Sempat Kritis di RS

Seorang tukang ojek online di Palembang berinisial AB (26 tahun) ditemukan dalam kondisi sekarat bersimbah darah di ruang tamu rumahnya.

Dok Polisi
Polisi saat mengevakuasi pria yang tusuk leher sendiri di Gandus, Palembang, Selasa (22/10/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang tukang ojek online di Palembang berinisial AB (26 tahun) ditemukan dalam kondisi sekarat bersimbah darah di lantai ruang tamu rumahnya di Kecamatan Gandus, Senin (21/10/2024). 

Ab nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara menusuk leher yang menyebabkan ia kehabisan darah dan sempat dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya kritis.

Kapolsek Gandus AKP Firmansyah mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (21/10/2024) sekitar pukul 14:00 WIB, aksi nekat itu pertama kali diketahui oleh kedua orangtua Ab.

"Pada saat itu kedua saksi mendapati Korban dengan posisi sudah terbaring di ruang tamu rumah milik mereka dengan kondisi korban yang sudah tidak sadarkan diri akibat luka tusuk di leher bagian kiri dan banyak mengeluarkan darah. Pisau yang digunakan korban untuk melukai diri korban masih digenggam oleh korban," ujar Firmansyah saat dikonfirmasi, Selasa (22/10/2024).

Kemudian korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Gandus karena kondisinya kritis korban dirujuk ke RS Siti Khadijah.

Korban dirujuk ke RS Siti Khodijah dan pada sekira jam 16:00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia.

Firmansyah menerangkan korban sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online, korban diduga depresi karena merasa hanya jadi beban keluarga karena penghasilannya sedikit.

"Berdasarkan keterangan ayah korban, sebelumnya Ab sempat mengeluh karena penghasilannya tidak menghasilkan banyak uang sehingga merasa jadi beban keluarga. Korban diduga dalam keadaan depresi akibat pekerjaan dan tidak bisa mengontrol emosi," katanya.

Firmansyah menambahkan dalam perkara ini, pihak keluarga korban menyatakan ikhlas atas kejadian tersebut dan tidak ada tuntutan hukum kepada pihak manapun serta menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban.

"Keluarga ikhlas dan menolak autopsi terhadap korban, " tutupnya.

 

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Bisa menghubungi RSJ Ernaldi Bahar Palembang

Nomor Telepon (0711) 5645126
WhatsApp 0813-7365-3005.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved