Berita Musi Rawas
Senyum Sumringah Petani di Musi Rawas Dapat Bantuan Pupuk, Berharap Bisa Kurangi Biaya Tanam
Sejumlah petani di wilayah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan khususnya di Kecamatan Tugumulyo bahagia dapat bantuan pupuk dari pemerintah pusat.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS -- Sejumlah petani di wilayah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan khususnya di Kecamatan Tugumulyo, kini tengah bahagia.
Pasalnya, bantuan berupa pupuk, insektisida dan benih dari pemerintah pusat turun.
Rudi salah seorang petani di Tugumulyo mengaku senang dengan adanya bantuan tersebut dari pemerintah. Terlebih saat ini, sudah memasuki masa tanam.
"Tentu senang, apalagi bantuan ini gratis. Pas banget turunnya, katen sekarang sudah mulai tanam, ada sebagian yang tanam dan ada yang belum," kata Rudi kepada Sripoku.com, Sabtu (19/10/2024).
Rudi berharap, agar bantuan tersebut secara rutin turun ke para petani. Sehingga sangat membantu untuk mengurangi biaya tanam dan perawatannya.
"Dapatnya itu pupuk NPK, kemudian ada bibit dan juga insektisida. Tapi yang ini bibitnya belum turun, baru pupuk dan insektisida," ungkap Rudi.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian di Tugumulyo, Hindun mengatakan, bantuan tersebut merupakan program Biofortifikasi, dari pemerintah pusat.
"Itu bantuan dari pusat langsung untuk petani yang disalurkan melalui kelompok tani," kata Hindun saat di konfirmasi.
Dijelaskan Hindun, Biofortifikasi merupakan program atau kegiatan pemuliaan tanaman untuk meningkatkan kualitas nutrisi bahan pangan.
"Tujuannya, untuk memperbaiki gizi konsumen, meningkatkan daya adaptasi tanaman, dan menguntungkan secara agronomi dan ekonomi," jelasnya.
Ditambahkan Hindun, setiap petani mendapatkan bantuan berupa pupuk NPK, kemudian bibit dan insektisida. Hanya saja, untuk saat ini bantuan berupa bibit turun.
"Ada 3 jeni bantuan yang didapat petani, tapi sekarang baru 2, untuk bibit belum turun. Mungkin dalam waktu dekat ini menyusul," ungkapnya.
Hanya saja sambung Hindun, penyaluran bantuan tersebut tidak bisa dipastikan kapan akan turun. Sebab, bantuan tersebut menyesuaikan anggaran satu pemerintah pusat.
"Jadi tidak tentu, kapan turunnya. Apakah setahun sekali, atau 3 bulan sekarang. Karena tergantung dengan anggaran satu pusat," tegasnya.
Lebih lanjut Hindun menjelaskan, kuota setiap petani jug tidak dibatasi, tergantung luasan lahan persawahan yang dimiliki oleh petani.
"Tapi ada hitungannya, untuk satu hektar lahan sawah jatahnya 100 kilogram pupuk. Tapi kan, petani ini ada yang cuman punya 0,5 hektar ada yang punya 0,2 hektar," tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Honorer Non Database di Musi Rawas Bakal Diajak Temui KemenPANRB |
![]() |
---|
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Puluhan Honorer Non Database Ngadu ke DPRD Musi Rawas |
![]() |
---|
Masa Jabatan Habis, 13 Kades di Musi Rawas Bakal Menjabat Lagi Hingga 2 Tahun Ke Depan |
![]() |
---|
2.300 Honorer di Musi Rawas Jadi Prioritas Pengusulan PPPK Paruh Waktu, Non Prioritas Ada 800 Orang |
![]() |
---|
Baterai dan Panel Surya Alat Pengamatan Hujan Milik BMKG di Musi Rawas Dicuri, Penting Pantau Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.