Menteri Prabowo Gibran

Kisah Ni Luh Puspa Jalani Hidup Penuh Tantangan Sejak Kecil, Sempat Kerja Pemecah Batu Bantu Kakek

Ni Luh Puspa jadi satu dari sekian nama bakal menjadi calon wakil menteri (Wamen) di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

|
Editor: Moch Krisna
Instagram Ni Luh Puspa
Kisah Hidup Ni Luh Puspa Sempat Jalani Kehidupan Sulit Saat Masih Kecil 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ni Luh Puspa jadi satu dari sekian nama bakal menjadi calon wakil menteri (Wamen) di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Setelah Ni Luh Puspa dipanggil untuk mengikuti pembekalan wamen di kediaman Prabowo di Hambalang.

Wanita yang berprofesi sebagai presenter Kompas TV mendapatkan tawaran untuk bergabung satu hari sebelum hari pembekalan dilakukan.

Tak hayal publik bertanya-tanya mengenai siapa sosok Nih Luh Puspa.

Menarik ditelisik, ternyata Ni Luh Puspa memiliki perjalanan hidup penuh inspiratif.

Hal tersebut sempat diceritakan dalam podcast kode yang tayang di youtube Kompas TV.

Sosok Ni Luh Puspa Jadi Wamen di Kabinet Prabowo Gibran, Presenter Kompas TV Berparas Cantik
Sosok Ni Luh Puspa Jadi Wamen di Kabinet Prabowo Gibran, Presenter Kompas TV Berparas Cantik (instagram/niluhpuspa)

Di podcast tersebut, Ni Luh Puspa menceritakan kehidupan di masa kecil yang terbilang sulit.

Adapun Ni Luh Puspa harus hidup dengan kakek dan nenek lantaran kedua orang tuanya pergi merantau ke Makassar.

Tinggal di desa kecil di Bali, Nih Luh Puspa memulai perjalanan hidup penuh dengan tantangan.

"Jadi tuh sebenernya waktu aku kecil, dibawa sama bapakku ke Bali sama adikku, aku anak pertama makanya namanya Ni Luh, anak perempuan pertama. Nah aku tinggal sama kakek dan nenekku, bapakku balik ke Makassar, kita tinggal di kampung yang ga ada listrik ga ada air, jalanannya itu tanah,"tuturnya.

"Kalau musim hujan aku ga pakai sepatu kesekolah karena itu akan becek, terus aku harus nyebrang 3 parit bukan, tapi sungai juga bukan, terus udah deket baru aku pakai sepatu," katanya.

Menurut ceritanya, kala itu ia harus bekerja membantu kakek dan neneknya karena demi mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Dari situlah Ni Luh Puspa ikut bekerja dan melakukan kegiatan apapun bersama kakek neneknya demi mendapatkan uang.

Ia pernah menjual tali buatan sang kakek hingga ayam di kampungnya.

Bahkan Ni Luh Puspa sempat jadi tukang pemecah batu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved