Seputar Islam

Kisah Nabi Musa yang Berdoa Robbi Inni Limaa Anzalta Ilayya Min Khoirin Faqir, Arti & Keutamaannya

Surat Al-Qasas kerap disebut surat Nabi Musa, sebab dalam surat ini menceritakan kisah Nabi Musa as.Al-Qasas sendiri memiliki arti kisah atau cerita

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Kisah Nabi Musa yang Berdoa Robbi Inni Limaa Anzalta Ilayya Min Khoirin Faqir, Arti & Keutamaannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM --Doa Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir artinya adalah : Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.

Doa Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir adalah kutipan dari Alquran Surat Al-Qasas ayat ke 24., yang menceritakan tentang Nabi Musa Alaihissalam (AS).

Berikut bacaan Surat Al Qasas ayat 24
selengkapnya:

فَسَقٰى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلّٰىٓ اِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ اِنِّيْ لِمَآ اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ

Latin: 

Fa saqā lahumā ṡumma tawallā ilaẓ-ẓilli fa qāla rabbi innī limā anzalta ilayya min khairin faqīr (QS. 28:24).

Arti atau terjemahannya yaitu:

"Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: 'Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku'."

Doa Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir memiliki keutamaan dalam surat Al-Qasas.

Orang yang membacanya akan dilepaskan oleh Allah segala kesulitan-kesulitan hidup dan Allah mudahkan untuk mendapatkan kebaikan.

Karena doa Nabi Musa, Allah berikan jaminan keamanan bagi yang membaca doa ini. Kemudian Allah kumpulkan dengan orang-orang saleh, lalu yang lebih dahsyat lagi Allah nikahkan Musa dengan anak Nabi Syu'aib.

Oleh karenanya, doa Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir kerap kali dibacakan bagi seseorang yang menginginkan jodoh terbaik.

Selain itu, makna dari QS Al-Qasas ayat ke-24 ini juga dikaitkan dengan rezeki atau kemudahan dalam mencari rezeki.

Konteks saat ini dalam penafsiran ulama berbeda. Ada yang menafsirkan terkait rezeki (atau makan).

Ada pula ulama yang menafsirkan ini terkait dengan pekerjaan Nabi Musa yang sedang mengembala atau menolong ternak dengan sebuah minuman lantas berdoa. (Tafsir Al-Wajiz, Prof Wahbah Zuhailli).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved