Speedboat Cagub Maluku Utara Terbakar

20 Tahun Berteman Benny Laos, Tito Karnavian Kenang Cagub Maluku Utara Sosok Bersih dan Lurus

20 tahun berteman, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kuak kenangan dengan Benny Laos calon gubernur Maluku Utara yang me

Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.com/Febryan Kevin)
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat ditemui di Ruma Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, ia menceritakan sempat meremehkan Benny Laos maju sebagai Bupati Morotai. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- 20 tahun berteman, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kuak kenangan dengan Benny Laos calon gubernur Maluku Utara yang meninggal dunia dalam insiden meledaknya speedboat, Sabtu (12/10/2024).

Tito Karnavian mengatakan, jika sosok Benny dikenal bersih dan lurus.

Almarhum disebut menghindari korupsi APBD. Sebab, Benny merupakan sosok kaya raya sehingga hidupnya hanya untuk mengabdi.  

"Dia merasa sudah cukup dan dia ingin betul melihat ada perubahan di masyarakat, terutama untuk masyarakat kurang mampu," ucap Tito.

Niat itu pula lah yang mendorong Benny mencalonkan sebagai gubernur Maluku Utara periode 2024-2029.  

"Dia melihat masih banyak masyarakat Maluku Utara yang di bawah kemiskinan ya, itu yang mendorong dia bercerita kepada saya, dia ingin maju sebagai calon gubernur. Saya sampaikan 'ya silakan saja itu hak politik anda,' saya bilang begitu," tambah Tito. 

Speedboat Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos terbakar di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, Sabtu (12/10/2024).
Speedboat Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos terbakar di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, Sabtu (12/10/2024). (TribunTernate.com)

Tito mengungkapkan, ia sudah mengenal sosok Benny Laos sejak berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Benny merupakan teman main golf hingga minum kopi. "Saya sebagai teman lama sekali, 20 tahun saya, sangat merasa kehilangan. 

Dia adalah sosok orang yang sangat setia kepada kawan. Selalu membela kawan," pungkas dia.

Diketahui sebelumnya, Speedboat yang membawa rombongan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, Benny Laos-Sabrin Sehe, terbakar pada Sabtu (12/10/2024), di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, Maluku Utara. 

Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rahman mengatakan, insiden kebakaran itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIT. Akibatnya, 5 orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.

 "Satu orang perempuan, 4 orang laki-laki," kata Fatur, dikutip dari Breaking News Kompas TV, Sabtu.

Lima orang korban yang teridentifikasi adalah Ester Tantri, Mudin A Wahid, Nasrun, Mahsudin Ode Muisi, Handani Buamona Bot.

Kronologi Kejadian

Sebelumnya, Insiden kebakaran terjadi di Pelabuhan Bobong, Desa Bobong, Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10/2024) sekira pukul 14.05 WIT.

Di dalam speedboat berisikan sejumlah penumpang, di antaranya Benny Laos (Cagub Maluku Utara), Shely Tjoanda (istri Benny Laos).

Hendrata Thes (Cabup Kepulauan Sula), Ester Tantry (Anggota DPRD Maluku Utara) dan Mubin A Wahib (Ketua PPP Maluku Utara).

Speedboat tersebut diinformasikan akan bertolak dari Desa Bobong ke Desa Kawalo Kecamatan Taliabu Barat.

Adapun agenda rombongan Cagub Maluku Utara nomor urut 4 ke Desa Kawalo untuk berkampanye.

Belum sempat bertolak dari pelabuhan, speedboat tiba-tiba meledak yang disertai kobaran api.

Sayangnya, ledakan terjadi kala semua rombongan sudang berada di dalam atau sudah menaiki speedboat.

Sempat Diingatkan Polisi

Speedboat yang ditumpangi Benny Laos dan rombongannya mengalami kebakaran di Pelabuhan Bobong, Desa Bobong, Pulau Taliabu, Maluku Utara sekira pukul 14.05 WIT pada Sabtu (12/10/2024).

Benny dan 5 penumpang lainnya dikabarkan tewas dalam peristiwa itu.

Speedboat itu diisi bahan bakar minyak (BBM) sebelum Benny dan rombongan berangkat menuju Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat, untuk melakukan kampanye.

Pihak kepolisian sempat memberi peringatan saat speedboat melakukan pengisian BBM karena kondisi mesin, AC, kompor listrik, dan genset menyala.

Kekhawatiran pihak kepolisian itu pun terjadi, selang lima menit diberi peringatan, speedboat pun meledak disertai kobaran api. 

"Sebelum kejadian ledakan, Wakapolres Pulau Taliabu Kompol Sirajudin bersama Kasie Dokkes merapat ke speedboat untuk mengecek aktivitas paslon dan mengingatkan untuk berhati-hati saat pengisian BBM,"  kata Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, Sabtu (12/10/2024), dikutip dari Tribunnews.com

"Karena saat pengisian BBM kondisi mesin kapal, kompor listrik, AC dan genset di dalam speedboat dalam keadaan menyala," sambungnya.

Totok mengatakan, speedboat itu meledak setelah Wakapolres Pulau Tallabu dan Kasie Dokkes meninggalkan kapal yang ditumpangi sekitar 33 orang itu. 

Speedboat meledak sekitar pukul 14.05 WIT. 

Saat itu, Benny Laos dan rombongan sudah berada di dalam speedboat.

"Selama 10 menit berbincang dalam speed, Bapak Wakapolres bersama rombongan perwira pertama Polres turun dari speedboat."

"Selang 5 menit berjalan di pelabuhan terjadilah ledakan bersama kobaran api di speedboat paslon," ucap Totok. 

Setelah insiden terjadi beberapa saat, petugas gabungan TNI-Polri dan Damkar Taliabu langsung melakukan pemadaman api.

Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan 2 unit mobil Damkar dibantu warga sekitar.

Setelah api padam, petugas pun melakukan evakuasi terhadap para korban.

Korban pertama meninggal dunia yang ditemukan adalah anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Ester Tantry.

Almarhumah langsung dievakuasi ke klinik Dokter Ama.

Kemudian, pada pukul 15.40 WIT, ditemukan satu orang korban meninggal dunia atas nama Mubin A Wahid (Ketua DPW PPP Prov Malut) dan dilarikan ke RSUD Bobong.

Sekitar pukul 16.00 WIT kembali dievakuasi dua korban meninggal dunia Bripka Hamdani Buamonabot (Anggota Polres Kepulauan Sula) dan Operator Speedboat. 

Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Bobong.

Sementara itu, Benny Laos dievakuasi ke RSUD Bobong.

Nyawa Benny Laos tak tertolong setelah mengalami koma. 

Ia pun dinyatakan meninggal dunia pukul 17.20 WIT.

"Calon Gubernur Malut (Benny Laos) telah dinyatakan meninggal dunia pukul 17.20 WIT,” kata Kapolres.

Permintaan Terakhir Benny Laos

Sebelum meninggal dunia gegara alami patah kaki dan menderita luka bakar, Benny Laos rupanya memiliki permintaan terakhir pada sang istri, Sherly Tjoanda. 

Hal ini diungkap sang istri lewat Instagram miliknya @s_tjo.

Sherly Tjoanda mengungkapkan sehari sebelum kejadian Benny Laos tetap memaksakan untuk bertemu warga.

Sedangkan Sherly Tjoanda bersama tim memilih untuk menunggu di speedboat.

"Tuhan jaga dia @benny.laos ….

Ketika saya pun sdh lelah … dan memilih istirahat di kapal .. 

si hubby memilih untuk tetap turun.. untuk bakudapa, lihat langsung, & mendengar apa kebutuhan teman teman di pulau …

Kata hubby .. “saya harus turun, mereka sudah tunggu - saya harus liat langsung kondisi mereka di pulau”," tulis Sherly Tjoanda di Instagramnya.

Pernyataan Benny Laos bak firasat sang istri akan meninggal dunia.

Berikut Enam Korban Meninggal Dunia:

1. Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos

2. Anggota DPRD Maluku Utara Ester Tantri

3. Ketua PPP Maluku Utara, Mudin A Wahid

4. Anggota Polres Kepulauan Sula, Hamdani Buamonabot

5. Mahsudin Ode Muisi.

6. Nasrun.

Sedangkan korban yang dilaporkan selamat di antaranya:

1. Shely Tjoanda (istri Benny Laos)

2. Hendra Thaes (Calon Bupati Kepulauan Sula)

3. Sance finoa

4. Nursan kurung

5. Muh. Iqbal

6. Ignatius Aditya Pramana

7. Haidar Azzam

8. Tora

9. Klaudia Vega Adarta

10. Meriana Meskopa

11. Susianto

12. Irsan

13. Faisal

14. Irfan B Daeng

15. Rachmat sudarsono

16. Pangeran Amir

(*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved