Pilkada

Keluarga Jorjoran Bantu Kampanye, Mantan Kepala Daerah Turun Gunung Bantu Istri di Pilkada di Sumsel

Tim keluarga kandidat calon kepala daerah bahu membahu membantu kampanye keluarga mereka yang maju dalam perhelatan kepala daerah.

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Ilustrasi - Keluarga Jorjoran Bantu Kampanye, Mantan Kepala Daerah Turun Gunung Bantu Istri di Pilkada di Sumsel 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Tim keluarga kandidat calon kepala daerah bahu membahu membantu kampanye keluarga mereka yang maju dalam perhelatan kepala daerah.

Hal ini terlihat dari kehadiran Calon Wakil Gubernur Sumsel, H Cik Ujang, mendampingi pasangan Calon Bupati Lahat, Lidyawati tidak saja menjadi magnet bagi calon pemilih.

Namun, Cik Ujang, punya peran besar dalam mendongkrak suara bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lahat, Lidyawati-Haryanto.

Maklum saja, Cik Ujang, yang merupakan mantan Bupati Lahat, memiliki basis dan loyalis kuat yang tersebar di Kabupaten Lahat. Disisi lain, sebagai seorang suami bagi Lidyawati, tentu kemenangan menjadi harga mati bagi Cik Ujang.

Tak hanya itu, kehadiran Cik Ujang, mendampingi Lidyawati saat sosialiasi dan kampanye bak pepatah menyelam sambil minum air.

Selain untuk mengamankan suara di Pilkada Lahat juga untuk mengamankan suara Kabupaten Lahat, untuk Pilgub Sumsel.

Bagi pendukung pasangan Lidyawati-Haryanto, dalam konstalasi Pilgub Sumsel dan Pilkada Lahat, pasangan Herman Deru-Cik Ujang dan Lidyawati-Haryanto merupakan satu paket.

"Herman Deru-Cik Ujang untuk Pilgub Sumsel. Lidyawati-Haryanto untuk Pilkada Lahat, " ungkap Ihsan Chandra Wijaya, SE, tim pemenangan pasangan Lidyawati-haryanto.

Sementara, Calon Wakil Gubernur Sumsel yang juga suami dari Lidyawati, mengungkapkan ia akan all out untuk kemenangan pasangan Lidyawati-Haryanto di Pilkada Lahat.

Bukan saja karena Lidyawati merupakan istrinya dan H Haryanto, yang merupakan wakil Bupati Lahat sejak ia menjabat Bupati Lahat, namun baginya pasangan Lidyawati-Haryanto merupakan pasangan yang paling tepat untuk melanjutkan roda kepemimpinan dan pembangunan di Kabupaten Lahat.

"Tentu sebagai seorang suami dan merupakan satu paket dengan Pilgub Sumsel, tenaga, pikiran dan materi saya korbankan demi pasangan ini," ucap Cik Ujang.

Sementara pantauan media, ini sejak pasangan Lidyawati-Haryanto dideklarasikan Cik Ujang, sendiri terus terjun ke masyarakat mengenalkan pasangan dan mengajak masyarakat mendukung pasangan Lidyawati-Haryanto. Ia juga mengajak tim yang sebelumnya memenangkan ia dan Haryanto di Pilkada Lahat, bermigrasi mendukung pasangan Lidyawati-Haryanto.

Disisi lain, diprediksi pasangan Herman Deru-Cik Ujang sendiri akan meraup suara signifikan di Kabupaten Lahat. Dukungan masyarakat sendiri didasari selain Cik Ujang, merupakan warga Lahat, jika Cik Ujang terpilih pembangunan di Kabupaten Lahat akan semakin cepat apalagi jika Lidyawati-Haryanto.

Ridho Turun Gunung Kampanyekan Istri

Tak hanya Cik Ujang, mantan Walikota Prabumulih dua periode H Ridho Yahya yang merupakan suami Hj Suryanti Ngesti Rahayu, turun gunung mengikuti kampanye calon walikota dan wakil walikota Prabumulih nomor urut 3.

Ridho masih menjadi magnet dan memiliki kharisma yang sangat dahsyat. Betapa tidak, pria anak tiga itu setiap hadir kampanye selalu diserbu masyarakat bahkan banyak yang meminta foto dengan dirinya.

Seperti saat melaksanakan kampanye hari kedua di Kelurahan Majasari Kecamatan Prabumulih Selatan, pada Kamis (26/9/2024). Warga rela datang untuk menemui Ridho Yahya dan berharap seluruh program yang selama ini dijalankan dilanjutkan pasangan nomor urut 3 Hj Ngesti - H Mat Amin (Ber-Gema).

"Pokoknya kami mau Pak Ridho tu lah, kami akan dukung Bu Ngesti dan Pak Mat Amin," ungkap Rika, satu diantara warga kepada wartawan.

H Ridho Yahya yang merupakan ketua Majelis Koalisi Pemenangan pasangan calon nomor 3 menyampaikan orasi politiknya di hadapan warga.
Ridho menyampaikan, jika Paslon Ngesti - Amin terpilih sebagai walikota dan wakil walikota maka 11 program unggulan yang manfaatnya terkenal menyentuh masyarakat secara langsung akan dilanjutkan.

Seperti program silaturahmi pagi bersama masyarakat sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasinya, program Tolak tambang batu bara, bangun rumah tidak layak huni, Gas Kota, Baca tulis Alquran, dan lainnya.

"Untuk itu kita menangkan ibu Ngesti dan Pak Mat Amin. Kalu dak galak milih ibu Ngesti, pilih pak Mat Amin, kalu dak galak milih pak Mat Amin, pilih nomor tiga, tapi kalu dak galak jugo pilih aku," kata Ridho.

Sedangkan calon Walikota Prabumulih, Hj Ir Ngesti Ridho Yahya dalam orasinya mengatakan, selain komitmen untuk melanjutkan program mantan walikota Ridho Yahya yang sudah terbukti, Ngesti juga berfokus pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca juga: Apel Siaga Pengawasan Pilkada Sumsel Tahun 2024, Bawaslu Ajak Masyarakat Awasi Bersama

Baca juga: Datangi Desa Sukadamai, Enos Janji Tuntaskan Infrastruktur Jalan Jika Menang Pilkada OKU Timur 2024

Kepala BKPSDM Cuti Dampingi Suami

Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau, Hj Yulita Anggraini melakukan Cuti Diluar Tanggungan Negara (CTLN) untuk fokus mendampingi suaminya selama pencalonan Pilkada 2024.

Untuk sementara jabatan istri calon Wali Kota Lubuklinggau H Rodi Wijaya ini digantikan oleh Sekretaris Badan (Sekban) BKPSDM yakni Febrian Saputra sebagai Plt.

Proses serahterima jabatan sementara Yulita Anggraini ke Febrian Saputra dipimpin langsung oleh Pj Wali Kota Lubuklinggau Koimudin di ruang kerjanya kantor Pemkot Lubuklinggau.

Yulita menyampaikan melakukan cuti diluar tanggungan negara terhitung 1 Oktober 2024 kemarin sampai tiga bulan kedepan atau sampai akhir Desember mendatang.

"Mulai terhitung mulai 1 Oktober 2024 saya dan Ibu Kolbiyah istri pak Imam Senen melakukan cuti diluar tanggungan negara," kata Yulita pada wartawan, Jumat (4/10/2024).

Yulita menjelaskan pengajuan cuti sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu sebelum akhirnya berkas pengajuan cuti mereka disetujui.

"Jadi TMT nya 1 Oktober, kemarin selaku ASN sebelum cuti sudah menyelesaikan tugas-tugas kedinasan sampai batas sebelum kami melakukan cuti, mudah-mudahan kalau pun masih ada tugas tersisa akan dilanjutkan Plt Kaban yang baru supaya administrasi tetap jalan," ujarnya.

Yulita mengaku memahami bahwa memang cuti sengaja diambil untuk mendampingi suaminya secara full dan memberikan dukungan moril werta waktu, mengingat kapasitasnya sebagai ASN di posisi pejabat pimpinan tinggi pratama sudah tinggi sekali.

"Memang tidak bisa dibagi lagi, bila disambil-sambil akan kurang profesionalitas dalam bekerja," ujarnya.

Yulita sekaligus juga memohon doa kepada masyarakat Lubuklinggau, bahwa mudah -mudahan Pilkada di Lubuklinggau berjalan sesuai mestinya aman lancar seperti Pilkada dulu berjalan kondusif.

Menurutnya cuti ini sebagai bentuk dukungan moril istri kepada suami dan sebagai bentuk profesionalitas sebagai seorang ASN, walaupun ada Permen Pan yang mengecualikan dan mespesialisasikan posisi istri dari seorang kandidat.

"Tapi apa nanti akan tidak maksimal, bekerja juga tidak maksimal dan dukungan kepada suami juga tidak maksimal, makanya harus memilih salah satunya," ungkapnya.

Yulita menambahkan bahwa jabatan itu adalah sebuah tanggung jawab dan amanah, sementara mendampingi suami bagian dari takdir seorang istri.
"Saya menyakini sebagai perempuan jabatan itu adalah amanah dan mendampingi suami itu adalah takdir yang tidak bisa dititipkan dengan yang lain," ujarnya.

Sementara, PJ Wali Kota Lubuklinggau, Koimudin mengapresiasi langkah kepala BKPSDM Lubuklinggau dan istri Imam Senen melakukan cuti diluar tanggungan negara karena ikut terlibat selama Pilkada.

"Ibu Yulita Anggraini sudah melakukan cuti diluar tanggungan negara terhitung satu Oktober 2024 dalam rangka konsentrasi mendampingi suami beliau mencalonkan diri ikut Pilkada," ujarnya.

Sebagai pimpinan Koimudin sekaligus sebagai Pj Wali Kota Lubuklinggau salut atas sikap keduanya sebagai seorang birokrat profesional yang bisa menempatkan bahwa memang harus mendampingi suaminya secara full.

"Sehingga sudah shalat istikharah dan tahajud jika memang dibenarkan aturan per 1 Oktober 2024 mengajukan cuti diluar tanggungan negara," bebernya.
Untuk itu, karena sudah mengajukan cuti diluar tanggungan negara, Koimudin menunjuk pelaksana tugas kepala BKPSDM ke sekretaris BKPSDM.

"Sekali lagi kami mengapresiasi langkah sikap profesionalitas seorang birokrat kepala BKPSDM, cutinya 3 bulan dan Januari nanti beliau aktif kembali sebagai kepala BKPSDM," ujarnya.

Selain Yuli, Hj Reni Indayani Fikri juga cuti sebagai ASN di Pemkot Prabumulih demi bisa ikut kampanye sang suaminya H Andriansyah Fikri.

Menanggapi hal itu Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih H Elman ST MM angkat bicara. Terkait Hj Reni Indayani Fikri, orang nomor satu di kota Prabumulih itu mengatakan yang bersangkutan telah mengajukan cuti dan telah disetujui.

"Beliau itu cuti di luar tanggungan negara, jadi telah cuti," tegasnya singkat kepada sejumlah wartawan, akhir pekan kemarin.

Gaet Suara Milenial untuk Ayah Askolani

Terpisah Anggota DPRD Sumsel M Syarif Hidayatullah Askolani Putra, yang merupakan putra sulung dari H Askolani Jasi juga ikut mengkampanyekan sang ayah. Karena saat ini memasuki masa kampanye, Kak Ari sapaan akrabnya juga ikut turun tangan membantu sang ayah untuk menggaet pemilih.

"Saya sebelumnya di bantu ayah yang langsung turun ke lapangan ketika saya kampanye. Sekarang, bergantian saya yang ikut turun ke lapangan guna mengkampanyekan ayah," katanya, Senin (7/10/2024).

Lanjut Kak Ari, karena dirinya masuk jalangan milenial, membuat dirinya turun ke kalangan milenial. Terlebih, dirinya sebagai penanggung jawab Timnasta atau tim milenial ASTA, dirinya berupaya untuk berupaya bagaimana menarik suara milenula sebanyak-banyaknya.

Karena, suara milenial di Banyuasin terbilang juga cukup banyak. Dari sinilah, Kak Ari berupaya agar pergerakan yang dilakukan untuk mencari suara milenial sebanyak-banyaknya.

"Kalau untuk caranya, pasti cara-cara milenial. Karena, untuk menarik suara milenial mempunyai suara sendiri. Berbeda dengan cara menarik suara orangtua," ungkapnya.

Selain sibuk untuk menyelesaikan kuliahnya di UMP, mulai menjalankan tugasnya sebagai anggota DPRD Banyuasin, juga berupaya untuk menggaet pemilih milenual dan pemilih pemula.

"ASTA khususnya saya pribadi, juga memperhatikan apa yang menjadi keinginan kalangan milenial yang ada di Banyuasin. Pastinya, segala upaya bagaimana bisa sebanyak-banyaknya menggaet suara milenial," pungkasnya.

Dukungan Ayah

Selain mendapat dukungan dari 5 partai politik (parpol), untuk berlayar di pilkada Kabupaten Ogan Komering Ilir, Muchendi Mahzareki dan Supriyanto (Muri) juga dibayang bayangi dua kekuatan besar yang ikut serta memberikan dukungan adanya sosok mantan Bupati OKI tahun 2004 – 2013 (dua periode) Ir. Ishak Mekki yang merupakan ayah kandungnya dan Bupati OKI tahun 2014 – 2024 (dua periode) yaitu H. Iskandar SE.

Dengan dukungan kedua tokoh hebat di Bumi Bende Seguguk ini, Muchendi menyakini elektabilitasnya menjadi lebih meningkat dan potensi kemenangan semakin terbuka lebar.

"Tentu saya terharu, bangga dan merasa terhormat bisa di dukung oleh banyak partai besar," katanya kepada Tribunsumsel.com, Minggu (4/8/2024) pagi.

Jalur Privilege 

Pengamat Politik Sumsel Yulion Zalfa berpendapat dalam sistem demokrasi yang ideal, individu memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam proses politik. Namun, ketika posisi-posisi penting diwariskan di dalam satu keluarga, kesempatan ini menjadi terbatas. Hal ini menghambat munculnya pemimpin-pemimpin baru yang lebih berkualitas serta mengurangi dinamika politik yang sehat.

Tentu saja fenomena ini menunjukkan bahwa beberapa wilayah di Sumatera Selatan sedang ada kemunduran demokrasi.

Diakuinya, tidak ada aturan yang melarang bagi satu keluarga untuk maju sebagai kepala daerah, akan tetapi secara etis ini menunjukkan bahwa calon kepala daerah kita kebanyakan masuk dari "jalur" khusus atau diendorse oleh tokoh tertentu yang masih satu keluarga, sehingga saat kampanye pun modal sosial keluarga sebelumnya harus dipakai, sehingga kemampuan calon lewat ide dan gagasan tidak tampak, hanya berbasis popularitas tokoh tertentu.

"Kita miris melihat ini, kita seperti kekurangan tokoh, sehingga calon yang maju hanya dari keluarga keluarga itu saja, ini menunjukkan bahwa calon kepala daerah tidak berbasis ide dan gagasan akan tetapi lewat jalur privilege," kata Dosen UIN Raden Fatah ini.

Sebagai unit terkecil dalam pertalian sosial, keluarga memberikan pengaruh kuat terhadap pilihan politik publik Indonesia. Survei periodik Kompas Desember 2023 merekam kuatnya faktor keluarga dalam memengaruhi keputusan politik seorang individu.

Pengaruh ini berlaku baik dalam pilihan partai politik maupun pilihan presiden. Dengan kata lain, faktor kekerabatan dalam keluarga masih menjadi tumpuan pertimbangan preferensi politik.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved