Berita OKU Timur

1.046 Warga OKU Timur Positif TBC Hingga September 2024 dari Anak Sampai Dewasa, Kenali Gejalanya

Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur mencatat sudah ditemukan 1.046 warga wilayah setempat menderita penyakit Tuberkulosis (TBC) sepanjang 2024.

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur M Ya'kub mengungkap sebanyak 1.046 Warga OKU Timur positif TBC hingga September 2024. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur mencatat sudah ditemukan 1.046 warga wilayah setempat menderita penyakit Tuberkulosis (TBC) sepanjang 2024.

Di mana angka tersebut mencapai 46,3 persen dari Estimasi atau perkiraan kasus TB di OKU Timur sebanyak 2.257.

Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur M Ya'kub SKM MM mengatakan, angka temuan kasus TBC di OKU Timur selama Januari-September 2024 mencapai 1.046 kasus.

"Masih perlu edukasi kesadaran masyarakat serta dukungan dari seluruh stakeholder terkait untuk upaya pencegahan penyakit TBC. Terutama peningkatan kinerja Puskesmas di seluruh OKU Timur karena mereka merupakan garda terdepan," katanya, Kamis (03/10/2024).

Lanjut kata dia, pada tahun 2023 jumlah kasus TB di OKU Timur mencapai 1.325 kasus dengan angka kesembuhan 96 persen.

"Untuk kasus yang ditemukan di tahun 2023 memang lebih tinggi namun untuk angka kesembuhan mencapai 1.298," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, ratusan penderita penyakit TBC ini mulai dari pasien anak hingga dewasa yang dirawat di rumah sakit di Kabupaten OKU Timur. 

"Untuk penderita TBC ini hampir di semua kalangan usia. Serta tidak memandang kalangan sosial atau semua lapisan masyarakat bisa terkena TBC," ujarnya. 

Untuk menekan angka penyebarannya, kata dia, pihaknya melakukan upaya pelacakan kasus sedini mungkin melalui pemeriksaan kontak erat pasien TBC.

Dinas Kesehatan OKU Timur pun melakukan uji skrining terhadap warga yang rentan mengidap TBC.

Di mana hal ini untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus penyakit tersebut secara aktif dan masif pada kelompok komunal yang berisiko tinggi.

"Karena semakin banyak ditemukan kasus tersebut maka lebih cepat memutus rantai penyebarannya," jelasnya.

Ia menjelaskan, Tuberkulosis atau yang juga dikenal dengan TBC adalah penyakit paru-paru akibat kuman mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini menimbulkan beberapa gejala berupa batuk terus menerus yang berlangsung lama, lemas, demam meriang berkepanjangan lalu kadang berdahak bercampur darah.

"Lalu berat badan turun, tidak nafsu makan, sesak nafas, nyeri dada dan berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan," ucapnya. 

Penyakit ini pun mudah menular pada manusia yang memiliki daya tahan tubuh rendah melalui percikan ludah yang keluar dari penderita TBC ketika berbicara, batuk dan bersin.

"TBC ini tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga tulang, usus atau kelenjar," ujar dia.

Ia juga mengingatkan bagi penderita TBC ini harus rutin minum obat supaya bakteri benar-benar mati tidak hanya tidur sementara. 

"Serta melakukan terapi pencegahan bagi keluarga yang tinggal serumah dengan pasien TB," ucapnya.

Selain itu juga ia mengingatkan kepada penderita maupun masyarakat yang terkena batuk menerapkan etika batuk.

Untuk mencegah penularan juga harus menjalankan etika batuk seperti menggunakan unakan masker, terutama bila anda sedang berada di keramaian atau bersama orang lain.

"Tutup hidung dan mulut dengan menggunakan lengan dalam. Tutup mulut dan hidung dengan tisu, jangan lupa membuangnya di tempat sampah. Cucilah tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun," bebernya.

Secara langsung TB dapat dihindari dengan menjalankan kehidupan pribadi sehat seperti tidak merokok. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi seimbang.

Serta rumah yang cukup mendapatkan sinar matahari dan mempunyai sirkulasi udara yang baik. Agar rumah mendapatkan sinar matahari dan udara yang cukup, bukalah jendela pada pagi hari secara teratur. Dan juga menjemur kasur atau tikar secara teratur agar tidak lembab.

"Secara tidak langsung TB dapat dihindari dengan berolahraga teratur, Cukup beristirahat, Tidak tidur larut malam. Secepatnya membawa bayi berusia di bawah 3 bulan untuk mendapatkan vaksin BCG," pungkasnya.
 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved