Berita Viral

Nasib Guru Ngaji di Ponggok Blitar Lempar Kayu Berpaku ke Santri MKA hngga Tewas, Ini Kata Kemenag

Ustaz atau guru ngaji di Ponggrok Blitar melempari kayu berpaku saat hendak menyuruh para santri untuk segera melaksanakan salat dhuha di pagi hari.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Liputan6
Pondok pesantren (Ponpes) di salah satu Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Ustaz atau guru ngaji di Ponggrok Blitar melempari kayu berpaku saat hendak menyuruh para santri untuk segera melaksanakan salat dhuha di pagi hari. Kemenag menegaskan kekerasan dalam lembaga pendidikan, apapun bentuknya tidak selayaknya dilakukan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus seorang guru ngaji melempari kayu berpaku kepada santrinya hingga tewas salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar menyita perhatian publik.

Ustaz atau guru ngaji itu melempari kayu berpaku saat hendak menyuruh para santri untuk segera melaksanakan salat dhuha di pagi hari.

Atas kejadian ini, santri berinisial MKA (13) tersebut sempat koma dua hari hingga dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (17/9/2024).

Baca juga: Kronologi Santri di Ponggok Blitar Tewas Setelah Terkena Lemparan Kayu Berpaku,Berawal Diminta Mandi

Bagaimana dengan nasib sang guru?

Plt Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kemenag Kabupaten Blitar, M Syaikhul Munib mengatakan sudah berkomunikasi dengan pengurus pondok terkait kasus itu.

"Memang kejadiannya di waktu pagi hari menjelang kegiatan sambangan (orang tua di pondok). Ini kejadian tidak di madrasah tapi di lokasi pondok," kata Munib, panggilan M Syaikul Munib, dilansir dari Tribunjatim, Jumat (27/9/2024). 

Menurutnya, berdasarkan penjelasan pengurus, waktu itu, para santri sedang antre untuk segera melaksanakan salat dhuha di pagi hari.

"Biasa, waktu itu, anak-anak ada yang sedang bermain. Lalu, ada salah satu pengasuh yang mungkin sudah mengingatkan (para santri) berkali-kali dan mungkin tidak diindahkan, lalu melempar potongan kayu. Tidak menduga (potongan kayu) mengenai seorang santri," ujarnya. 

Dikatakannya, di belakang kayu ada paku dan mengenai kepala salah satu santri. 

"Sebetulnya, sudah ada tindakan cepat (dari pengasuh), santri itu dibawa ke rumah sakit. Namun kondisinya mungkin sudah kritis, dua hari sempat dirawat di rumah sakit dan meninggal dunia," katanya.

"Yang jelas (kejadian) ini sebuah musibah, tidak ada unsur kesengajaan dan ini sudah kami komunikasikan dengan pihak lembaga dan pihak lembaga kooperatif siap untuk melakukan perbaikan sistem di internal mereka," lanjutnya. 

Baca juga: Sosok MKA Santri Tewas Dilempar Kayu Berpaku Oleh Guru Ngaji di Ponggok Blitar, Sempat Koma 2 Hari

Kantor Kemenag Kabupaten Blitar, kata Munib, merasa prihatin dan ikut berbelasungkawa kepada korban. 

Selain itu, Kemenag juga menegaskan kekerasan dalam lembaga pendidikan, apapun bentuknya tidak selayaknya dilakukan.

"Kami berharap kejadian ini yang terakhir, jangan sampai terulang lagi, baik di lembaga yang sama maupun di lembaga lain. Kemenag berkomitmen untuk mendukung lembaga pendidikan yang ramah terhadap anak," katanya.

Keluarga Tak Menuntut

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved