Berita Viral

Kronologi Santri di Ponggok Blitar Tewas Setelah Terkena Lemparan Kayu Berpaku,Berawal Diminta Mandi

Kala itu para santri, termasuk korban, sedang berolahraga setelah melaksanakan salat subuh.

Editor: Moch Krisna
Tribunsumsel.com
Ilustrasi Santri di Ponggok Blitar Tewas Setelah Terkena Kayu Berpaku Dilempar Guru Ngaji 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Tewasnya MKA (13) santri di pondok pesantren di kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar Jawa Timur tuai soroti publik.

Insiden tragis ini terjadi pada Minggu, 15 September 2024, sekitar pukul 06.00 WIB.

Kala itu para santri, termasuk korban, sedang berolahraga setelah melaksanakan salat subuh.

Kemudian seorang ustaz mengingatkan para santri untuk segera mandi, mengingat akan ada jam kunjungan orang tua dan pelaksanaan salat duha.

"Biasanya, setelah salat subuh, para santri berolahraga, ada yang bermain bola, badminton, dan voli. Pagi itu, ketika sudah pukul 06.00 WIB, salah satu ustaz memperingatkan santri untuk segera mandi," ujar Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar, Jumat (27/9/2024) dilansir dari Surya.co.id.

Namun, saat santri masih melanjutkan permainan dan tak menggubris perintah.

Nenek korban dan paman korban menunjukkan foto korban (kanan) di layar ponsel, Jumat (27/9/2024)
Nenek korban dan paman korban menunjukkan foto korban (kanan) di layar ponsel, Jumat (27/9/2024) (SURYA.CO.ID/Samsul Hadi)

Saat itulah sang ustaz mengambil kayu dan melemparkannya, yang mengakibatkan kayu tersebut mengenai bagian belakang kepala korban.

Lebih tragisnya, kayu yang dilemparkan ternyata terdapat paku yang menancap di kepala korban.

"Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala bagian belakang. Kayu ada pakunya dan menancap di kepala bagian belakang korban," jelas Samsul.

Setelah paku dicabut, korban langsung tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke RSUD Srengat. Namun, mengingat kondisinya yang kritis, ia harus dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri untuk penanganan lebih lanjut.

"Saat sampai di RSKK, rumah sakit hendak melakukan operasi, tetapi tidak berani karena kepala korban sudah pendarahan. Keterangan dari rumah sakit, apabila dilakukan operasi, kecil kemungkinan berhasil. Mereka tidak berani mengambil risiko, dan akhirnya korban meninggal dunia," imbuh Samsul.

Sempat Koma 2 Hari

Melansir dari Surya.co.id, Jumat (27/09/2024) Paman Korban bernama Iqwal Rikky Susanto menjelaskan kala itu kondisi ponakan MKA kritis.

"Korban meninggal di RSKK pada Selasa (17/9/2024), sekitar pukul 08.00 WIB," kataIqwal 

Iqwal mengatakan, peristiwa yang dialami keponakannya terjadi pada Minggu (15/9/2024), sekitar pukul 06.00 WIB. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved