Mayat Siswi SMP di Kuburan Cina

Orangtua 4 Pelajar Pelaku Bunuh Siswi SMP Palembang Tak Mau Minta Maaf, Yakin Anaknya Tak Bersalah

Orangtua empat pelajar tersangka pembunuhan AA (13 tahun) siswi SMP di Palembang menegaskan tidak akan meminta maaf ke keluarga korban. 

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Orangtua pelaku pembunuhan AA saat konferensi pers bersama kuasa hukumnya di Jalan Sersan Sani, Kelurahan Talang Aman, Kemuning, Palembang, Rabu (25/9/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Orangtua empat pelajar tersangka pembunuhan AA (13 tahun) siswi SMP di Palembang menegaskan tidak akan meminta maaf ke keluarga korban. 

Sikap tegas itu mereka sampaikan sebab meyakini anak-anaknya bukan pelaku dalam kasus pembunuhan ini. 

"Anak kami tidak bersalah, ngapain? (ke rumah korban), kalau anak kita bersalah, baru kita wajib minta maaf, ini kan anak kita tidak bersalah," ujar orangtua IS ketika ditemui saat konferensi pers bersama kuasa hukum, Rabu (25/9/2024).

Sejak kasus tersebut viral hingga pelimpahan ke Kejaksaan, orangtua pelaku dan pihak keluarga korban memang belum ada pertemuan. 

Orangtua pelaku meyakini anak mereka tidak mungkin mampu melakukan pembunuhan tersebut karena itulah yang menjadi alasan mereka belum menemui keluarga korban.

Baca juga: Yakin Bukti ini Penguat Anaknya Tak Bersalah,Ortu 4 Pembunuh Siswi SMP Palembang Minta Kasus Disetop

 

"Setiap mau ketemu (keluarga korban) mereka lagi berduka kita kan gak tau, kita tidak tau juga dimana mau ketemu. Kami memang ga mau ketemu karena merasa anak kami tidak bersalah," timpal ibu dari AS dan NS.

Orangtua IS juga menyampaikan, keseharian anaknya tidak pernah berbuat kasar terhadap orang lain. Ia juga tidak percaya kalau anaknya sanggup melakukan perbuatan yang menghilangkan nyawa.

Apalagi, IS kerap bercerita dengan keluarga tanpa ada yang ditutupi.

Dia juga membantah kalau sang anak disebut mendatangi rumah korban untuk yasinan pada malam pertama meninggalnya korban.

"Ga ada itu pergi yasinan, malah mereka kumpul di rumahnya AS malam itu. Kami heran kok ikut yasinan? Padahal ada di sini, " tegas dia.

Orangtua pelaku menyebut anak mereka memiliki aktivitas positif seperti hobi bermain gitar, latihan karate, dan sering bercerita dengan orangtua.

"Anak kami terbuka, anak kami suka main gitar. Anak kami solat, isya sudah pulang ke rumah. Anak kami yasinan. Anak kami bukan nakal, di kampung tidak pernah berantem. Pagi sebelum peristiwa heboh pun anak kami ikut kegiatan lain, ada yang jalan santai dan ada yang latihan karate," tambah orangtua AS.

Sementara kuasa hukum tersangka Hermawan SH menambahkan, pihaknya belum merencanakan hal tersebut sebab belum ada komunikasi dengan kuasa hukum keluarga korban.

"Biar tidak salah paham, nanti kami komunikasi dulu dengan kuasa hukum korban. Kalau sudah ada komunikasi, keluarga tersangka siap untuk bertemu dengan keluarga korban, jadi tidak lagi saling curiga," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved