Gadis Tewas di Padang Pariaman

Hasil Autopsi NKS, Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman yang Dibunuh Indra Septiarman

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengungkapkanhasil autopsi NKS(18), gadis penjual gorengan di Padang Pariaman. Identik dengan DNA tersangka

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TribunPadang.com/Panji Rahmat
IS menjalani pemeriksaan di Mapolres Padang Pariaman, Senin (23/9/2024). Polisi mengungkap hasil autopsi NKS. 

"Ini yang menemukan Indra bukan polisi tapi masyarakat, jadi tolonglah orang yang punya rumah jangan di pojokkan," ujarnya.

"Kita gak ada keluarga sama pelaku," tegasnya.

"Lokasi TKP korban di temukan sama pelaku di tangkap sekitar 1 km jaraknya," tambahnya.

Berawal Cek Mesin Air

Sementara itu, Ujang pun mengungkapkan awal mula keberadaan Indra diketahui.

Sebelum mengetahui Indra bersembunyi di rumah tersebut, adik pemilik rumah meminta cek mesin air di rumah sebelahnya.

Namun kuncinya tak ditemukan, hingga akhirnya mengecek rumah yang tempat persembunyian Indra.

Ketika di coba buka pintu, namun tidak dapat terbuka dikarenakan terkunci dari dalam.

"Sebelum Indra dapat orang sudah ramai semua di Kayu Tanam, rencananya rumah di sebelahnya yang di lihat, karena kunci tak terlihat terpaksa rumah yang ini (tempat persembunyian)," terangnya.

"Kebetulan banyak orang yang mencari Indra, ada beberapa orang yang duduk di depan rumah, jadi kakak saya mintak tolong minta bukakan kunci rumahnya, disangkanya buser padahal preman disini," jelasnya.

Setelah tidak bisa membuka pintu, warga pun dibuat curiga hingga akhirnya mengintip dari jendela ada orang didalam rumah tersebut.

"Pas preman ini membuka pintu, ternyata pintu terkunci dari dalam, itulah heran, terus adik melihat kedalam tampak pintu yang belakang tertutup, makin curiga," terang Ujang.

"Jadi beberapa orang melihat dari jendela, ada pintu yang terbuka sedikit terlihat bayangan orang," smabungnya.

Setelah melihat ada bayangan orang dirumah dan memastikan benar ada sosok orang di dalam, warga pun mulai ramai pada kumpul dan adik pemilik rumah menghubungi buser.

"Baru orang-orang tersebut meyakinkan di rumah tersebut ada orang," jelasnya.

"Saya langsung di telepon disuruh ke rumah itu, setelah di pastikan rumah itu ada orang, saya suruh kumpulkan masa kepung rumah itu baru menghubungi polisi," sambungnya.

Saat itu pihak kepolisian diizinkan adik pemilik rumah untuk mendobrak rumah hingga akhirnya menemukan tersangka di atas loteng.

"Setelah buser sampai di sini, saya bilang kalau rumah ini di kunci dari dalam, buser pun akhirnya saya suruh mendobrak pintu rumah," imbuhnya.

"Hingga akhirnya pelaku berhasil di tangkap," tambahnya.

Disisi lain, Ujang menyayangkan tidakan massa yang emosi kepada tersangka justru rumah sang kakak harus jadi korbannya.

Diungkap Ujang, pemilik rumah tersebut tengah berada di Jakarta.

Namun rumah tersebut selalu ada yang merawatnya setiap minggu.

"Jadi rumah ini rumah kakak di Jakarta, kami yang merawat, jadi rumah ini bukan rumah kosong ada orang yang membersihkannya setiap minggu, kebetulan minggu kemarin orangnya pergi jadi gak sempat di bersihkan," kata Ujang lewat Youtube JAJAK PALALA, Senin (23/9/2024).

Ujang membantah tuduhan pemilik rumah sengaja menyembunyikan tersangka Indra di rumah kosongnya.

Pasalnya, beredar kabar rumah warga tempat persembunyian Indra disebut rumah saudara tersangka.

"Disatu sisi dalam berita yang beredar banyak yang menyimbang sebenarnya, saya saksi saya yang menyuruh buser untuk mendobrak pintu, itu rumah kakak saya," kata Ujang.

Kini, kondisi rumah adiknya mengalami kerusakan akibat aksi penangkapan Indra.

"Banyak massa dari kampung lain ketika kejadian menangkap pelaku rumah ini dirusak, mungkin massa emosi dan tidak tahu bahwasanya rumah ini tidak ada hubungan sekali sama pelaku," tuturnya.
 
(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved