Lafadz Lengkap Dzikir Ya Latifu Ya Kaafi Ya hafizu Ya Syafi dan Artinya Dzikir untuk Ketenangan Jiwa

TRIBUNSUMSEL.COM  -- Berikut  Lafadz Dzikir Ya Latifu Ya Kaafi  Ya hafizu Ya Syafi  Lengkap dan Artinya.

Dzikir Ya Latif

 Ya Latifu Ya Kaafi

Ya Hafizu Ya Syafi

Allah Ya Latifu Ya Wafi

Ya Karimu Anta Allah

Maujud Lailahaillallah Lailahaillallah
Maqsud Lailahaillallah Lailahaillallah
Ma'bud Lailahaillallah Lailahaillallah

A'zim Lailahaillallah Lailahaillallah

Artinya:

Wahai Tuhan yang Maha Lembut..
Wahai Tuhan Yang Maha Mencukupi
Wahai Tuhan Yang Maha Menjaga...
Wahai Tuhan Yang Maha Menyembuhkan

Wahai Tuhan Yang Maha Lembut, 
Wahai Tuhan Yang Maha Menepati Janji...
Yang Wujud tiada Tuhan selain ALLAH
Yang Disembah tiada tuhan selain ALLAH
Yang Dituju tiada tuhan selain ALLAH
Yang Maha Besar tiada tuhan selain ALLAH

Dzikir ini biasanya dilafazkan setelah sholat fardhu, seperti setelah sholat maghrib, isya atau sholat subuh.

Berikut arti dan keutamaan mengamalkannya:

Ya Latif (يا لطيف)  artinya Allah Yang Maha Lemah Lembut/Maha Halus.

Al-Kaafii (الكَافِي) artinya Yang Maha Mencukupi dan Membela.

Ya Latiffu Ya Kaafi artinya Ya Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mencukupi dan Membela. 

Perpaduan zikir Ya Latiffu Ya Kaafi, mengamalkan dzikir dari ayat-ayat Al-Qur'an atau Asmaul Husna.

Memiliki manfaat menenangkan, menjernihkan dan melunakkan hati, dzikir ini mengandung fadilah khusus untuk keluasan ilmu, terbukanya pintu hidayah.

Dimudahkan paham agama, diberi indahnya iman dan dilapangkan kehidupan dan dimurahkan rezeki.

Ya Latiff ini juga merupakan zikir pelembut hati (melembutkan hati diri sendiri).

Al-Kafi berarti yang mencukupi segala sesuatu bagi hamba-hamba-Nya dan yang menegakkan segala urusannya.

Pemberian kecukupan, ada yang umum dan yang khusus.

Kecukupan yang umum,  Allah telah memberikannya kepada seluruh makhluk, berupa penciptaan, pemberian kebutuhan dan segala sesuatu untuk mencapai tujuan diciptakannya makhluk.

Sebagaimana Allah telah mempersiapkan segala yang memenuhi kebutuhan mereka baik berupa makanan, minuman dan lainnya.

Kecukupan yang bersifat khusus adalah kecukupan bagi orang yang bertawakal kepada-Nya.

Allah ta’ala berfirman :

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَ
ا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا “….

dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. ….” (QS. Ath-Thalaq : 3).

Yakni memberinya kecukupan pada semua urusan agama dan dunia. Apabila seorang hamba bertawakal kepada Rabbnya dengan sebenar-benarnya tawakal, yakni hatinya bersandar kepada Rabbnya dengan kuat dalam mencari kebaikan dan menolak mara bahaya.

Disertai dengan perasangka baik kepada Rabbnya, maka ia akan mendapatkan kecukupan yang sempurna dan Allah akan meluruskan perkataan dan perbuatannya.

Allah juga akan memberikan keinginannya dan menghilangkan kesedihannya.

[2] Do’a Ibadah : Yang mencukupi hamba-hamban-Nya berupa rizki, penghidupan, perlindungan dan pertolongan hanyalah Allah, sehingga mencukupkan dari(berharap) kepdada selain-Nya.

Segala hal yang tercukupi hanya terjadi dengan kehendak Allah, oleh sebab itu tidak ada ibadah kecuali hanya kepadanya, tidak ada keinginan kecuali kepada-Nya dan tidak ada harapan kecuali kepada-Nya.

Wajib bagi seorang mukmin merasa cukup dengan Allah, sehingga ia melepaskan diri dari selain-Nya, maka ia tidak menyandarkan diri kepada manusia dengan meminta-minta.

Itulah Lafadz Lengkap Dzikir Ya Latifu Ya Kaafi Ya hafizu Ya Syafi dan Artinya Dzikir untuk Ketenangan Jiwa. (lis/berbagai sumber)